"Crys!"
Orang yang dipanggil Sakura itu menoleh.
"Oh, Sakura!"
Sakura yang masih bergandengan tangan dengan Sasuke, menarik Crystal dengan tangannya yang bebas. Menjauhkan Crystal dari Shisui yang masih mengobrol dengan kenalannya.
"Kenapa kau tidak menghampiriku saja? Aku merasa tidak nyaman!" bisik Sakura. Walau kalimatnya agak rancu, tapi Crystal mengerti. "Terima kasih atas kepedulianmu, Sakura. Aku tidak apa-apa. Lagi pula, kalian terlihat romantis sekali. Berkeliling sembari bergandengan tangan?" jawab Crystal sembari tersenyum cerah, memandangi tautan tangan Sasuke dan Sakura.
Perkataannya membuat Sasuke dan Sakura terkejut. Sakura ingin melepaskannya karena merasa malu. Namun, Sasuke tak mau melepaskannya, malah mempererat pegangan tangannya.
"Hehe... karena Shisui sedang sibuk, mengapa kau tidak ikut kami menikmati hidangan di sana? Tadi aku memakan kue-kue imut di sana dan rasanya lezat! Ayo!"
Sasuke mengernyitkan alisnya. Ia hendak protes. Namun, melihat Sakura menatapnya lekat dan tarus melirik-lirik ke arah Shisui yang sibuk mengobrol, membuat Sasuke mengerti.
Sasuke dalam hati mengomeli Shisui, "Apakah Shisui bodoh? Istrinya terlupakan saking asyiknya mengobrol dengan orang lain!"
"Baiklah. Terima kasih banyak, Sakura!"
Akhirnya mereka bertiga pun pergi ke area buffet makanan tanpa memberi tahu Shisui. Sakura duduk di dekat Crystal. Sesekali ia meminta tolong Sasuke mengambilkan sesuatu untuknya dan Sasuke menurut.
"Sasuke, tolong ambilkan buah-buahan di sana..." cetus Sakura sembari menunjuk ke arah tempat di mana buah-buahan tersaji. Sasuke mengangguk pelan, kemudian bergegas membawakan apa yang diinginkan Sakura.
Setelah Sasuke pergi, Sakura segera bertanya.
"Crys, kau sedang hamil. Jadi, kau jangan sampai kelelahan. Menunggu Shisui selesai berbicara pasti membuat kakimu pegal!" cetus Sakura agak gregetan. Crystal tertawa, "Hehe, ya... begitulah. Tapi, kau tahu sendiri, bukan? Aku agak ragu karena tak terlalu mengenal orang-orang di sini. Jadi, sebisa mungkin aku berada di dekat Shisui-san dan memastikan untuk bisa beradaptasi."
Sakura menghela napas. Menatap Crystal tak tega. Tidak mudah bagi Crystal. Tapi, mau bagaimana lagi? Sakura sendiri berusaha sebisanya untuk membantu Crystal mudah beradaptasi di sini.
Tak lama kemudian, Sasuke kembali membawa dua porsi. Masing-masing untuk Sakura dan Crystal.
"Terima kasih!"
Sakura dan Crystal mengucapkan itu bersamaan. Kemudian, mereka pun melahap buah-buahan itu dan saling mengobrol. Sasuke sendiri merasa lega bahwa emosi Sakura sudah membaik.
Tak lama kemudian, Shisui pun muncul.
"Rupanya kau di sini. Aku mencarimu. Kenapa tidak memberitahu aku?" tanya Shisui menatap Crystal serius. Sebelum Crystal menjawab, Sakura lah yang menyahut, "Kami enggan mengganggu pembicaraanmu dan rekanmu itu. Jadi, ya sudah. Apalagi kami kelaparan. Jadi, kami kemari..."
Shisui beralih menatap Crystal, "Kau tidak marah? Kesal?"
"Sedikit. Lagi pula, untuk apa aku berlarut-larut dengan pemikiran itu? Kau sedang ada urusan dengan teman-temanmu. Aku tidak boleh ikut campur," jawab Crystal tenang. "Kau tidak cemburu?" tanya Shisui langsung. Keberaniannya mengejutkan Sasuke.
"Sedikit..."
Jawaban Crystal membuat Shisui lesu.
"Untuk apa aku cemburu? Kau suamiku, milikku, kenapa aku harus cemburu dengan temanmu?" sambung Crystal membuat ekspresi Shisui berubah cerah. "Tapi, bukankah itu terkesan dingin?" tanya Sasuke tiba-tiba. Mengejutkan mereka, apalagi Sakura. Seorang Uchiha Sasuke.. bertanya terang-terangan?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Abnormal
Fiksi PenggemarPatah hati berkali-kali, ada yang berefek kecil, namun juga ada yang berefek luar biasa seperti..... "Apa kau pikir aku bahagia dengan kondisiku yang sekarang? Walau aku tampak baik-baik saja atau apa, pada kenyataannya aku benar-benar tersiksa. Kau...