"Hei, kalian tahu? Korban yang begitu bersikeras ingin di tangani Dokter Haruno, kata nya ia calon suami Dokter Haruno! Fantastis! Pantas saja ia menolak di tangani Dokter Yamada dan dokter lain nya!"
"Ia begitu ketat sekali! Ngomong-ngomong, Tuan itu tampan juga. Sangat tampan malahan!"
"Yah, wajar. Dengan standar kelas atas nya, jelas Dokter Haruno memenuhi syarat!"
"Ya, kau benar!"
Para perawat sibuk berdiskusi, seraya memandangi ke arah ruang gawat darurat, yang mana pintu nya tertutup rapat karena di dalam sedang ada penanganan.
Rupa nya, itu adalah Sasuke yang mengalami kecelakaan.
Sakura jelas terkejut. Ia tidak memiliki waktu untuk bertanya, ia cepat-cepat menangani Sasuke.
Setelah sekitar satu jam, akhirnya selesai juga.
Sakura keluar, masih dengan memakai pakaian khusus menangani pasien dan nampak agak lelah, di ikuti beberapa perawat yang mendampingi nya.
"Syukurlah luka nya tidak terlalu dalam."
Sakura menghela napas.
Ia mengambil handphone nya. Ia akan memberitahu orang tua Sasuke. Bagaimanapun, ia belum sempat mengabari mereka karena ia sibuk menangani Sasuke dahulu.
Belum sempat ia men-dial nomor mereka, perawat yang sedang bersiap memindahkan Sasuke ke ruang rawat, menghampiri Sakura.
"Dokter Haruno, beliau sadar dan mencari Anda. Pasien memaksa saya agar membawa Dokter padanya..." jawab perawat malu-malu.
Sasuke menghela napas kesal. Ada apa dengan Sasuke?! Kenapa ia begitu kekanak-kanakkan?!
"Baiklah. Aku akan menemui nya."
Sakura segera masuk, melihat Sasuke yang terbaring di ranjang pasien dan melirik nya. Tatapan nya agak tak fokus, efek bius.
"Haruno! Pokok nya kau tak boleh kemana-mana!"
Sakura memutar mata nya malas.
"Ya, ya, ya, terserahlah!" jawab Sakura jengah. Sasuke tak menjawab dan melihat kesana-kesini, dengan tangan lain yang tidak di infus mengulur lemah, mencari-cari sesuatu.
"Apa?"
Akhirnya Sakura bertanya.
"Tangan mu,"
Sakura mengernyitkan alis nya.
"Aku ingin menggenggam nya."
Sakura mendengus seraya memandangi Sasuke yang nampak menatap ke arah nya tak fokus.
"Sepertinya dosis bius nya terlalu banyak sehingga membuat nya menjadi seperti orang linglung!" gumam Sakura. Akhirnya ia pasrah saja, membiarkan Sasuke menggenggam tangan nya, di bandingkan membiarkan Sasuke terus merengek ingin berpegangan tangan dan membuatnya semakin kesal.
Sakura pada akhirnya di sibukkan oleh Sasuke. Ia bersikap begitu menyebalkan. Luka nya cukup parah. Namun, tidak sampai ke tahap di mana ia hampir mati. Hanya saja, ia bertingkah seperti orang yang super kerepotan, yang harus di awasi ekstra.
Lengan dan kaki nya terluka, dan ada bagian kulit yang robek karena tertusuk. Sasuke kecelakaan saat hendak bergegas menemui klien nya di sebuah restoran, sekalian makan siang. Namun, siapa yang tahu ini akan terjadi, bukan?
"Tuan Uchiha sudah tertidur lagi. Anda bisa mengambil waktu istirahat Anda, Dokter. Terimakasih atas kerja keras Anda!"
Sakura tersenyum saat perawat membungkukkan tubuh nya sopan. Memang, setelah menangani Sasuke, Sakura melanjutkan pekerjaan nya karena jam istirahat untuk nya sudah habis. Jadi, Sakura belum sempat beristirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abnormal
FanfictionPatah hati berkali-kali, ada yang berefek kecil, namun juga ada yang berefek luar biasa seperti..... "Apa kau pikir aku bahagia dengan kondisiku yang sekarang? Walau aku tampak baik-baik saja atau apa, pada kenyataannya aku benar-benar tersiksa. Kau...