6. Patah Hati

901 147 20
                                    

Kalo ngerasa geli sama Saku di story ini, silahkan enyahlah... hehe...

Dah ya... tidak untuk yang suka 'iih-ihh geli' 'ish apaan sih ini'

Toh udah sesuai judul, 'Abnormal'.

Dan ujung-ujung nya tetep SasuSaku kok.

Dah, happy reading~

🌸🌸

Sasuke menaikkan selimut nya dan menatap Sakura ngeri. Memang, ia lagi-lagi di kalahkan Haruno itu. Dia benar-benar membantu nya 'memegangi' aset nya. Betapa memalukkan nya itu?!

Bahkan, Sakura sempat mengomentari...

"Hm, tidak buruk. Setidaknya cukup memuaskan kalau di coba!"

Apa-apaan itu?!

Sakura sendiri nampak tak peduli dan sibuk memoleskan make up tipis di wajah cantik nya. Rambut panjang nya ia ikat rapi. Ia sudah siap untuk bekerja.

Bersamaan dengan itu, perawat yang membawakan sarapan untuk Sasuke pun masuk.

"Selamat pagi, Tuan Uchiha. Selamat pagi, Dokter Haruno!"

"Selamat pagi!" sapa Sakura balik, sementara Sasuke hanya menganggukkan kepala nya.

Perawat itu menaruh sarapan Sasuke di dekat nakas, kemudian memberitahu tentang menu makanan nya. Sakura bertanya beberapa hal, dan setelah selesai, ia duduk di dekat ranjang Sasuke.

"Kau bisa makan sendiri, bukan? Atau perlu aku yang menyuapi mu?" tanya Sakura langsung, tanpa basa-basi. "A-aku bisa sendiri!" jawab Sasuke cepat. Membuat Sakura mengangguk puas. Baguslah, Sasuke tak menyusahkan nya lagi. Namun, walau begitu ia tetap akan mengawasi nya.

Sasuke sendiri malah merasa canggung.

Sakura hanya diam, memperhatikan nya. Tidak ada emosi apapun di mata nya. Jika itu Sakura yang dulu, ia pasti akan berisik dan membuat nya kesal. Memang, Sakura sudah berubah se-drastis ini. Dan entah mengapa Sasuke merasa.... hampa.

Berbeda dengan Sakura...

Ia memikirkan lagi hal-hal yang tak seharusnya ia pikirakan lebih.

Apakah semua laki-laki itu seperti Sasuke? Tak akan melewatkan sedikit pun kesempatan yang muncul?

Setelah apa yang di lakukan Sasuke dulu dan sikap nya yang sekarang ini, membuat Sakura bertanya-tanya, apakah laki-laki itu seperti ini?

'Cih, untuk apa aku memikirkan hal tak berguna? Perasaanku hanya untuk Hinataku yang manis!'

Namun, mengingat bahwa ia adalah calon istri dari orang yang membuat nya patah hati, membuat Sakura juga merasa... menyedihkan.

'Kenapa di saat aku mendapat kebahagiaanku sendiri, akan kedatangan hal semacam ini? Aku ingin jujur dan memperjuangkan perasaanku sendiri. Namun, aku juga tidak ingin membuat Ayah dan Ibu kecewa. Apalagi, aku satu-satu nya anak di rumah.'

Sakura berperang dengan batin nya sendiri. Sudah berulang kali ia memikirkan ini, bahkan hingga membuat kepala nya sakit sekalipun. Dari dulu ia selalu memikirkan ini. Namun, berhubung sebelumnya tak ada 'ancaman' ini, ia merasa aman. Sayangnya, semenjak ada Sasuke yang datang kembali ke kehidupan nya... Sakura merasa putus asa.

Ia merasa lelah.

Ia patah hati berulang kali, sampai berubah haluan. Di saat ia menikmati kebahagiaan nya sendiri, datang lah Sasuke. Bahkan sebelum kedatangan Sasuke pun, Sakura merasa tersiksa dengan perasaan nya sendiri.

Ia jatuh cinta pada Hinata. Perasaan yang salah. Namun, ia tidak bisa menghentikan perasaan tersembunyi nya itu.

Ah, ia akhirnya ingat.

AbnormalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang