36. Kelahiran Baby Sarada

785 94 11
                                    

"Sasuke... ini... sakit..."

Sasuke menggigit bibirnya gugup, bingung, dan khawatir. Ia bisa merasakan genggaman tangan Sakura padanya semakin kuat. Istrinya itu sedang menahan sakit.

Memang, dua bulan berlalu dengan cepat. Usia kehamilan istrinya menginjak usia 9 bulan. Menurut tanggal perkiraan, masih ada satu minggu istrinya itu melahirkan.

Namun, rupanya secara tak terduga hari ini Sakura akan melahirkan.

Sasuke yang sedang dalam perjalanan ke kantor segera putar balik, kembali ke rumah besar Uchiha. Dia memang panik, namun tetap berusaha terlihat tenang. Jika ia terlihat panik, itu akan mempengaruhi istrinya.

Sekarang dia sedang berada di ruang bersalin, mendampingi istrinya.

"Shh...."

Sakura berdesis pelan, jelas menahan sakit.

"Hey, lihat aku..." bisik Sasuke. Sakura menoleh, menatap langsung ke mata Sasuke. "Tarik nafas, hembuskan perlahan. Tenangkan dirimu..." ucap Sasuke seraya membelai lembut kening istrinya. Ia mengambil sapu tangan dan mengelap keringat dingin yang bercucuran di dahi dan pelipis istrinya itu.

Sakura menuruti kata-kata Sasuke.

"Jangan panik dan jangan takut, ya? Aku akan tetap di sisimu. Juga, bukankah kau tahu bahwa kau bisa melewati ini, 'kan? Ingat?" cetus Sasuke, menenangkan. Membuat Sakura rileks.

Memang, ia sebelumnya berpikir demikian. Ia adalah ibu yang kuat dan pasti bisa bertahan. Hanya saja ia tak menyangka akan sesakit ini. Ia yang sebelumnya suka menghajar orang yang mencari masalah dengannya, merasa tak bisa menahan sakit tak manusiawi semacam ini.

Namun, ia berpikir... jika ia takut, proses persalinannya tidak akan lancar. Jadi, ia berusaha tenang dan menurunkan kadar rasa takutnya. Yah.. tenangkan diri, tenangkan diri...

'Tenanglah, Sakura, tenang. Sebentar lagi anakmu akan segera lahir! Jika kau takut, kapan dia akan keluar? Lagi pula, suamimu ada di sini, mendampingimu...'

Sampai akhirnya saat yang dinanti pun tiba...

Lamunan Sakura pecah karena ia diinstruksikan untuk bersiap dan mengejan. Ah, rasa sakitnya membuat Sakura seolah kehilangan kewarasannya. Ia berteriak, mengerang kesakitan, bahkan menggenggam tangan Sasuke kuat-kuat, ia sudah tidak peduli lagi. Lebih baik sakit nya disekaliguskan saja agar anaknya segera keluar dan rasa sakitnya hilang.

"Arghhhh! Sakiiiiiiit!!!!!"

Tidak hanya Sakura yang sakit, Sasuke merasa jemarinya akan remuk saja karena genggaman tangan istrinya yang begitu kuat. Ia merasa tak tega dan lemas melihat istrinya menderita seperti itu.

Sampai akhirnya....

Suara tangisan bayi bergema setelah Sakura berhasil membawa anak itu lahir ke dunia.

"Bayinya perempuan dan sempurna! Selamat!"

Sasuke berusaha menahan dirinya untuk tidak menangis. Ia mengecupi kening istrinya itu terus menerus. Sementara Sakura sudah menangis, sekaligus terlihat lega dan kelelahan.

"Kau berhasil, Sakura. Terima kasih banyak...."

Sakura tersenyum.

Setelah proses bersalin dan segalanya diselesaikan, Sakura yang sudah dibersihkan dipindahkan ke ruang perawatan. Sakura yang kelelahan akhirnya tertidur.

Sementara Sakura tertidur, ibu dan ayahnya menemani istrinya. Sasuke berniat melihat putrinya itu di ruangan bayi.

Sasuke tidak masuk. Ia hanya melihat dari luar. Setelah itu ia kembali ke ruang rawatnya. Kali ini sudah ada Uchiha lainnya yang datang.

AbnormalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang