Sakura akhirnya sampai di apartemen nya.
Huh, untung Ibu nya tidak menahan-nahan lagi. Sakura benar-benar lega dan senang karena akhirnya menjauh dari Uchiha itu.
"Hm, ini oleh-oleh untuk Ino... dan yang ini spesial untuk Hinata!"
Sakura berseru senang, memisahkan hadiah-hadiah untuk kedua sahabat nya itu. Apalagi untuk Hinata.
"Hari ini untung nya tidak ada urusan mendadak. Syukurlah, orang-orang di rumah sakit berbaik hati," gumam Sakura seraya menghela napas. Ia membereskan semua barang-barang nya dan berbaring sejenak. Masih ada waktu sebelum waktu makan malam tiba. Jadi, ia pun memilih untuk segera bergegas mandi.
Setelah selesai mandi, Sakura bersiap untuk memasak makan malam. Namun, sebelum ia beranjak, ponsel nya berdering amat kencang.
Angkat telepon nya! Angkat telepon nya~
Sakura mengernyitkan alis nya. Ia meraih handphone nya, untuk melihat. Siapa yang menelepon? Apakah panggilan darurat? Berhubung ia memiliki dua nomor, satu nomor pribadi dan satu nya untuk bekerja–
"Huh?"
Sakura bingung. Tidak ada nama. Apakah ini orang iseng? Hanya keluarga dan teman-teman nya saja yang tahu nomor pribadi nya! Tapi, sudahlah.
Sakura menolak panggilan nya, dan bersiap pergi namun lagi-lagi terus ada yang menelepon nya. Dan kejadian itu berlangsung selama 5 kali berturut-turut. Membuat Sakura kesal sekali.
Angkat telepon nya! Ang-
Piiip
"Halo?! Siapa yang-"
"HARUNO! APA MAKSUDMU MENOLAK PANGGILAN DAN MENGABAIKAN PANGGILAN DARI KU?!"
Sebelum Sakura menumpahkan kekesalan nya, orang di seberang sana lebih dulu menumpahkan kekesalan nya. Dari suara nya, Sakura mengenal nya.
Ya, itu Sasuke.
Sepertinya Ibu nya memberikan nomor pribadi nya pada Sasuke.
"Oh. Maaf."
Sakura membalas dengan malas, tanpa niat.
"Ada apa menelepon ku? Kau tahu, kau sangat mengganggu! Aku ingin beristirahat dan kau mengacaukan segalanya," tanya Sakura seraya mengeluh kesal di akhir.
"Harus nya aku yang mengatakan itu padamu! Kau lah yang mengacaukan segalanya! Apa maksudmu dengan mengirimkan rekaman bahwa aku akan melepaskan mu? Kau mengadu bahwa aku akan melepaskan mu karena aku ingin menjadikan mu tameng dan setelah usai, aku akan membuang mu?! Kau gila?! Ibu dan Ayah memarahiku habis-habisan! Kau membohongi mereka!"
Sakura menaikkan kedua alis nya dan tertawa pelan. Berhasil! Akhirnya ia berhasil menyiksa Uchiha itu melalui orang tua nya sendiri!
"Aku sudah mengatakan nya. Sudah aku bilang jangan salahkan aku dan kau setuju-setuju saja, bukan?"
"Ya tapi bukan itu yang aku maksud! Argh!"
Sakura tak peduli. Tanpa banyak kata, ia memutus sambungan secara sepihak dan mematikan handphone nya. Ia yakin bahwa Uchiha itu akan terus mengganggu nya. Saat ini, lebih baik ia merilekskan diri nya, mengingat bahwa ia adalah tunangan Si Brengsek itu.
"Saat nya bersiap untuk masak makan malam!"
Sementara itu....
"Argh! Apa ini?! Dia berani memutuskan sambungan secara sepihak?!"
Sasuke berseru marah. Ia berusaha menelepon, namun kata nya sedang tidak aktif. Jelas Sakura mematikan handphone nya.
"Sialan! Bagaimana bisa?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Abnormal
FanfictionPatah hati berkali-kali, ada yang berefek kecil, namun juga ada yang berefek luar biasa seperti..... "Apa kau pikir aku bahagia dengan kondisiku yang sekarang? Walau aku tampak baik-baik saja atau apa, pada kenyataannya aku benar-benar tersiksa. Kau...