Esok nya, Sakura datang mengunjunginya.
Walau Sakura nampak fresh, namun ia tak bisa menyembunyikan jejak lelah di wajah cantiknya.
"Kenapa kau memandangiku seperti itu?" tanya Sakura saat sadar di perhatikan Sasuke. Sasuke hanya diam, tak menjawab dan tetap memperhatikan.
"Nampak nya lukamu sudah membaik? Obat dan makanan yang aku rekomendasikan benar-benar membantu proses pemulihan lukamu," cetus Sakura sembari mengecek keadaannya.
"Oh, begitu rupanya. Betapa baiknya..." gumam Sasuke pelan.
Hm?
Sakura menatapnya heran. Namun, tidak mengatakan lebih lanjut. Ia memilih duduk di sofa dan sibuk dengan handphonenya. Sasuke sendiri hanya diam. Sibuk berpikir. Ia kesepian. Namun, nanti ia harus menyelesaikan masalah pekerjaannya. Maka dari itu....
Tokk Tokkk
Pintu kamar rawat Sasuke di ketuk. Sakura maju dan membukakan pintu. Ternyata itu adalah orang-orang berpakaian formal.
"Selamat pagi, kami karyawan Tuan Uchiha Sasuke ingin menemui Tuan karena panggilan beliau."
Sakura menganggukkan kepalanya, mengerti. Ia membukakan pintu lebih lebar, mempersilahkan mereka masuk. Sasuke yang melihat kehadiran anak buahnya, hanya mengangguk dan mempersilahkan mereka.
Sakura bersiap untuk keluar, memberikan ruang lebih pada Sasuke untuk-
"Tetap diam di sana, Sakura!"
Apa?
Sakura berbalik, menatap Sasuke dengan alis mengernyit tak mengerti.
"Tidak. Aku ingin keluar. Kau sedang kedatangan pekerjaan yang-"
"Tetap diam di sana atau aku yang menyeretmu kemari?!"
Sasuke mengatakan itu dengan dagu terangkat tinggi, begitu arogan dan menyebalkan. Tak lupa dengan tatapan mata nya yang mengintimidasi.
"Apa? Apa yang kau katakan? Berani sekali kau menatapku seperti itu?! Kau ingin kuberi pelajaran, huh?" balas Sakura, membuat Sasuke terdiam seketika.
Apakah lagi-lagi ia akan di permalukan oleh Sakura? Di depan karyawannya sendiri?!
Para karyawan Sasuke saling bertukar pandangan. Nampaknya pimpinan mereka memiliki hubungan spesial dengan wanita cantik itu. Dilihat bagaimana mereka berinteraksi. Namun-
Hey, baru pertama kali nya mereka pimpinan baru mereka yang di buat terdiam oleh seorang perempuan. Apalagi itu Uchiha. Rasanya... agak mengejutkan. Apalagi, menurut pembicaraan, pemimpin baru mereka ini orang yang dingin dan arogan. Namun, siapa yang tahu...
"Terserahlah!"
Sakura pun keluar saat Sasuke menyerah. Ia keluar dengan langkah lebar. Tak ada perubahan ekspresinya.
"Tuan, dia-"
"Calon istriku!"
Eh?
Sasuke memasang seringai halus. Ini langkah awal, ia hanya tinggal menunggu waktu untuk mempermalukan Sakura.
"Nah, sebaiknya kita bahas tentang perjanjian kerja sama..."
Akhirnya, Sasuke memulai diskusi dan menerima laporan-laporan yang di serahkan bawahannya itu, sesekali mendengarkan laporan dan kabar terkini di kantor. Tidak lupa, ia juga bertanya apakah kerja sama tetap aman dan syukurlah itu baik-baik saja.
Setelah selesai berdiskusi, para bawahan nya pamit pergi dan Sakura kembali masuk. Ekspresinya nampak dingin. Benar-benar tidak seperti biasanya. Sungguh, Sasuke kebingungan. Walau ia di buat gemetar saat Sakura 'menyiksanya', namun melihat Haruno yang berubah menjadi sependiam ini, membuat Sasuke tak nyaman juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abnormal
FanfictionPatah hati berkali-kali, ada yang berefek kecil, namun juga ada yang berefek luar biasa seperti..... "Apa kau pikir aku bahagia dengan kondisiku yang sekarang? Walau aku tampak baik-baik saja atau apa, pada kenyataannya aku benar-benar tersiksa. Kau...