Pesta memang berjalan dengan baik, namun kegembiraannya tidak bertahan lama setelah rahasia Crystal terbongkar.
Sepulang dari pesta, mereka berkumpul di rumah besar Uchiha dengan Crystal yang membungkuk minta maaf dan menjelaskan semuanya dengan penuh kejujuran.
Jujur saja, ini yang pertama kalinya Izumi dan Sakura ada dalam situasi yang cukup menegangkan ini. Biasanya hanya para orang tua saja yang disertakan dalam diskusi.
Walau masalah telah diselesaikan, tetap saja rasanya ada yang berbeda.
"Crys..."
Sakura mendekat, memegangi lengan Crystal.
"Hm? Kenapa? Ada sesuatu, 'kah?" tanya Crystal sembari tersenyum santai. Padahal dia sedang ada masalah, namun masih bisa bersikap sesantai itu.
"Jika sesuatu terjadi, katakan padaku. Aku akan membantumu!" jawab Sakura tegas, penuh penekanan. Crystal tampak terkejut, kemudian tersenyum dan menarik Sakura, memeluknya.
"Terima kasih...."
Setelah itu, Crystal pergi ke kamar yang sudah disediakan. Memang, karena sudah malam, mereka memutuskan untuk tinggal di rumah besar ini.
"Ugh... aku senang kita berkumpul namun tidak dengan suasana semacam ini," cetus Sakura seraya melepaskan anting-anting dan perhiasan yang dikenakannya. Ia duduk menghadap meja rias yang terdapat cermin di sana.
Sasuke yang sedang melepaskan jas dan rompi yang dikenakannya mengangguk setuju. Sakura menghela napas dan memandangi Sasuke dari pantulan cermin.
"Sasuke...." panggil Sakura pelan. "Hm? Ada apa?" tanya Sasuke, sembari berjalan mendekat ke arah istrinya itu. "Apa kau menyadari sesuatu? Alasan aku dekat dengan istrinya Shisui?" tanya Sakura.
Sasuke tampak merenung, kemudian mengangguk, "Tak heran kau begitu lengket padanya dulu. Jadi, itu alasannya." balas Sasuke sembari membelai lembut surai istrinya yang kini terurai.
"Jika aku yang berada di posisi Crystal sekarang, apa yang akan kau lakukan?" tanya Sakura sembari memandangi Sasuke lekat. Sasuke balas menatapnya dan tersenyum, "Tentu saja aku akan sama terkejutnya dengan Shisui. Walau begitu, karena aku mencintaimu, aku tidak akan peduli, toh kau sudah menjadi milikku. Aku akan melakukan apapun untuk memperbaiki dan tentu saja melindungimu jika orang-orang di rumah tidak menerima."
Sakura diam, sebelum kemudian menunduk seraya tersenyum. Ia senang, ia bahagia.
Ia sendiri tidak bisa membayangkan. Namun, dari pengamatannya pada Crystal saat berkumpul tadi, ia ikut tertekan. Ia yang diam mengamati saja tertekan, apalagi di posisi Crystal. Juga, Sakura tak habis pikir. Ada apa dengan Crystal? Kenapa ia masih bisa begitu tenang dan bahkan berani mengakui semuanya? Tidak mudah tertebak!
"Terima kasih...." cetus Sakura tiba-tiba. "Eh? Untuk?" tanya Sasuke terkejut. "Segalanya," jawab Sakura seraya bangkit berdiri, kemudian ia membelakangi Sasuke.
"Turunkan ritsletingnya." perintah Sakura dan Sasuke menurut, menurunkan ritsleting gaun yang dikenakan istrinya itu. Kemudian Sakura berbalik, mengalugkan tangannya disekitar bahu Sasuke, "Aku ingin mandi. Mau ikut? Mandi bersama?"
Sasuke pun tersenyum.
Tentu saja, mana mungkin ia menolak kesempatan, bukan?
🌸🌸
Malam hari, sekitar tengah malam, Sasuke terbangun. Merasa haus, ia pun memutuskan untuk turun. Saat ia menuju dapur, ia selintas melihat Shisui yang duduk di sofa.
Setelah minum air, Sasuke pun menghampiri.
"Shisui?" tanya Sasuke. Dan saat dilihat lebih dekat, Shisui sedang minum rupanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abnormal
FanfictionPatah hati berkali-kali, ada yang berefek kecil, namun juga ada yang berefek luar biasa seperti..... "Apa kau pikir aku bahagia dengan kondisiku yang sekarang? Walau aku tampak baik-baik saja atau apa, pada kenyataannya aku benar-benar tersiksa. Kau...