24. Kado Pernikahan

557 89 18
                                    

Hubungan Sasuke dan Sakura semakin membaik dari hari ke hari.

Walau belum ada keinginan untuk melakukan yang biasanya dilakukan suami-istri, mereka tetap harmonis menikmati waktu mereka.

"Huft.. akhirnya aku memiliki jadwal yang cukup luang dan pulang lebih awal!" cetus Sakura senang. Ia meraih tas tangannya dan kunci mobilnya. Ia benar-benar ingin segera pulang dan relaksasi. Yah, walaupun begitu ia harus tetap berjaga-jaga jika ada panggilan darurat.

Di saat Sakura keluar dari ruangannya dan melewati lorong rumah sakit menuju ke depan, ia bertemu dengan Crystal.

"Kau di sini?! Ada apa? Apa ada sesuatu?" tanya Sakura setelah bertegur sapa. Sudah agak lama ia tak bertemu Crystal karena kesibukannya. "Yah, begitulah, Sakura..." jawab Crystal sambil tersenyum tipis.

"Eh?!"

Crystal melihat sekeliling dan menarik Sakura agak menjauh, mengajaknya ke lorong rumah sakit yang cukup sepi. Ia mendekat, berbisik.

"Aku ke sini untuk memastikan sesuatu..."

Memastikan?

Sakura menatap Crystal bertanya-tanya. Seolah menanyakan apa dan menuntut penjelasan. Crystal yang mengerti maksudnya, menghela napas sebelum mengeluarkan sesuatu dari tasnya, menunjukkannya pada Sakura.

"Eh?! Crys... kamu...."

Crystal menghela napas, menggelengkan kepalanya.

"Aku sendiri tak yakin. Hasilnya terkadang tidak sesuai." jawab Crystal sembari menghela napas lelah. Sakura menatap Crystal serius, kemudian ia mencengkeram bahu Crystal, "Lalu? Apa yang akan kau lakukan selanjutnya?"

Crystal tersenyum tipis.

"Aku tidak mungkin melakukan hal yang sangat salah, Sakura. Aku akan melakukannya..."

Sakura menghela napas.

"Kalau begitu, aku akan mendampingimu." cetus Sakura. Crystal mengangguk, "Terima kasih. Aku agak cemas ke sini sendirian. Bagaimanapun, ini pertama kalinya aku datang ke sini untuk memeriksa itu, haha..."

Sakura yang tadinya ingin segera pulang, mengurungkan niatnya dan memilih menemani Crystal.

"Kau sudah membuat janji?" tanya Sakura yang diangguki Crystal. Ia meraih tangan Crystal, ia bisa merasakan betapa berkeringat dan dinginnya telapak tangan Crystal. Menandakan bahwa dia gugup.

Tidak hanya Crystal, Sakura pun sama gugupnya. Ia sungguh tak menyangka akan mendapat kabar mengejutkan ini. Para perawat dan dokter yang melihatnya dan Crystal menyapa dengan ramah.

Sampai giliran Crystal tiba....

"Dokter Haruno!"

Sakura tersenyum, "Ini kakak ipar saya. Mohon bantuannya!"

Sakura menunggu dan memperhatikan Crystal yang sedang diperiksa. Sakura memperhatikan dengan serius. Sampai...

"Selamat, Nyonya Uchiha. Anda hamil! Sudah 2 bulan!"

Tidak hanya Sakura, Crystal sendiri sangat terkejut.

"Sungguh? Siklus haid saya tidak menentu, juga karena saya memiliki kasus khusus jadi mudah mual..."

Cryatal tampak tak percaya dan mempertanyakannnya.

"Anda baik-baik saja, Nyonya. Kandungan Anda sehat-sehat saja! Karena begitu, Anda sebaiknya berhati-hati dengan diri Anda, mengingat ada kasus khusus mengenai tubuh Anda..."

Selesai pemeriksaan, Sakura pun memilih mengajak Crystal menuju ke tempat yang tenang untuk menenangkannya.

"Crys... apa kau dipaksa untuk hamil?" tanya Sakura langsung. "Tidak...." jawab Crystal lirih. "Tapi keadaan yang membuatku mau..." sambungnya. Membuat Sakura menatapnya tak mengerti.

AbnormalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang