18. Mabuk

682 102 15
                                    

Sakura menyanyikan lagunya dengan sepenuh hati. Ada sedikit emosi dalam nyanyiannya. Pasti mereka tak akan mengerti dan menyangka lagu yang dinyanyikannya hanya lagu biasa. Padahal, kenyataannya tidak.

Lagu yang dinyanyikan malahan biasanya dinyanyikan jika sedang mabuk dan patah hati. Maka dari itu, lagu yang dinyanyikannya bukanlah lagu yang ceria atau heboh seperti dugaan...

Sakura bisa merasakan betapa seriusnya Sasuke memperhatikannya. Namun, Sakura tak ambil pusing. Ia hanya asyik menyanyikannya sampai selesai.

Begitu selesai, langsung diberi tepuk tangan.

"Siapa yang mau menyanyi selanjutnya? Wow! Akhirnya kau maju, Crys!"

Crystal secara mengejutkan datang menghampiri sembari memasang kacamata. Sangat mengejutkan siapapun.

"Lagumu mengingatkanku pada masa laluku. Mantan pacarku memutuskan aku secara sepihak dan mengirimkan rekaman nyanyian itu padaku," kekeh Crystal, mengejutkan Sakura. Sakura menatap Crystal tak percaya,  "Benarkah?! Wah!"

Crystal tersenyum, ia mendekat dan berkata, "Kau menyanyikan itu dengan perasaanmu. Aku menyesal tidak mengikuti ajakanmu, karena itulah aku maju sekarang. Ganti suasana, Sakura..."

Sakura membulatkan matanya tak percaya. Ia mengira Crystal tak tahu...

Crystal duduk di kursi yang menghadap keyboard dan membetulkan letak mikrofonnya.

"Yang kau nyanyikan sebelumnya itu album sunrise. Kita ganti dengan album moonrise, mengingat sekarang sudah menjelang malam, bukan?"

Sakura mengangguk. Akhirnya. Senangnya bisa menemukan orang yang mengerti perasaannya dengan jelas. Ia merasa seperti menemukan teman yang dekat.

Crystal memainkan keyboardnya lebih dulu, kemudian Sakura menyanyi sembari memainkan drumnya, diiringi dengan alunan keyboard Crystal. Mereka bernyanyi berduet dengan nyaman dan jelas senang.

"Ah... tak kusangka! Siapa dia? Hebat juga!" komentar Ino. "Dia istrinya Shisui-san, Ino." jawab Sai sembari menatap Ino perhatian. Ino terkejut, kemudian tertawa sembari menggelengkan kepalanya tak menyangka, "Haha. Pantas saja. Uchiha. Selalu saja menemukan yang sempurna!"

Sasuke sendiri tampak terheran-heran. Jangan pikir ia tidak peka. Sakura dan Crystal begitu akrab. Mereka begitu akrab dan pasti Crystal mengetahui beberapa hal tentang Sakura. Namun, Sasuke selalu tak bisa menemukan jawaban dari rasa penasarannya. Ia merasa segan dan ragu bertanya pada Crystal. Dia tampak baik dan lembut, namun... entah mengapa ia terlihat seperti Sakura... pandai menutupi... pembohong.

"Kau sendiri terkejut, Sasuke?"

Suara Shisui memecah pemikiran Sasuke.

"Aku sendiri tak percaya. Sepertinya aku harus menanyai istrimu tentang Crys. Mereka sangat dekat. Aku sendiri belum bisa naik ke tahap di mana Crystal mau sangat akrab dan terbuka denganku,"

Sasuke diam-diam terkejut. Ternyata Shisui juga sama sepertinya. Hubungannya dan Sakura belum sampai ke tahap di mana Sakura mau benar-benar 'terbuka' padanya. Sikap Sakura yang sekarang tampak samar-samar. Membuat Sasuke merasa... cukup tak nyaman.

Sepanjang Sakura bernyanyi, Sasuke terus memperhatikannya. Bahkan setelah usai pun, ia tak pernah melepaskan pandangannya. Seolah-olah ia telah melihat sisi lain Sakura, tatapannya cukup... intens.

"Pft, kenapa memandangiku seperti itu. Kau terpesona?"

Suara mengejek Sakura menyadarkan Sakura.

"Percaya diri sekali!" jawab Sasuke seraya memalingkan wajahnya cepat. Reaksinya itu membuat Sakura tertawa. Sakura dan Crystal pun duduk berdekatan. Kali ini, beberapa anggota Akatsuki yang maju untuk bernyanyi memeriahkan pesta malam itu.

AbnormalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang