Pesta perayaan hari jadi perusahaan pun segera tiba.
"Yang ini saja, lebih aman dari yang sebelumnya, bukan?" cetus Sakura sembari memperlihatkan gaun yang dipakainya pada Sasuke.
Sasuke sendiri memandanginya. Ia melihat bagian depannya aman. Namun, saat Sakura berbalik membelakanginya, ia bisa melihat punggung istrinya itu terekspos, walau hanya sedikit.
"Tidak. Ganti!"
Sakura berbalik, menatap Sasuke kesal.
"Demi Kami-sama! Ini gaun ke-10 yang aku coba! Ini yang lebih tertutup dan hanya bagian punggungnya yang sedikit terbuka!" cetus Sakura kesal. Ia mulai lelah dengan semua omong kosong ini. Memilih gaun saja begini lamanya!
"Tidak boleh ada sedikitpun bagian penting milikmu terlihat. Hanya aku yang boleh melihat!" jawab Sasuke tegas, dengan suasana arogan yang terasa di sekelilingnya. Hm, memang dasar Uchiha.
Sakura benar-benar ingin melawan orang ini! Namun, itu malah akan semakin menguras energinya saja. Karena begitu, ia hanya diam dan lagi-lagi menuruti apa kata suaminya itu.
Sasuke sendiri tampak sabar, memilih-milih gaun yang bisa memuaskan keinginannya. Bagaimanapun, ia memang ingin istrinya terlihat sempurna di depan orang lain, namun bukan berarti harus terbuka. Hanya saat bersamanya saja Sakura boleh terbuka, hmph!
Para petugas yang berjaga dan memegangi gaun-gaun pilihan di samping tak bisa melakukan apapun. Memang lama dan melelahkan namun mereka tidak bisa memprotes. Bagaimanapun, nasib hidup (gaji) mereka ada di tangan pelanggan istimewa mereka yang satu ini.
Hingga gaun ke-15, Sasuke merasa puas. Setelah selesai memakai gaun, Sakura pun segera dirias dengan cantiknya. Setelah selesai, mereka pun bergegas pergi.
"Astaga, istriku cantik sekali!"
Sakura hanya memutar matanya malas, namun juga menahan senyum. Sasuke dari tadi terus saja mengatakan itu. Ia tahu ia cantik namun tidak harus terus-terusan mengatakan itu, 'kan? Ia sudah bosan mendengar ocehan suaminya itu.
Pesta diadakan di sebuah ballroom mewah di hotel milik Uchiha. Lebih tepatnya, usaha milik Shisui. Jika urusan properti ada pada Sasuke, urusan bisnis perdagangan ada pada Itachi, urusan hotel dan bisnis real estate ada pada Shisui, dan bisnis lainnya ada di tangan Obito.
Sesampainya di tempat, para Tuan dan Nyonya Uchiha sudah ada di sana.
"Wow... kau cantik sekali, Sakura-chan!" seru Rin memuji. "Aduh, kalian semua juga cantik! Tapi, terima kasih banyak loh!" jawab Sakura balik memuji seraya tertawa senang, santai.
Para tamu-tamu penting mulai berdatangan. Orang-orang yang mereka kenal pun muncul.
"Sakura!"
Sakura memeluk Ino dan Hinata bersamaan. Para pasangan mereka hanya tertawa dan mengobrol dengan Sasuke. Untung saja, setelah yakin bahwa Sakura tak akan ada 'apa-apa' pada perempuan, ia rileks saja membiarkan istrinya dan sahabat istrinya itu.
"Wahahaha, Sasuke! Tak kusangka akan ada waktunya kita berkumpul bersama sembari membawa istri kita masing-masing!" seru Naruto senang. "Heh, tak kusangka akhirnya kau benar-benar bersama Sakura. Memang, di awal kalian tampak canggung dan agak aneh. Tapi, melihat interaksi kalian, sepertinya kalian saling mencintai," cetus Sai blak-blakkan. Membuat Naruto menatapnya heran dan Sasuke memutar matanya malas. Kalau saja Sai bukan temannya, sudah ia tendang karena mulutnya kelewat tajam.
"Dari awal kami berdua sudah saling mencintai, terima kasih."
Sementara itu....
"Sakura...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Abnormal
FanfictionPatah hati berkali-kali, ada yang berefek kecil, namun juga ada yang berefek luar biasa seperti..... "Apa kau pikir aku bahagia dengan kondisiku yang sekarang? Walau aku tampak baik-baik saja atau apa, pada kenyataannya aku benar-benar tersiksa. Kau...