Sakura benar-benar tidur sampai ke esokannya. Bahkan, mereka melewatkan malam saking lelah dan nyenyaknya tertidur.
"Sarapan akan segera tiba, Sakura. Bangunlah...."
Sakura mengernyitkan alisnya saat tubuhnya diguncang oleh Sasuke. Ia membuka matanya dan yang ia lihat pertama kali adalah Sasuke yang sedang memandanginya lekat-lekat.
"Ah.. uh.... ya..."
Ia sempat terheran-heran karena keberadaan Sasuke dan akhirnya ingat bahwa ia sudah menikah dengan Sasuke.
"Selamat pagi..."
Sakura menaikkan alisnya saat mendengar Sasuke mengucapkan kalimat sapaan itu.
"Yah, selamat pagi..." jawab Sakura sembari bangkit dari tidurnya dan bergegas turun dari ranjang. Sasuke sendiri hanya diam memperhatikan gerak-gerik Sakura dengan lekat dan teliti.
Sakura sendiri memandangi pemandangan di pagi hari kemudian bergegas mengambil bathrobe dan pergi ke kamar mandi. Ia ingin relaksasi sebentar sebelum menyusun rencana akan apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Di kamar mandi pun, pikiran Sakura tetap kosong. Saat berendam pun, ia hanya diam menutup mata menikmati waktu berendamnya.
Sementara Sasuke sedang memainkan handphone, pikirannya melayang ke sana kemari. Ada chat dari kakak dan saudaranya yang lain, menanyakan tentang malam pertamanya.
"Cih, malam pertama apanya. Hanya tidur bersama dalam konteks biasa saja," gumam Sasuke kesal saat membaca setiap chat yang dikirimkan mereka. Bahkan ibunya pun menanyakan apakah ia sudah melakukannya atau belum, astaga. Sasuke tak habis pikir dengan ibunya. Seingin itukah memiliki cucu? Kenapa tidak meminta kepada Itachi yang sudah menikah lebih dulu, sih? Aish.
Sasuke pun memilih kembali berbaring. Hm, lebih baik ia tidur sejenak sembari menunggu Sakura selesai.
Sekitar hampir satu jam, akhirnya Sakura keluar.
"Lama sekali!"
Sakura menatapnya.
"Maaf. Aku ketiduran tadi," jawab Sakura. Sasuke agak tercengang. Namun, akhirnya ia bisa tenang juga. "Yah, tak masalah." ujar Sasuke sabar, memahami. Kata-katanya membuat Sakura menatapnya lama. Namun, akhirnya Nyonya Uchiha itu hanya tertawa dan masuk ke walk in closet.
Sasuke sendiri bergegas menuju kamar mandi. Di sana sudah disediakan bathrobe, Sakura yang membawakannya.
Selesai mandi, ia lihat Sakura sudah selesai berpakaian dan tengah mengoleskan krim di wajah cantiknya. Sasuke sendiri bergegas berpakaian. Seusai itu, mereka pun menikmati waktu sarapan mereka dalam keheningan. Sasuke sendiri merasa tak nyaman. Dibandingkan dengan suasana hening, ia lebih suka Sakura yang mencari masalah dan berisik, tidak seperti saat ini.
"Apa yang akan kita lakukan selanjutnya?"
Akhirnya, Sasuke memecahkan keheningan.
"Entahlah. Apa ada sesuatu yang ingin kau lakukan?" tanya Sakura sembari menatapnya lurus-lurus. "Tidak ada. Semua pekerjaanku diatangani oleh Itachi dan Shisui. Jadi, tak akan ada tugas yang datang," jawab Sasuke. Sakura mengganggukkan kepalanya.
"Aku ingin bersenang-senang hari ini. Aku ingin berpesta dengan teman-temanku. Namun, rasanya akan sulit mengingat ibu kita berdua yang sangat ingin kita menghabiskan waktu berduaan saja," cetus Sakura menyuarakan keinginannya.
"Baiklah. Aku akan meminta orang-orangku menyiapkannya."
Eh?
Sakura menatap Sasuke tak percaya. Ia jadi meragukan pendengarannya. Kemudian ia bertanya lagi untuk memastikan kebenarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abnormal
FanfictionPatah hati berkali-kali, ada yang berefek kecil, namun juga ada yang berefek luar biasa seperti..... "Apa kau pikir aku bahagia dengan kondisiku yang sekarang? Walau aku tampak baik-baik saja atau apa, pada kenyataannya aku benar-benar tersiksa. Kau...