23. Camping

22.7K 2.9K 174
                                    

Happy reading 🖤
.
.
.

Hari camping pun tiba, semua murid sudah lengkap dengan perlengkapannya hanya tinggal menunggu bus datang.

Semenjak percakapan di taman, Via mulai menjaga jarak dengan Arkan dan Xenon dkk karena dia tidak mau baper, dan semenjak itu juga Zellina semakin gencar mendekati Via, ambisinya besar. Oh dan satu lagi Zell sekarang satu kamar dengan Via. Dan Rafa di pindahkan, alasannya Zellina mau sekamar dengan perempuan dan hanya Via lah satu-satunya.

Via bertekad untuk menepis jauh-jauh perasaannya.

"Kalian bus nomor berapa?" Tanya Zell.

"Coba liat nomornya" Titah Via.

Zellina, Arkan dan Xenon dkk bus nomor 3 -(Leon, Cellio, Kalio dan Kevin), Via dan sisanya bus nomor 4.

"Yahh kita gak satu bus Vi" Ucap Zellina sedih.

"Gapapa, kan masih ada yang lain" Ucap Via mendongak.

"BAIK ANAK-ANAK AYO BARIS KITA AKAN ABSEN DENGAN NOMOR BUS MASING-MASING" Ucap kepala sekolah dengan toa.

"Ya udah, hati-hati cuyy" Ucap Via melambaikan tangan.

"Ayo."

"Ivialin Moon Dandeliona"

Via masuk kedalam bus dengan kopernya, lVia duduk di barisan tengah dekat jendela, lalu Via membuka kaca jendela bus.

Bruk

"Kalian ngapain?" Tanya Via kepada dua cowok yang terduduk di lantai.

"Duduk!" Ucap mereka serentak.

"Apa si lo ikut-ikut!" Sewot Kalio.

"Lo yang apa! Dari awal juga gw yang duluan" Sinis Cellio.

"Duluan apaan, orang gw tadi yang mau duduk! Lo malah menyela"

"Idih, heh sebelum huruf K itu C dulu! Cellio"

"Cih, anak IPA kok totol! Sebelum K ya J dulu!"

"Ck, Awas lo!"

"Lo yang awas!"

Cellio melotot tidak terima.

"Minggir anjing! noh masih banyak tempat duduk!" Ucap Cell naik pitan.

"Maka dari itu, lo yang minggir! bukannya masih banyak ya?" Tanya Lio tersenyum mengejek.

"BACOT LO! MINGGIR" Bentak Leon lalu mendorong Cell dan Lio dan duduk di sisi Via.

"Lo---"

"SEMUANYA DUDUK DI KURSI MASING-MASING" Ucap OSIS.

Via hanya terkekeh. Cellio dan Kalio berdecak sebal, lalu duduk di sebrang kursi Leon.

Leon di sepanjang perjalanan terus memandangi Via yang sedang memejamkan matanya, seakan-akan semuanya musnah dan hanya Via lah satu-satunya yang indah di pandang.

Setelah 1 jam perjalanan, Bus pun sampai di tempat tujuan.

"SILAHKAN TURUN DENGAN HARI-HARI, LALU BERBARIS DENGAN TERTIB. JANGAN SAMPAI ADA YANG KETINGGALAN"

"IYA!"

Via siap-siap akan turun dari bus, tapi Leon menghalanginya.

"Ck, cepetan dong njir!" Kesal Via.

"Iya bentar, sabar dong!"

"Lo lama sat! Ribet amat udah kek cewek aja!"

"Bacot lo! Mending bantuin gw!"

Transmigrasi Via (?) ✓ [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang