Happy reading 🖤
.
.
.Setelah acara amuk mengamuk Via, Via sedang diam merenung mencari jalan keluar keluar untuk tidak terkait dengan Zell.
"Kangen Bunda" Gumam Via.
"Lo kangen ibu lo?"
Via melihat kepada orang yang bertanya.
"Iya"
"Sama, gw juga kangen seseorang" Ucapnya.
"Siapa?" Tanya Via.
Xenon tersenyum kecil. "Orang yang ceria, ceroboh, suka teriak-teriak sambil kejar-kejaran, dan random" Jelas Xenon menatap mata Via dalam.
Via hanya menaikkan satu alisnya saja.
"Ribet lo" Sinis Via.
"Lo kenapa selalu cari masalah sama Zell?" Celetuk Xenon mengalihkan pembicaraan.
Via mendelik lalu menatap Xenon datar.
"Maksud lo apa?"
"Karena tidak mungkin ada asap jika tidak adanya api"
"Lo pikir gw yang salah?"
"N-nggak maksud gw---"
"Gw bertahan hidup buat diri sendiri, bukan buat orang lain. Gw tipikal orang yang dengan senang hati mengajarkan apa yang gw bisa, tapi jika semuanya keterlaluan dan mengganggu gw juga gak bisa diam" Ucap Via menyela, dia tau apa yang Xenon maksud.
"Tapi lo punya masalah dengan orang tuanya Zell bukan dengan Zellina" Jelas Xenon.
"Lo boleh menilai sesuai yang Lo mau dan memihak Zellina, gw tau lo tipikal orang yang netral. Lo akan memihak apa yang benar dan membenarkan apa yang salah, dan ya, Lo boleh salahin gw karena memang gw salah, tapi disini juga ada Zellina yang sama salahnya" Terang Via panjang lebar. Xenon itu bingung harus memihak siapa, makanya dari kemarin-kemarin dia selalu diam.
Xenon hanya diam, tadi dia menghampiri Zellina sebelum menghampiri Via, dia sedang memikirkan ucapan keduanya. Dan penjelasan mereka ada yang beda, Zellina menjelaskan semuanya tentang kesalahan Via, dan Via menjelaskan kesalahan keduanya termasuk dirinya dan Zellina.
Flashback on
Xenon berjalan menghampiri Zellina yang sedang duduk terbengong dengan air matanya.
"Zell!"
"Iya kenapa?" Tanya Zell menghapus air matanya dengan cepat.
"Kenapa lo nangis?"
"Gak papa"
"Sini cerita sama gw, lo sakit? atau ada masalah?" Tanya Xenon mengusap rambut Zellina.
Mata Zellina sudah berkaca-kaca mendengar ucapan Xenon.
"Hiks.. hiks.. ke-napa" Racau Zell yang air matanya sudah tumpah.
Xenon diam sambil mengusap punggung Zell lembut, membiarkan Zellina menangis sepuasnya dan menceritakannya sendiri.
"K-kenapa, kenapa Via gak mau sama Zell dan marah-marah?" Ucap Zell sendu.
"Karena lo udah keterlaluan" Celetuk Xenon.
"Tapi kalo Zell salah, Zell minta maaf"
"Kenapa Via menjauh dan harus bentak-bentak!"
Xenon hanya diam membiarkan Zellina berbicara sepuasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Via (?) ✓ [PROSES TERBIT]
Fantasia⚠️karya author sendiri not plagiat⚠️ ☠️ Mengandung kata-kata kasar, toxic dll☠️ [Transmigrasi series 1] Slavia Ayara adalah gadis pembangkang, pemalas, ceroboh, bar-bar, hobinya baca novel, rebahan. Tapi dia gadis yg pintar. Pasti kalian tau bukan o...