Happy reading 🖤
.
.
.Hari yang sangat melelahkan bagi para pria yang baru pulang bekerja. Begitupun bagi Via dan anak-anak.
Jika pagi sampai sore adalah bagian anak-anak, maka malam full bagian mereka ber 14. Kenapa? ya harus adil dong, gini-gini mereka juga mau di manja Via.
Sebelum bermanja-manja anak-anak sudah di tangani. Mereka mengusir little boys ke mansion timur. Memang seperti itu, karena tidak ingin di ganggu, para pria ini mengusir anak-anaknya agar leluasa.
"Lelahh... aku lelahh..." Nyanyi Via amburadul.
Via berjalan menuruni tangga untuk ke ruang tengah, tempat berkumpul para suaminya. Maksudnya 14 pria.
"Ada apa nih rame rame?" Tanya Via.
"Aaaaaa Viaa, cepek.." Rengek Cellio mengeluh. Dan langsung memeluk Via.
Via yang sedikit ngelag pun menuntun Cellio untuk duduk kembali bergabung dengan yang lainnya.
Mereka duduk di karpet bulu. Dengan Via yang berada di tengah menyender ke sofa.
"Tumben, dimana anak-anak?" Tanya Via celingak-celinguk.
"Minggat" Celetuk enteng Kevin.
"Via tau? tanganku pegal..."
"Hm jari jariku hampir mau patah bee..."
"Rasanya kepalaku akan meledak..."
"Aku takut leherku patah..."
"Pegal sekali..."
Keluhan demi keluhan bersahutan di telinga Via. Mereka seperti anak yang mengadu kepada orang tuanya.
Via tersenyum maklum. Lalu merentangkan kedua tangannya.
"Sini yok peluk!" Ajak Via mengintruksi.
Mereka berhamburan. Dengan Rafa dan Kalio yang langsung naik ke sofa dan memeluk bahu Via kanan dan kirinya. Leon memeluk pinggang kiri, Arya memeluk pinggang kanan dan menyelipkan kepalanya ke ketiak Via. Cellio dan Kevin yang memang dari tadi rebahan di paha Via langsung memeluk perutnya dan menenggelamkan wajahnya di perut Via. Kenzie dan Vondi memeluk lengan Via yang kecil dengan erat. Seolah tak mau kalah, Arkan dan Xenon memeluk kaki Via dan menumpukan kepalanya ke betis Via, tidak peduli yang penting kebagian memeluk Via.
Dan sisanya? Mereka hanya bisa menarapi nasib dengan perasaan iri. Pasalnya tadi Radit saat mau memeluk Via kakinya di tidak sengaja ke jegal oleh Kevin, dan Zion yang memang kena dorong. Kendra? Zen? Mereka kalah cepat. Pasalnya Zen mendorong Ken, Ken yang memang sensitif pun kembali mendorong Zen. Jadilah mereka tidak begian.
Via menatap menatap ke empatnya dengan perasaan bersalah. Badan Via tuh ramping mungil selama 5 tahun perasaan tingginya segitu-gitu saja. Berbeda dengan mereka laki-laki sekarang tingginya hampir 2 meter, mana badannya besar dan berotot kan nambah sesek.
"Via.." Lirih Zen berkaca-kaca.
Zen itu paling cengeng, walaupun sudah mempunyai anak apalagi dia duda, cengeng nya gak ketulungan melebihi Cellio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Via (?) ✓ [PROSES TERBIT]
Fantasi⚠️karya author sendiri not plagiat⚠️ ☠️ Mengandung kata-kata kasar, toxic dll☠️ [Transmigrasi series 1] Slavia Ayara adalah gadis pembangkang, pemalas, ceroboh, bar-bar, hobinya baca novel, rebahan. Tapi dia gadis yg pintar. Pasti kalian tau bukan o...