Epilog

18.6K 1.2K 37
                                    

Happy Reading 🖤
.
.
.

½ ABAD KEMUDIAN ~~

Waktu yang terus berjalan dan sudah tidak terasa, 50 tahun berlalu.

Di taman kanak-kanak, seorang gadis kecil kuncir dua berponi itu sedang duduk lesehan dengan gaun putih sambil tertawa hingga kuncirannya ikut bergoyang, karena kucing dan kelinci peliharaan miliknya sedang bermain.

"Eh eh Nda!! keinci na nda boleh di mam ish" Omel gadis kecil itu memarahi kucing dengan cadel.

"Hahaha" Tawa Gadis kecil itu merasa lucu.

"Sayangg" Panggil wanita paruh baya.

"Undaa yayahh" Binar gadis kecil itu dengan menunjukkan giginya yang tumbuh separuh dan senyum lucunya.

Oh sepertinya mereka orang tua gadis kecil itu.

"Ayo sayang, kita pulang" Ajak sang bunda.

Cup

Dan sang Ayah mencium pipi gadis kecil itu, lalu menggendongnya.

"Gadis kecilnya Ayah cemong" Ucap sang Ayah terkekeh sambil membersihkan bekas tanah di pipi gadis kecil.

"Unda, keinci cama kucingnya ketingalan" Heboh gadis kecil itu menunjukan tempat tadi.

"Biar bunda ambil yaa" Ucapnya mengusap lembut pipi sang anak.

"Ayooo" Ajak sang bunda sambil menggendong kelinci dan kucing.

Keluarga itu pun berjalan beriringan dan memasuki mobil.

"Unda mau kemana?" Tanya gadis kecil itu dengan lugu.

"Kita mau ajak Via ketempat yang banyak teman-teman. Biar nanti Via bisa main sama mereka" Ucap sang bunda mengelus surai panjang anaknya.

Mata gadis kecil itu berbinar cerah.

"YEAYY! Pia mainnn.." Girangnya.

Mereka akan menitipkan anaknya ke penitipan anak, soalnya mereka ada urusan mendadak mungkin akan seharian penuh. Makanya lebih baik Via di titipkan saja, masalahnya art dan baby sitter mereka pulang kampung dan tidak ada pilihan lain. Karena jika mereka membawa Via itu akan berbahaya untuk gadis kecil itu.

Ya, dia SLAVIA MOONDILEA DARA. Gadis itu terlahir kembali dengan nama yang sama.

...

15 menit kemudian...

"Kamu di sini dulu ya sayang, nanti bunda sama ayah akan jemput Via"

"Pia cendili?" Tanya gadis kecil itu berkaca-kaca.

"Nggak kok sayang, kan ada mbil sama mbul" Ucap sang Bunda sambil memberikan tali yang berpaut dengan leher kucing dan kelincinya.

"Nanti Ayah beliin permen jelly yang banyak buat Via" Timpal sang Ayah.

"Saya titip anak saya, namanya Via, umurnya 4 tahun" Ucap Ayah Via kepada suster pengurus di sana.

"Baik tuan."

"Dadahh unda, yayahh" Teriak gadis kecil itu melambaikan tangannya.

"Mari cantik~" Ajak suster itu dengan ramah.

"Wahhh banak teman" Binar Via kecil.

"Nanti Pia mau main hehehe"

"Tu ada dede bayi" Tunjuk Via kearah bayi yang sedang digendong oleh suster.

"Lewat sini cantik~" Instruksi suster itu membuka pintu rumah kaca tempat ruang bermain anak-anak.

"Mbil mbul ayo macuk" Ajak Via menggiring peliharaannya.

Transmigrasi Via (?) ✓ [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang