29. Lelah Via

22.3K 3.1K 380
                                    

Duoble up, biar keselnya ketulungan.

Happy reading 🖤
.
.
.

Satu minggu berlalu, tangan Via masih sakit, tapi sudah tidak terlalu dan bisa digerakkan.

Via selalu diam-diam keluar tengah malam memanjat tembok penghalang gedung untuk keluar, Via sudah membeli motor sport dengan uang tabungan dari sisa bekal di rekeningnya untuk balapan dan menambah cuan. Dan bersyukurnya Via selalu menang.

Via juga mulai membuka restauran yang menyajikan makanan-makanan di dunia aslinya, karena di sini makanannya aneh-aneh. Dan Via juga mulai membantu mencari infestor, dia bertekad untuk membangun perusahaan baru dan menyaingi perusahaan keluarga Zell. Via gak terima dengan mudahnya mereka ambil semua yang Via punya.

"Via!"

Via memutar matanya malas, lagi-lagi suara itu yang membuatnya gedeg.

Via menulikan pendengarannya.

"Anjay Via, lo lagi apa?" Tanya Zellina.

"Anjir ternyata Lo pintar juga" Celetuknya sambil mengelus laptop Via.

Via menatap Zell sinis dan jengkel.

"Minggir!" Ucap Via mendorong Zell.

"Eh setan! Pelan-pelan dong bestie"

Via mendelik tidak suka, sejak kapan sifat Zell seperti ini?.

Via menatap Zellina datar.

"Dari cara penampilan, sikap dan bersosialita. Lalu apa? sifat dan cara bahasa pun lo mau ngikutin gw?" Tanya Via sambil terkekeh.

"iya, kan gw mau kayak lo!" Ucap Zellina polos dan berbinar.

"Jujur zell gw cape lihat lo mengikuti apa yang gw lakuin" Ucap Via mengeluarkan unek-uneknya.

"L-lo kenapa Vi?" Tanya Zell lirih.

"Lo bisa kan jadi diri sendiri?" Tanya Via.

"at-tapi V-via...."

"Gw tanya, BISA GAK?!" Bentak Via diakhirnya.

"V-Via.." Ucap Zellina berkaca-kaca, ingin memegang tangan Via.

"Gak usah lo sentuh gw!" Sentak Via menjauh

Via sudah mendiami Zellina setiap hari, dan menegurnya, tapi Zell seakan tuli dan tidak gencar terus mendekati Via. Dan dengan tidak secara langsung Zell masukkan Via ke dalam masalah.

"I-vi..."

"Dan satu lagi, gw bukan ivi yang lo kenal. Ivi lo udah mati dan gw hanya seorang Via."

Zell memegang tangan Via, tapi Via refleks mundur.

Bruk

Bertepatan dengan itu Arkan dan Xenon dkk menghampiri mereka.

"ZELL!"

"Lo apain Zell?!" Tanya Zion.

Via tidak menghiraukan mereka, lalu melihat kearah Zell.

"udah? ayo bangun katanya mau seperti gw, mana sikap berani lo tadi!, mana sifat yang lo turutin dari gw, mana!!"

"Di copy oleh orang lain itu gak enak zell, susah jadi diri sendiri itu"

"V-via hiks.. ma---"

"STOP panggil nama gw! Gw muak!" Tekan Via nyalang.

"Padahal Ivi asli sudah gak ngehasut lo lagi Zell, gw kira Lo bakal berubah" -Batin Via miris.

"Hiks.. hiks..." Tangis Zell pecah sambil menunduk.

"Lo bisa gak sih! Sekali aja tolong jangan ganggu gw! Gw selalu sial Zell! masalah datang bertubi-tubi!"

"Lo pikir gw se-sabar apa?! Gw juga sakit hati!"

"Gw udah maklumin semua tentang lo! Tapi ini apa?! Lo makin ngelunjak!"

Nafas Via memburu karena emosi. Via terus mengeluarkan unek-uneknya tanpa jeda, dan tidak membiarkan Zellina dkk angkat bicara.

"Fine okey! Gak papa soal Lo mau berteman atau gw ajarain segala hal! Tapi jangan kayak gini Zell, seakan-akan gw yang salah!"

"Dan tolong Zell, kalo lo salah, harusnya akuin! Jangan cuman sembunyi di belakang orang lain" Ucap Via lirih.

"Ini memang hidup lo, lo bebas melakukan semuanya apa yang lo mau! Tapi tolonglah JANGAN CUMAN BISA NANGIS!" Bentak Via di akhirnya.

"Gw juga cape hiks.. Gw ngerasa seperti bayangan" Lirih Via, tumpah sudah pertahanannya.

"Gw juga sakit hati di bentak dan di tampar oleh orang lain yang bahkan orang tua kandung gw aja gak pernah kasar."

"D-dan hiks.. dengan seenaknya keluarga lo ngerendahin dan matahin tangan gw!"

"YANG HANYA KARNA LO PINGSAN!" Teriak Via.

"Iya, iya gw salah masuk asrama ini, iya gw pengganggu!, gw juga yatim piatu! TAPI BISA GAK LO JANGAN GANGGU GW SEKALI AJA ZELL! hiks.."

Mereka diam membeku melihat seorang Via yang jarang menangis dan sekarang menunduk menangis dengan pilu.

"Gw juga perempuan, kasta kita sama."

"L-lo hiks.. boleh ambil semuanya. Dari teman, kepercayaan, perhatian dan bahkan harta yang gw punya. Silahkan lo ambil sepuasnya! hiks.. Asal jangan dengan harga diri gw, harga diri gw mahal!"

Deg

Zellina diam, apa yang di maksud harta?

Via terkekeh sinis. "Lo pikir gw gak tau?, PERUSAHAAN YANG DI BANGUN MATI-MATIAN OLEH BOKAP GW HANCUR, GULUNG TIKAR DAN ITU KARENA----" Via tercekat, bibirnya bergetar dan air matanya tidak berhenti mengalir.

"T-terserah! TERSERAH ANJING!" Teriak Bia frustasi lalu pergi dengan masih menangis.

"Gw bukannya santai buat ladenin lo Zell, tapi belum saatnya" Gumam Via seperti bisikan lalu menghapus air matanya.

Ya memang perusahaan keluarga Via hancur dan bangkrut karena keluarga Zellina. Mereka tidak terima karena Via melawan keluarga besar Praseptya.

Kevin, Rafa, Arkan, Cellio, Kalio, Leon dan Kenzie menatap kepergian Via sendu, lalu menatap ke arah Zell yang bersimpuh di bawah dengan tajam.

"PUAS LO?! PUAS LO HAH?!" Bentak Leon.

"KELUARGA SIALAN LO ITU, MENGAMBIL SEMUA YANG VIA PUNYA!"

"Mikir Zell! Pikir pake otak dan logika lo goblok!" Timpal Kevin.

"Pantas sih, Via ngamuk. Lo dan keluarga lo emang udah keterlaluan!" Sinis Kalio tajam

Sret

"GW UDAH MATI-MATIAN NAHAN BUAT GAK BUNUH LO ZELLINANJING!" Emosi Leon menjambak Zellina
Zellina yang dipojokkan hanya bisa menunduk nangis.

"GW PASTIKAN LO HANCUR!" Teriak Leon mendorong kepala Zellina ke samping hingga berbunyi 'Kretek'.

"Kita lihat nanti, di atas langit masih ada langit."

Arkan terkekeh "Keluargaa terbesar dan terkaya nomor satu di dunia yaa?" Tanya Arkan sinis.

"Jangan sampai lo nangis di kaki Via, kalo keluarga lo bangkrut suatu saat nanti!" Ucap Arkan tajam dan dingin.

"Kita gak bisa keluar dari asrama ini sebelum lulus. Soo tunggu lulus, lalu tunggu beberapa tahun gak akan lama dan kita buktikan." Ucap Rafa

"Via bukan orang yang lemah, dia santai."

Kevin, Rafa, Arkan, Cellio, Kalio, Leon dan Kenzie menatap Zelk dengan datar, satu persatu mereka mereka pergi tidak lupa dengan menendang Zell dari kaki hingga kepala.

Sisanya juga sama menatap Zell datar, tapi masih bergelut dengan pikiran masing-masing.

Sedangkan Zellina dia menatap mereka dengan sendu "Apa gw salah ya?" -Batinnya bertanya. Setelah itu pingsan di tempat.

Tbc
.
.
.

Thanks next chap, jangan lupa vote, komen, shere. Luv🖤

Transmigrasi Via (?) ✓ [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang