54. Negara Q

13.2K 1.6K 136
                                    

Happy reading 🖤
.
.
.

2 hari yang lalu Via sudah sampai di negara Q. Via tinggal di apartemen. Dan Hari ini, Hari pertama Via cek up ke rumah sakit milik Mr Jo yang ada di negara Q.

Dia ingin tau apakah penyakitnya bisa sembuh atau tidak.

Tapi tidak semudah itu. Walaupun Via sudah meminta izin kepada 14 bapak-bapak, Via masih tetap tidak di izinkan. Bahkan mereka sempat ngamuk-ngamuk melempar barang-barang dan menahan pergerakan Via dari segala arah.

Tapi karena semuanya sudah siap dan matang, Via nekat berontak lalu berlari dan langsung menaiki motornya dengan kecepatan tinggi untuk ke bandara melarikan diri. Kalo tidak cepat bisa di kurung dalem kamar Via itu.

Untungnya selamat, dan bertepatan saat pesawat akan take off. Jadi Via langsung terbang. Biarlah urusan nanti soal dirinya yang akan cepat atau lambat di temukannya.

Saat ini Via sedang duduk di brankar dengan tangan yang diinfus. Dia sedang menunggu hasil pemeriksaannya.

"Bagaimana, apakah bisa sembuh?" Tanya Via tergesa-gesa dan penuh harapan.

"Anda sangat berharap ya nona" Ucap Mr Jo terkekeh.

"Iyalah! Siapa juga yang mau sakit" Sewot Via mendelik.

"Nih dokter banyak basa basi banget dah" -Batin Via mendumel.

"Sebelumnya maaf. Alzheimer tidak bisa di sembuhkan secara total, karena merupakan penyakit degeneratif dan progresif. Saya hanya bisa memperlambatnya saja. untuk meredakan gejalanya, dan perkembangan penyakit" Jelas dokter itu alias Mr Jo.

"Apakah aku akan mati?" Tanya Via blak-blakkan.

"Anda sudah sepesimis itu nona?" Herannya

"Lalu? aku harus apa?"

"Masalah tentang mati, semua orang pasti akan mati"

"Apakah sakit?" Tanya Via polos.

Padahal dirinya sudah pernah merasakan mati Viaa. Malah nanya lagi.

"Entahlah, saya belum pernah merasakannya" Jawab Mr Jo.

"Mungkin anda bisa menanyakannya kepada mayat-mayat yang ada di ruangan itu" Tunjuk ke arah 'ruangan mayat'

"Anda gila?!"

"Harusnya saya yang bertanya seperti itu."

"Ck. Kembali ke topik awal. Kira-kira berapa lama saya bisa bertahan?" Tanya Via serius.

"Anda pikir ini penyakit kanker? yang perlu cuci darah?" Ucap Mr Jo dengan Datar.

"Kan bisa jadi. Dari pada hidup tanpa mengingat apa-apa, seperti raga tanpa jiwa" Oceh Via.

"Hm, kira-kira dua sampai tahun. Itu pun sampai ingatan Anda hilang semua" Finalnya dengan sendu.

"Ck, gak usah natap saya dengan perasaan iba itu. Saya tidak suka" Omel Via.

"Saya tidak mengasihani Anda, saya hanya miris saja"

"Bentar, emang tadi berapa tahun? 20?" Tanya Via ulang.

"2-3 tahun nonaa!" Ucap Mr Jo menghembuskan nafasnya lelah.

"Kenapa sebentar sekali?!" Protes Via tidak terima.

"Kalau saya Tuhan, sudah saya bikin Anda hidup abadi Viaa" Geram Mr Jo.

"Gak bis---"

"Jika anda ingin nego, negosiasi lah kepada tuhan. Bukan saya nona" Potong Mr Jo cepat sebelum tambah panjang.

Transmigrasi Via (?) ✓ [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang