Happy reading 🖤
.
.
.Waktu terus berputar hari terus berjalan hingga bulan pun sudah berganti.
Ini hari ujian terakhir. Via sudah berhasil melewati hari-harinya dengan tabah, dan membuktikan kalau dia bisa memulai semuanya dari awal. Dari semua akar masalahnya meski dia belum tau siapa orang itu.
Sebentar lagi Via akan lulus dan terbebas dari asrama Treinlght High School, dan dia bahagia.
"Apa?!" Ngegas Via yang sedang mengikat rambutnya kepada Xenon dkk yang ingin angkat bicara.
"Nggak"
"Bentar lagi kita akan lulus" Ucap Rafa memberanikan diri.
"Udah tau"
Hening.
Mereka diam karena tidak ada lagi topik yang harus dibahas.
Memang sering seperti ini Via akan diam, dia akan membiarkan mereka yang mencari topik. Karena Via pikir itu tidak penting.
"Via" Lirih Kevin.
Bruk
"Aaaaa Viaa Evin gak mauu eummm" Rengek Kevin memeluk Via dengan erat.
"Gak mau"
"Gak mauu"
"Gak mau!"
"Lo kenapa Vin? gw gak akan kemana-mana kok" Ucap Via mengelus punggung Kevin yang dipelukannya.
Rafa melihat itu berkaca-kaca. Masih ingat dengan Rafa? yang saat Via koma dia berhalusinasi kalau Via ada di sampingnya padahal gak ada siapa-siapa.
"Sini!" Suruh Via merentangkan satu tangannya kepada Rafa.
Bruk
Via terkekeh ringan, mumpung dia sedang baik.
"Gak usah cengeng, jangan sampe gila lagi kayak saat waktu gw koma" Nasihat Via mengusap kepala Rafa.
"K-kok tau" Gumam Rafa tidak jelas.
"Dari Kenzie"
Sedangkan dibelakang punggung Via, Kevin mendengus dan menatap sinis Rafa yang mengendus-endus leher Via. Dan Rafa yang tersenyum mengejek kepada Kevin.
Karena Kevin tidak mau kalah, dia mengeratkan pelukannya, Begitupun dengan Rafa yang merasa di tantang. Mereka saling menatap dengan tajam.
"Ini ngapa jadi sesek" Ucap Via tertekan, rasanya ingin remuk.
"Vi---"
Kringgg kepada seluruh siswa masuk kelas, ujian terakhir akan dilaksanakan.
"Udah bel, ayo masuk kelas" Ucap Via melepaskan pelukannya.
"Tau tuh gak usah cengeng" -Radit
"LAKIK dong!" -Xenon.
"Bacot! Masuk kelas sono" Suruh Via.
Via keluar dari kamarnya samaan dengan Cellio yang keluar dari kamarnya juga.
"Ke kelas Vi?"
"Ayo bareng sama gw" Ucap Cell langsung merangkul pundak Via.
"Gw punya coklat, mau?" Tawar Cell menyodorkan coklatnya.
Via hanya menatap coklat itu, tanpa menolak dan menerima.
"Peka donggg" -Batin Via menjerit.
"Nih" Cellio menyimpan coklat itu di tangan Via.
(Gimana yaa, ya kek gitu lah pokonya tau mereun)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Via (?) ✓ [PROSES TERBIT]
Fantasía⚠️karya author sendiri not plagiat⚠️ ☠️ Mengandung kata-kata kasar, toxic dll☠️ [Transmigrasi series 1] Slavia Ayara adalah gadis pembangkang, pemalas, ceroboh, bar-bar, hobinya baca novel, rebahan. Tapi dia gadis yg pintar. Pasti kalian tau bukan o...