24. Antagonis

22.5K 3.1K 346
                                    

Tolong di baca dulu dan kasih saran.
Menurut kalian saya revisi dulu atau tamatin dulu ceritanya?

Soalnya banyak typo.

Happy reading 🖤
.
.
.

Ini adalah hari ke-2 camping, Via sudah bersikap biasa saja seperti semula saat pertama kali sekolah.

Via sekarang sudah sadar, mungkin jodohnya belum lahir pikir Via positif. Oh iya kemarin malam Via sempat memergoki Zellina sedang berciuman dengan Xenon, dan itulah yang membuat Via sadar walau sedikit nyesek.

Dan disinilah Via duduk di dekat danau menunggu fajar datang. Via lebih suka fajar dari pada senja.

"Via!"

Via menengok ke belakang, disana ada Leon yang mendekatinya.

"Why?"

"Ngapain?"

"Meratapi nasib."

Leon terkekeh "Gak usah galau-galau lo! Gak cocok" Celetuknya mencubit hidung Via.

"Apaan si lo! gak ada yang galau!" Ucap Via kesal.

"Affah iyyAh?"

"Bacot lo!"

"HAHAHAH iya iya, btw gw mau ngomong" Ucap Leon serius.

"Itu udah" Kesal Via.

"Gw serius Vi!"

"Pengen banget gw seriusin" Ucap Via tersenyum.

Leon hanya menatap Via datar, tak ayal juga Leon menahan senyumannya.

(Bayangin seorang yuta blushing!)

"Tinggal ngomong aja Le."

"Tapi lo jangan galau!"

"Idih ngapain gw galauin lo!" Delik Via sinis.

"Ah masa? Nanti ditinggal nangesss"

"Gak guna juga yaa!" Kesal Via ngegas

"Ah masaa?"

"Ck cepetan napa!"

"Gw--"

"Apaan sih, yang jelas dong! Jangan gantung sat!" Kesal Via.

"Gw suka sama Zell" Ucap Leon langsung menunduk menggigit bibir bawahnya.

Via diam, dia masih mencerna semuanya.

beberapa detik Via pun tersenyum miris, "Ternyata pesona protagonis itu kuat" -Batin Via.

Ternyata Orang yang ia percaya dan selalu membelanya paling depan ternyata hanya memanfaatkan nya.

Leon dekat dengan Via dan selalu menempeli Via, itu agar Leon bisa dekat dengan Zellina dan menutupi rasa sukanya kepada Zellina, seakan-akan Leon menyukai Via bukan Zell. Leon sengaja berkata kasar dan bermain fisik terhadap Zell agar tidak ketahuan.

Via tersenyum lalu menepuk pundak Leon.

"Lo kalo suka sama orang langsung tembak aja, jangan plin-plan seakan-akan lo suka orang lain, nanti dia yang overthinking sendiri" Ucap Via menasihati.

"Terus gw harus gimana?"

"Y-ya lo tembak aja pake bunga atau coklat?, perempuan itu mau cuman di kasih coklat atau bunga aja udah bahagia, mereka selalu menganggap barang itu berharga."

Leon tersenyum sumringah "Okey! Gw akan tembak Zell, thanks sarannya! Gw duluan byee" Ucap Leon lalu berdiri dari duduknya dan menjauh dari Via.

Via hanya mengangguk, lalu menatap kembali kearah depan. Via tidak sakit hati, hanya saja dia kecewa.

Transmigrasi Via (?) ✓ [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang