HMB 4

3.9K 338 0
                                    

"Tuan" panggil salah satu pelayan membuat Mark melepaskan kepalan tangannya.

"Kenapa?" Tanya Mark.

"Tuan Jake sejak pergi kuliah kemarin siang sampai sekarang belum pulang" ucapnya.

Jevan mendengar itu menaikan satu alisnya. Jadi Jake belum pulang? Dia fikir Jake lebih dulu pulang karena sudah tidak terlihat di Club saat dirinya terbangun.

"Jika dalam jangka waktu 2 jam anak itu belum muncul di rumah ini, Hubungi saya" ucap Mark lalu menuruni tangga meninggalkan Jevan.

Jevan juga berlalu ke kamarnya.

.

.

Jevan berangkat kuliah agak siangan dan saat memasuki area parkir Dia melihat anak-anak berlarian entah kemana.

"Woy ada apa?" Tanya Jevan ke salah satu anak yang melewatinya.

"Ada yang berantem di parkiran belakang" ucapnya membuat Jevan mengangguk.

"Katanya Mark mukulin junior" ucapnya lagi membuat Jevan mengerutkan keningnya.

Siapa lagi yang jadi sasaran Mark kali ini, itu yang Jevan pikirkan. Bukan hal baru kalo Mark adu otot di kampus. Bukan hanya Mark sih banyak juga yang seperti itu termasuk dirinya.

Jevan berjalan santai ke arah parkiran belakang dia menyingkirkan kerumunan anak-anak untuk maju kedepan dan melihat lebih jelas perkelahian Mark dengan-



Jake?.


Keduanya saling memukul tidak mau kalah satu sama lain. Hanya saja yang Jevan lihat keadaan Jake lebih kacau dari Mark.

Mark mendorong tubuh Jake sampai membentur dinding di belakangnya lalu mencekram kuat leher Jake dan mendekatkan kepalanya ke telinga Jake.

Melihat Jake yang mulai lemas terlihat dari pemberontakan tubuhnya yang mulai lemah membuat Jevan maju dan mendorong Mark menjauh dari Jake sampai Jake terduduk lalu terbatuk.

"KAMPUS! LO MAU BUNUH ORANG" Jevan ke Mark.

Mark menatap tajam Jevan dan tidak menanggapi ucapan Jevan, lalu dirinya pergi.

Jevan melihat ke arah Jake yang masih duduk.

"Kalo kalian gak mau ni anak mati, tolongin. Bawa ke UKS kalo gak ke rumah sakit sekalian!" Ucap Jevan ke anak-anak yang menonton perkelahian Mark dan Jake sebelum dirinya benar-benar pergi.



Flashback On.

Mark ingin pulang, Dia belum mendapat kabar dari orang rumah soal Jake membuatnya kesal.

Namun ternyata keduanya bertemu di tempat parkir karena Jake baru datang.

Mark menarik jaket Jake paksa supaya mengikutinya.

"Lepas" Jake menghempaskan tangan Mark.

"Dari mana Lo?!"

"Bukan urusan Lo!"

"Gua juga gak terlalu perduli tapi Lo inget, Lo harus pulang brengsek"

"Kalo Lo mau mati, mati sendiri jangan bawa-bawa Gua!"

"Lo tau konsekuensinya kan? Kalo salah satu dari kita gak muncul dalam 24 jam di rumah! Gak usah egois Lo"

"Gak usah nyusahin bisa gak?!" Ucap Mark yang sudah kesal.

Jake tidak menjawab dan malah ingin pergi membuat Mark semakin geram.

Mark menarik pundak Jake lalu memukul rahangnya membuat Jake terjatuh.

"Jangan bertingkah hanya karena Lo anak kesayangan Ayah!" Mark memukul wajah Jake lagi dan Jake tentu tidak terima membuatnya menendang perut Mark sampai Mark terdorong ke belakang.

"Lo juga gak usah bertingkah karena Lo yang paling tua!!" Jake meludah karena merasa perih pada bibirnya.

"Gua gak pernah takut sama Lo dan Lo sadar diri dong, lo sendiri gak pernah pulang bahkan di rumah paling lama cuman 1 Jam. Kemana Lo kalo gak pulang? Kerumah nyokap Lo yang udah mati itu" ucap Jake tanpa sadar semakin menyulut emosi Mark

Dan itu awal emosi Mark akhirnya memuncak dan anak-anak mulai berdatangan.

Jake mulai terpojok membuat Mark mencekram lehernya sangat kuat.

"Jangan pernah ngomong apapun soal nyokap Gua kalo Lo masih mau hidup dan Kalo Lo gak pulang terus bikin Gua ikut kena hukuman, Gua habisin Lo" bisik Mark ke Jake sampai akhirnya ada yang mendorong tubuh Mark dan membuat cengkraman pada leher Jake terlepas.

Dan orang itu Jevan.

Flashback Off




Jake diantar ke rumah sakit oleh teman-teman Jake yang baru datang dan melihat Jake sedang di papah ke UKS.

"Gila, Gua Dateng dan yang pertama Gua lihat ni anak udah babak belur" Shaka masih syok liat Jake tadi.

"Lo punya masalah apa sama Mark sampai Dia mukulin Lo kaya gini?" Hyuka.

"Bukan karena balapan waktu itu kan?" Jisung.

"Jangan bilang iya?" Raka.

Jake masih bungkam Dia tidak ada niatan untuk membahas dan Dia juga gak tau mau ber alasan apa.

"Gua udah bayar administrasi dan ini obat Lo, Jake mending Lo pulang. Taxi yang gua pesenin udah di depan" Jay yang menghampiri mereka.

"Kita anter?" Hyuka.

"Gak perlu, Gua pulang sendiri. Titip motor aja di kampus, bawa ke markas aja gak papa" ucap Jake memberikan kunci motornya ke Taehyun.

"Lo yakin?" Shaka.

"Iya, lagipula Gua masih bisa jalan"



✅ He's My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang