HMB 22

3.3K 406 24
                                    


Mark agak pundung pagi ini, gak pagi sih ini udah hampir siang.

"Muka di kondisikan Bos" ucap Jevan.

"Diem Lo" Mark.

"Kan, Gua gak ikut pun Lo kalah"

"Gak usah di bahas"

Semalam Mark kalah saat balap motor jadi bad mood Dianya.

"Mana duitnya" minta Mark.

"Duit apaan?"

"Jangan sampai ini gelas Gua lempar Jev" ucap Mark yang memang sedang memegang gelas.

"Sabar kenapa sih, tenang rileks"

"Kalian berdua kenapa sih?" Ayah yang sedang menuruni tangga.

"Gak papa" Jevan.

"Ini Adek kalian kenapa gak bisa di hubungin yah?" Ayah yang memang sedang menghubungi seseorang.

"Adek?" Jevan.

"Gak usah sok bego" kesal Mark.

"Cie, Adek" ucap Jevan sepertinya sedang senang meledek Mark.

"Jev kesabaran Gua lagi tipis yah" Mark.

"Kalian berdua ini, mau Ayah kurung!" Ucap Ayah tapi tidak mendapat jawaban dari kedua putranya.

"Ini Jake gak bisa di hubungi. Harusnya hari ini Dia pulang" ucap Ayah serius.

"Yaudah biar Mark susulin aja" ucap Mark.

"Gua ikut" Jevan.

"Gak usah, Gua aja" Mark malas bersama Jevan.

"Gua mau ikut, males di rumah mulu" ucap Jevan bodo amat sama Mark.

"Emangnya kalian tau rumah Mamanya Jake?" Tanya Ayah.

"Tau" Mark/Jevan.

"Bagaimana kalian bisa tau? Emangnya kalian pernah ke sana?"

"Emm Mark mau mandi dulu" ucap Mark berjalan pergi membuat Ayah menatap Jevan.

"Jevan mau ganti baju" Jevan lalu berjalan pergi.

Ayahnya gak tau kalo Dia dan Mark pernah nginep di rumah Mama Jake, Soalnya mereka gak bilang, jadi Jevan milih kabur aja kaya Mark.

"Ayah masih nanya Jevan!"

.

.

"Apa?" Tanya Ayah saat Mark menyodorkan tangannya ke arah Ayah.

"Duit bensin"

"Kamu kan punya uang sendiri"

"Ayah lupa kalo uang bulanan Mark Ayah potong, harga bensin juga naik kalo ayah lupa"

Ayah mengeluarkan dompetnya lalu mengambil beberapa lembar uang dan memberikan ke Mark.

"Jevan juga kan?" Tanya Jevan menghampiri Ayah juga.

"Kan uang bulanan kamu gak Ayah potong?" Ayah.

"Tapi Jevan anak Ayah juga kan?" Ucap Jevan membuat Ayah akhirnya memberinya uang juga.

"Cih" Mark yang melihat itu.

"Tapi inget, harus udah pulang sebelum matahari tenggelam" ucap Ayah.

"Asal anak Ayah itu bisa langsung di ajak pulang ya gampang" ucap Mark.

"Kalo enggak uang bulanan kalian Ayah potong setengah" ancam Ayah lagi, hobi ngancem si Ayah.

"Yah, sama aja Mark gak dapet uang bulanan dong!" Protes Mark.

"Ya terserah" Ayah.

"Sial" Mark langsung menarik jaket Jevan keluar rumah.

"Santai, Sat" Jevan melepaskan tangan Mark di jaketnya.

"Ehhh" Mark mengambil uang di tangan Jevan yang belum sempat Dia simpan.

"Balikin" Minta Jevan tapi Mark langsung menghindar.

"Ini buat taruhan yang belum Lo bayar dan ini aja masih kurang" ucap Mark mengambil dompetnya.

"Mending Lo lunasin sekarang dari pada Gua teror terus" Mark memasukan uang pemberian ayah dan juga milik Jevan kedalam dompetnya.

Jevan mengeluarkan dompetnya juga lalu mengambil beberapa lembar uang dan memberikan ke Mark.

"Nih lunas" kesal Jevan membuat Mark tersenyum puas.

"Mending kita pergi sekarang sebelum kesiangan dan pulang kesorean berakhir Lo gak dapet uang bulanan" Jevan.

"Perhatian" Mark mencolek dagu Jevan.

"Anjing, Jijik Mark!" Ucap Jevan kesal lalu memakai hlemnya sedangkan Mark terkekeh melihat Jevan mengumpat.

.

.

Mereka sudah sampai di depan rumah nyokap Jake.

"Lo yang panggil" Mark ke Jevan.

"Kok Gua, Lo aja" Jevan.

"Gimana cara panggilnya?" Tanya Mark membuat Jevan hampir tertawa melihat wajah polos sang Kakak.

"Permisiiii, Jakeee..." ucap Jevan pada akhirnya.

"Jakeeee" panggil Jevan lagi.

Pintu akhirnya terbuka dan ternyata Mamanya Jake yang keluar.

"Loh Mark sama Jevan?" Ucap Mama.

"Eh Tante, Jevan ganggu yah?" Ucap Mark membuat Jevan menatapnya tidak percaya.

"Enggak Kok, Ayo masuk" ajak Mama Jake sambil membuka gerbang.

"Jake nya lagi tidur" ucap Mama saat Mark dan Jevan sudah memasukan motornya ke area rumah membuat Mark dan Jevan saling bertatapan.

"Udah ayo masuk dulu" ajak Mama.

"Jake tadi abis makan siang terus masuk ke kamarnya tidur" ucap Mama.

"Kalian udah makan siang belum?" Tanya Mama.

"Sebenarnya si belum Tante, tadi Mark di ajakin makan siang dulu Gak mau" ucap Jevan.

"Mau makan siang di sini? Tapi tante masak dulu soalnya tadi masak sedikit dan udah habis" ucap Mama.

"Kalo gak ngerepotin sih Tante" Jevan.

"Enggak Kok" ucap Mama sambil tersenyum.

Saat Mama Jake berjalan ke arah dapur, Mark langsung menggeplak kepala Jevan.

"Kemarin Pertama Dateng malu-malu, sekarang malah malu-maluin Lo" ucap Mark lirih.

"Salah Lo di ajakin makan dulu tadi gak mau" Jawab Jevan lirih.

"Sekalian nunggu Adek Lo bangun" Lanjut Jevan.

"Adek Lo" Mark.

"Pokoknya kita gak boleh pulang kesorean" Mark mengingatkan, nasib setengah uang bulanannya dinpertaruhkan lagi soalnya.

"Iya, baru jam satu juga. Gua juga gak rela uang bulanan Gua kepotong kaya Lo. Ikutan miskin nanti Gua" Jevan.

Mark pengin banget ngasi bogeman ke Jevan kalo Dia gak inget lagi di rumah siapa. Sabar Mark ngadepin Adek-

Adek? Bajingan tengik kaya Jevan.


✅ He's My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang