Haduhh malah tambah keliatan lebih jelas sidersnya 🙄 dah lah capek.
Oke
Lanjut____
"Lo urus di sini dan telfon Ayah" ucap Mark pada Jevan sebelum Ia masuk kedalam ambulans.
"Fokus Jev!" ucap Mark mencekram lengan Jevan karena tatapan Jevan tertuju pada Jake.
"Gua titip anak ini" ucap Mark pada teman-temannya lalu ia masuk dan pintu ambulans di tutup.
Yah tentu saja Teman-teman Mark maupun teman Jevan dan Jake kebingungan mendengar dan melihat itu.
"Gua bingung" ucap Lucas.
Kecelakaan tunggal Jake langsung di urus oleh panitia sirkuit, karena ini balapan ilegal, mereka tidak bisa sembarangan memanggil polisi.
Atas bantuan teman-teman Mark, mereka mengurus motor Jake. Jay juga mengambil alih motor Jake karena itu juga tanggung jawab Dia.
Shaka dan Raka pergi ke rumah sakit mengikuti ambulans dan yang lain membantu Jay.
Teman-teman Jevan masih bersama Jevan karena tadi Jevan sempat berseteru dengan Darrel membuat mereka sedikit tahu soal hubungan Jevan dengan Jake.
"Ini maksud ucapan Lo kan?!" Jevan memukul wajah Darrel.
"Urusan Lo itu sama Gua! Bukan sama Mark atau Jake!!!" Jevan.
"Lebih tepatnya bukan urusan Gua! Urusan Lo sama wanita itu bukan sama Gua apalagi mereka berdua!" Jevan masih mencekram jaket Darrel.
"Tapi Dia nyokap Lo, kemungkinan Lo harus bertanggung jawab atas hancurnya keluarga Gua" Darrel.
"Dia bukan nyokap Gua brengsek!" Marah Jevan membuat Darrel terkekeh.
"Kalo bokap Lo ninggalin nyokap Lo dan nyakitin nyokap Lo itu berati salah Bokap Lo. Dan Gua tegesin di sini Mark Jevan bahkan Gua gak ada urusannya sama brengseknya bokap Lo itu. Setidaknya harusnya di mata nyokap Lo cukup bokap Lo yang brengsek dan Lo enggak tapi Lo mau ngebunuh Jake!" Jevan mendorong tubuh Darrel dan melepaskan cengkraman pada jaketnya.
"Tapi sekarang Hidup Lo tergantung sama keadaan Jake, kalo Adek Gua kenapa-kenapa, Gua gak akan segan-segan habisin Lo Darrel"
"Camkan itu" Jevan akhirnya di bawa menjauh oleh teman-temannya.
Jevan sedang duduk dan seseorang datang menghampirinya.
"Tuan Jevan, saya di suruh Tuan besar menjemput anda" ucap orang itu yang ternyata bodyguard Ayahnya.
"Saya juga sudah membawa orang untuk menyelidiki kecelakaan Tuan Jake di sini" lanjutnya.
"Gua pergi dulu, nanti Gua kabarin" ucap Jevan pada yang lain.
Di sisi lain Mark sedang menunggu Jake di luar ruang UGD, Di sana ada Shaka dan Raka namun keduanya tidak ada yang berani menegur Mark.
Tidak lama Ayah datang langsung menghampiri Mark.
"Gimana adek kamu?" Tanya Ayah.
"Masih di periksa" Mark.
Ayah yang sedang tidur terbangun setelah mendapat panggilan dari Jevan Dan Ia bergegas saat Jevan memberitahu kalau Jake mengalami kecelakaan di sirkuit.
"Jevan mana?" Tanya Ayah.
"Jevan masih di sirkuit, masih ngurus di sana" ucap Mark membuat Atlyah mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang.
"Pergi ke sirkuit xxx jemput Jevan dan kirim orang untuk ngurus soal kecelakaan Jake di sana" ucap Ayah lalu mematikan panggilan.
Setelah menunggu tidak lama dokter keluar membuat Shaka dan Raka dengan reflek ikut menghampiri Dokter.
"Bagaimana keadaan anak saya?" Tanya Ayah.
"Kami harus melakukan Rontgen untuk memeriksa luka dalamnya, sedangkan luka fisik ada beberapa lecet di area kaki dan tangannya, walopun tidak ada luka di bagian kepala karena putra anda memakai helm namun kemungkinan besar Ia mengalami cedera di bagian lehernya jadi untuk lebih memastikan kita harus melakukan Rontgen" Jelas dokter.
Beruntung saja karena Jake memakai helem jadi kepalanya tidak mengalami benturan dengan aspal secara langsung karena jika Ia pasti Jake sudah terbaring di ruang operasi dengan kantung darah sekarang.
"Yah, lakukan apapun untuk kesembuhan putra saya" ucap Ayah.
Ayah tidak sengaja melihat Shaka dan Raka. "Om, kami temannya Jake" ucap Raka.
"Jika kalian ingin pulang tidak papa, lagipula ini sudah terlalu malam?" Ucap Ayah.
"Gak papa Om, kita di sini aja" Shaka.
"Mending kalian pulang, lagian besok kuliah. Kalo Kalian nunggu juga sampai pagi belum tentu pemeriksaan Jake selesai" Mark akhirnya angkat bicara.
"Ya udah, Om Bang kita pulang dulu"
Mereka akhirnya pergi, saat keluar dari rumah sakit tidak sengaja berpapasan dengan Jevan yang baru keluar dari mobil hanya saja Jevan langsung berlalu masuk.
"Fix sih, Gua tambah bingung" Shaka.
Jevan menghampiri Ayah dan Kakaknya dan betapa terkejut dan bingungnya Ayah dan Mark saat tiba-tiba Jevan menumpukan lututnya di lantai di hadapan Ayahnya.
"Lo ngapain sih?!" Mark.
"Kamu ngapain? ayo berdiri" Ayah.
"Maafin Jevan Yah, ini salah Jevan"
"Berdiri dulu" Ayah.
"Jake kaya gini karena Jevan" Jevan.
"Maksud kamu?" Ayah.
"Kemungkinan yang bikin Jake celaka itu Darrel" Jevan.
"Apa?! Darrel? Lo yakin ini kerjaan Dia!" Mark.
"Darrel siapa?" Tanya Ayah.
Jevan akhirnya menjelaskan siapa Darrel pada Ayah.
"Sialan, Jadi Dia juga yang bikin Gua jatuh waktu itu?" Mark.
"Kemungkinan Iya" Jevan.
"Ayah yang akan ngurus temen kamu itu" Ayah.
"Maafin Jevan, Mark sama Jake jadi kena imbasnya karena Jevan Yah. Jevan juga gak tau kalau Darrel sudah tau kita bertiga saudara" Jevan sangat menyesal.
Meskipun Ia selama ini bertingkah menyebalkan dan seakan tidak perduli pada Mark dan Jake hanya saja untuk masalah Darrel itu urusannya tidak perlu orang lain menjadi korban karena kebencian Darrel padanya.
Terlebih apa yang terjadi pada Jake itu sangat fatal, jika Jake tidak beruntung Ia bisa meregang nyawanya di lintasan tadi. Lalu apa yang akan Jevan jelaskan pada Mama Jake.
____
Wahh apakah author akan bermurah hati pada Jake 😌
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ He's My Brother
Fiksi PenggemarHubungan yang sulit untuk Mark Jevan Jake. Mereka 1 ayah tapi beda ibu dan harus tinggal bersama. Cukup memuakan untuk ketiganya karena harus menerima satu sama lain sebagai saudara di usia mereka sekarang. Apakah seiring berjalanya waktu akhirnya m...