"Kenapa cuman di tatap? Gak suka sama makanannya atau mau Tante masakin yang lain?"
"Kalo gak mau makan ya biarin aja kenapa sih Ma" Jake yang sudah mulai makan sejak tadi.
Jevan malah menatap Mark, menunggu respon sang Kakak tertua.
"Enggak kok Tante" ucap Mark lalu menyuapkan sendok ke dalam mulutnya.
Akhirnya Jevan juga ikut makan, Dia juga laper baru pulang dan langsung pergi lagi ke sini, mana jauh.
"Itu tadi buat apa?" Tanya Mama tapi tidak mendapat jawaban.
"Fotonya" ucap Mama akhirnya karena melihat wajah bingung mereka.
Saat Jevan masuk Mark langsung menarik kedua adiknya untuk berfoto.
"Itu Tante, Buat laporan ke Ayah kalo kita gak pulang" ucap Mark.
"Kok gitu?" Mama.
"Iya, kan Mama udah tau kalo salah satu dari kita gak pulang dalam 24 jam. Kita akan kena hukuman" Jake.
"Kok lucu yah" ucap Mama.
"Kenapa Lucu?" ucap Jevan membuat Mama tersenyum karena Jevan mau menanggapi ucapannya.
"Emm, Tante liatnya lucu aja" Mama.
"Jevan mau nambah lagi lauknya?" Tanya Mama.
"E-enggak Tante" ucap Jevan membuat Mama tersenyum.
"Mark kan belum sembuh, Kalian nginep di sini aja yah?" Ucap Mama.
"Enggak" Jake Jevan Mark bersamaan.
"Ngapain kalian berdua nginep di sini" Jake.
"Gua juga mau pulang" Jevan.
"Yaudah Mark bonceng Jevan aja. Motor Mark di tinggal" Mama.
"Gak" Jevan.
"Gua juga ogah" Mark.
Mama melihat perdebatan itu hanya tersenyum tipis.
"Kan Mark masih sakit, gak mungkin bawa motor sendiri. Rumah kalian jauh dan Sore pasti macet, Jevan kesini macet kan tadi?" Mama.
"Jevan gak cape baru nyampe masa langsung mau pulang" Mama.
"Tenang Tante, Dia anak jalanan kok" ucap Mark.
"Lo tuh anak ilang, Gak pernah pulang ke rumah" Jevan.
"Ma, lagian kalo mereka tidur di sini. Tidur di mana? Kamar kan cuman dua" Jake.
"Kamu kan bisa tidur sama Mama" Mama.
"Udah yah, Kalian tidur di sini aja. Di luar mendung pasti mau hujan lagi" ucap Mama final.
Mark tidak enak untuk menolak sedangkan Jevan? Melihat Mark diam ya Dia ikut diam juga.
.
.
"Ngapain Lo bisa di sini?!" Jevan ke Mark yang sedang berbaring di ranjang Jake.
"Kepo"
"Gua nanya serius, Kenapa Lo bisa ada di rumah Nyokapnya Jake"
"Panjang ceritanya, males gua play ulang" jawab Mark membuat Jevan berdecak.
"Mending Lo jangan banyak tanya. Gua masih pusing" ucap Mark menutup matanya dengan lengan.
Jevan melihat itu memilih keluar dari kamar Jake. Dia tidak ada niatan 1 ruangan terlalu lama dengan sang Kakak.
Jevan keluar kamar dan ternyata benar, Di luar hujan mulai turun. Nyokap Jake dan Jake tidak terlihat di ruang tengah, mungkin saja mereka ada di kamarnya.
Setidaknya Jevan tidak perlu bersikap canggung sekarang. Dia lelah, niatnya pulang untuk tidur malah harus menyusul Mark ke sini.
Jevan membaringkan tubuhnya di sofa. Memainkan ponselnya sampai akhirnya rasa kantuk semakin ia rasakan dan Jevan tertidur.
"Jake, Nanti gosong yang bener gorengnya"
"Ini minyaknya kena tangan Jake, Ma"
"Yaudah gak usah bantuin Mama"
"Kan Jake mau bantu"
"Tapi malah jadinya gak selesai-selesai kan?"
Obrolan itu terdengar di telinga Jevan. Dia semakin mengeratkan selimut yang menutupi tubuhnya, entah siapa yang menyelimutinya, Jevan juga tidak tau.
Dia masih setia memejamkan matanya entah karena memang masih mengantuk atau karena tidak ingin melihat interaksi Jake dan sang ibu.
.
.
"Udah, ayo makan" Mama.
"Tapi maaf ya, seadanya. Tante gak tau kalo Mark sama Jevan mau dateng ke sini" ucap Mama.
"Enggak Tante, kita yang ngerepotin"
Jevan menatap makanan yang ada di hadapannya.
Seadanya? Dia bahkan sudah lupa bagaimana rasanya masakan sang ibu dan kapan kali terakhir Dia dan ibunya makan di satu meja yang sama.
"Jevan, kenapa di tatap terus. Jevan gak suka?" Suara Mama membuat Jevan tersadar.
"Emm bukan gitu Tante"
"Ya udah sekarang kalian makan, Kalian besok mau makan apa? Biar Tante masakin"
"Mama nanya Jake juga kan?" Ucap sang putra membuat Mama melihat ke arah Jake.
"Ya iya, kamu mau makan apa?" Mama mengusap rambut Jake.
"Apa aja, asal masakan Mama pasti Jake suka" ucap Jake membuat Mama mengusap pipinya dan itu terlihat jelas oleh Mark dan Jevan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ He's My Brother
FanfictionHubungan yang sulit untuk Mark Jevan Jake. Mereka 1 ayah tapi beda ibu dan harus tinggal bersama. Cukup memuakan untuk ketiganya karena harus menerima satu sama lain sebagai saudara di usia mereka sekarang. Apakah seiring berjalanya waktu akhirnya m...