HMB 31

3.4K 420 23
                                    


"Kenapa gak langsung hubungin aku sih?! Jake itu anak Aku Mas!" Mama Fani yang baru sampai ke rumah sakit siang hari.

Ia menghubungi Jake namun tidak mendapat jawaban bahkan ponsel anaknya itu mati jadi Mama Fani ngubungin Mark untuk menanyakan keberadaan Jake.

Mark juga bingung mau bicara apa dan akhirnya Ia memberitau kalau Jake masuk rumah sakit karena kecelakaan motor.

Mendengar itu membuat Mama Fani langsung bergegas pergi ke rumah sakit dimana Jake di rawat dan baru sampai. Awalnya Mark menawarkan untuk menjemput namun Mama Fani menolak karena malah membutuhkan waktu yang lama.

"Ya kamu tenang dulu dong"

"Bagaimana Aku bisa tenang, ngeliat keadaan Jake kaya gitu!"

"Jake gak papa" Ayah mencoba membawa Mama Fani duduk.

"Dokter bilang apa?" Tanya Mama.

"Untuk luka fisik hanya lecet di kaki dan tangannya lalu Hasil Rontgen nya dokter bilang tulang lehernya cedera jadi Jake harus menggunakan cervical collar (penyangga leher)" jelas Ayah.

"Tidak ada luka dalam lainnya" lanjut ayah setidaknya membuat Mama Fani sedikit bernafas lega.

Mereka masih di luar ruangan Jake, sekarang Mama Fani sudah masuk ke kamar rawat Jake.

"Jake udah sadar kan?" Tanya Mama.

"Itu masalahnya, sejak mengalami kecelakaan semalam Dia belum bangun sampai sekarang" ucap Ayah dan tidak mendapat balasan oleh Mama Fani.

Ayah memutuskan keluar dan melihat Mark serta Jevan sudah ada di luar kamar Jake.

Mereka berdua habis pergi untuk menanyakan soal kecelakaan semalam.

"Teman-teman Jake bilang kalau selama 1 Minggu ini sudah 2 kali rem motornya bermasalah bahkan sebelum belapan semalam Jay ngetes sendiri motor Jake udah aman entah kenapa saat kecelakaan itu sepertinya rem motor Jake bermasalah lagi jadi saat di tikungan Jake tidak bisa mengontrol kecepatan motornya" Mark.

"Bodyguard Ayah juga sedang menyelidiki cctv di sekitar sirkuit dimana motor Jake berada sebelum balapan" Mark.

"Mamanya Jake udah datang ya Yah?" Tanya Jevan.

"Iya, ada di dalam" ucap Ayah.

.

.

Sejak Mama Jake datang, Jevan belum sekalipun bertemu dengannya. Ia hanya melihat dari luar bagaimana Tante Fani selalu duduk di samping  Jake sambil menggenggam tangannya.

Ini sudah hari ke 3 dan Jake belum juga sadar. Lalu tentang kecelakaan Jake juga belum ada titik terang apalagi sudah jelas Jevan bilang kalau itu ulah Darrel dan Eric.

Entah apa yang Ayahnya lakukan mengapa bisa selama ini untuk menangkap Darrel.

Jevan bergegas pergi keluar dari area rumah sakit dengan motornya.


"Jevan gak ada di sini?" Tanya Ayah.

"Enggak Yah, dari Mark dateng gak ada Jevan" ucap Mark.

"Kemana Dia? Di rumah gak ada di sini juga gak ada" Ayah.

"Mungkin ke tempat teman-temannya" Mark.

"Jevan belum bertemu Tante Fani?" Tanya Mark pada Ayah.

"Sepertinya belum" Ayah.

Jevan selalu datang namun hanya melihat Jake dari luar ruangan jika ada Mama Fani dan Jika Mama Fani tidak aja baru Jevan masuk dan itu hanya sebentar, intinya Mama Fani benar-benar belum bertemu Jevan sama sekali sejak Ia berada di sini.

Mereka sedang duduk di luar ruangan Jake, lalu Mama Jake membuka pintu tiba-tiba.

"Ada apa?" Tanya Ayah.

"Jake kejang" ucap Mama lalu dokter serta suster datang ke ruangan Jake dan mengecek kondisi Jake.

Saat mereka sedang menunggu dokter yang masih memeriksa Jake di dalam, ponsel Mark berdering dan itu panggilan dari Daniel.

"Apa niel?" Tanya Mark.

"Hah?! Gimana?" Tanya Mark lagi.

"Oke, thanks infonya" Mark.

"Kenapa?" Tanya Ayah membuat Mark menatap Ayahnya dan juga Mama Jake.

"Jevan di tangkap polisi" ucap Mark.

"Apa?!" Ayah.

Setelah mendapat panggilan dari Daniel, Mark dan Ayah langsung pergi. Awalnya Ayah ingin menunggu dokter yang memeriksa Jake dahulu namun Mama Jake menyuruh Ayah pergi untuk menghampiri Jevan.

Jevan di tangkap karena melakukan penyerangan pada Darrel. Ternyata saat Jevan pergi dari rumah sakit Ia menghampiri Darrel dan menghajarnya.

Dan ternyata teman Darrel ada yang menghubungi polisi membuat Jevan di tangkap di tempat.

"Bisa gak sih kamu jangan gegabah?!" Ayah.

Mereka sudah berada di mobil untuk pulang, Ayah sudah memberi jaminan untuk kebebasan putranya itu.

"Ini semua juga karena Ayah terlalu lama untuk menangkap Darrel!" Jevan.

"Ini juga sedang proses Jevan! Kamu pikir semudah itu! Semuanya menjadi lama karena kalian! Siapa suruh kalian melakukan balapan ilegal!" Ayah.

"Disaat Jake terbaring tidak sadarkankan diri selama 3 hari Ayah menyalahkan kami!" Jevan.

"Jake tadi kejang Jev" ucap Mark yang sejak tadi diam dan dengan tenang membawa mobil.

"Ayah tidak akan segan-segan pada orang yang melukai putra-putra Ayah Jevan, terlebih membuat Jake sampai tidak sadarkan diri berhari-hari dan membuat Tante Fani selalu menangisi putranya. Tapi bukan seperti ini"

"Bukan dengan sikap brutal kamu itu, kalau anak itu sampai kenapa-kenapa kamu bisa di penjara Jevan! Yang mendapat hukuman malah kamu bukan Dia!" Ucap Ayah dan Jevan sudah bungkam sejak mendengar jika Jake kejang.




✅ He's My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang