"Nggak, Gua titip tugas aja nanti gua kirim ke Lo" ucap Mark yang sudah duduk di kursi meja makan sambil menelfon.
"Iya, Gua gak kenapa-kenapa"
"Pagi Kakak" ucap seseorang tiba-tiba dari arah belakang Mark membuatnya menengok dan itu Jevan.
Mark menatap Jevan tajam sedangkan Jevan tertawa mengejek tanpa suara.
"Bukan siapa-siapa, Orang gila lewat" ucap Mark pada orang di sebrang telepon dan Jevan tau pasti orang itu bertanya suara siapa tadi.
"Iya, nanti kalo Gua sembuh juga keluar kandang. Gak perlu kalian kesini"
"Iya"
"Ngapain sih Lo!" Mark pada Jevan setelah mematikan panggilan.
"Kan nyapa kakak"
"Gak ada Kakak Lo di sini, lagian Gua gak perlu disapa"
"Dih siapa yang nyapa Lo"
"Lo-"
"Kaya yang Lo bilang, gak ada kakak Gua di sini. Kayaknya pengin banget Lo di sapa sama Gua" ucap Jevan membuat Mark melempar sendok ke arahnya lalu Jevan tertawa.
"Setiap pagi ada aja" ucap Ayah yang baru turun.
"Tuh anak Ayah, yang mulai duluan" Mark.
"Lo juga anak Ayah yah, emangnya Lo anak kucing" Jevan.
"Ini Jake mana?" Tanya Ayah malas mendengarkan perdebatan kedua putranya.
"Belum keliatan" Mark.
"Belum turun kali" Jevan.
"Kamu mau kuliah apa enggak?" Tanya Ayah pada Mark.
"Enggak, kenapa?"
"Kalo mau kuliah Ayah siapin supir buat nganter jemput kamu" Ayah.
"Motor Mark gimana?"
"Lagi kaya gini aja masih mikirin motor, motor udah Ayah taro bengkel"
"Selesainya kapan?"
"Akan di anter kalo kamu udah sembuh"
"Kok gitu?"
"Lagian di anter sekarang juga percuma, kan kamu gak bisa bawa motor dan belum boleh bawa motor"
"Tapi masa nunggu Mark sembuh baru di anter!"
"Ayah berangkat" ucap Ayah berdiri dari duduknya.
"Yahhh kok berangkat sekarang" tanya Jevan.
"Kenapa?" Tanya Ayah menatap sang putra tengah.
"Masih seru" jawab Jevan.
"Jevan!" Ayah pada putra keduanya itu. Karena Ia tau maksud Jevan itu obrolan Ayah dan Mark yang masih seru.
"Hehe, gak Yah bercanda. Jevan juga mau berangkat" ucap Jevan sebelum diancam dengan uang jajan yang dipotong lagi. Huhh cuan nomor satu pokoknya.
Mark masih duduk di kursi meja makan, Ia malas untuk bergerak sejak kakinya sakit.
Terlebih Ia tidak membawa tongkat untuk membantu nya berjalan.
"Baru sarapan?" Tanya Jake membuat Mark melihat ke arahnya.
"Enggak, Lo gak kuliah?" Mark yang melihat Jake sepertinya belum mandi.
"Gak ada kelas" jawab Jake dan setelah itu tidak ada obrolan lagi diantara keduanya. Jake yang sedang sarapan dan Mark yang sibuk dengan ponselnya sendiri.
Selesai Jake sarapan Ia berdiri berniat kembali ke kamarnya namun suara Mark menghentikan langkah Jake.
"Jake" panggil Mark membuat Jake melihat ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ He's My Brother
FanfictionHubungan yang sulit untuk Mark Jevan Jake. Mereka 1 ayah tapi beda ibu dan harus tinggal bersama. Cukup memuakan untuk ketiganya karena harus menerima satu sama lain sebagai saudara di usia mereka sekarang. Apakah seiring berjalanya waktu akhirnya m...