"Kakaknya Jake?" Tanya Mama memastikan lagi.
"I-iya Tante" Jawab Mark.
"Namanya siapa?" Tanya Mama.
"Mark" sebenarnya melihat respon Mama Jake membuat Mark ragu untuk tetap memperkenalkan dirinya. Apa Mark membuat Mama Jake tidak nyaman. Apa Mama Jake tidak menyukainya.
"Anak pertama Ayahnya Jake yah?" Tanya Mama lagi dan Mark mengangguk.
"Kenapa kamu gak bilang kalo ini kakak kamu?" Tanya Mama ke Jake.
"Buat apa?" Tanya Jake.
"Ya seenggaknya Mama tau kan?" Ucap Mama.
"Gak penting" ucap Jake lalu berjalan keluar.
Mama menaruh mangkuk bubur di nakas dan menyusul Jake keluar.
Dan saat itu lah banyak pikiran yang muncul di otak Mark. Apa Mark pulang saja yah?.Mark mencoba menetralkan dirinya dulu lalu dan mencoba duduk di sisi ranjang menghilangkan pusing di kepalanya sebelum dirinya berdiri.
Setelah di rasa bisa untuk berjalan Mark akhirnya berdiri lalu melangkah ke arah pintu.
Mama dan Jake menengok ke arah Mark yang keluar dari kamar Jake.
"Loh kenapa keluar dari kamar?" Tanya Mama.
"Saya pulang aja deh Tante" ucap Mark.
"Emang udah mendingan? Dari sini ke rumah Ayah kalian kan jauh" ucap Mama.
"Biarin aja kenapa sih Ma" Jake.
"Jake" tegur Mama sambil membawa Mark supaya duduk di sofa
"Nih kamu aja masih lemes gini. Badan kamu masih panas loh" ucap Mama. Melihat respon Mama Jake sepertinya Mama Jake tidak masalah jika dirinya ada di sini, Mungkin.
"Mama kenapa sih? Jake kan anak Mama bukan Dia"
"Tapi kan kakak kamu lagi sakit"
"Bukan Kakak Jake, Jake gak punya Kakak!" Jake.
"Sayang" ucap Mama menatap putranya itu.
Mark hanya diem melihat Jake dan Mamanya.
"Maaf ya Mark, Jake emang gitu" ucap Mama.
"Mama gak tau kan gimana Dia ke Jake" ucap Jake seperti mengadu ke Mamanya.
"Dia mukulin Jake sampai Jake mau mati" ucap Jake.
"Apaan" Mark.
"Gak mau ngaku Lo, Gua sampai masuk rumah sakit gara-gara Lo kan?" Jake.
"Kamu masuk rumah sakit?" Tanya Mama membuat Jake merutuki kebodohannya sendiri.
"Emmm- enggak. Maksud Jake kan abis di hajar sama Dia terus Jake di bawa ke RS sama temen-temen Jake. Langsung pulang juga kok" ucap Jake.
"Yakan" Jake menatap tajam Mark supaya Mark berkata
"Iya, Tante. Lagi pula itu salah Jake duluan yang mancing amarah Mark" ucap Mark membuat Jake ingin memaki Mark.
"Lo-" Jake menunjuk Mark dan Mark menaikan satu alisnya.
"Brengsek" ucap Jake tanpa suara.
"Tapi sekarang kamu udah gak papa kan? Apa yang waktu itu kamu lebam, Yang katanya jatoh?" Tanya Mama memegang kedua pipi Jake, Jake menunduk dan tidak menjawabnya.
"Jangan berantem lagi, kalian berdua kan kakak adek masa berantem gitu" ucap Mama menatap keduanya.
"Oh iya, anak Ayah kalian yang kedua dimana? Gak nyariin kalian?" Tanya Mama membuat Mark tersadar.
Mark mengambil ponselnya lalu menghubungi Jevan.
"Brengsek dimana sih Lo!" Mark menjauhkan ponsel miliknya dari telinga saat mendengar umpatan Jevan.
"Santai aja bisa gak!"
"Lo sama Adek Lo dimana?" Tanya Jevan.
"Lo gak usah banyak tanya bisa langsung kesini gak?"
"Kemana?"
"Gua sharelock dan Lo harus ke sini kalo Lo gak mau mati" ucap Mark memutus panggilan lalu mengirim lokasi dimana dirinya berada.
Jevan yang baru pulang dan harus pergi lagi membuatnya menyumpah serapah Mark apalagi saat melihat lokasi yang Mark kirim. Terlebih ini menjelang siang hari semoga saja tidak macet meskipun dirinya menaiki motor.
.
.
"Kamu kenapa bisa sampai sini?" Tanya Mama Jake.
Mark menggigit bibir dalamnya sambil berfikir. Masa Dia jelasin semuanya sampai alasan Dirinya menyusul Jake.
"Bener, Lo bisa tau Gua di sini?" Tanya Jake yang baru sadar.
"Lo gak pasang pelacak di motor Gua kan?" Tanya Jake langsung keluar rumah untuk mengecek motornya.
"Mark cuman mau nyusulin Jake, soalnya Ayah bikin peraturan dan Jake harus pulang" ucap Mark.
"Peraturan apa?"
"Intinya dalam jangka waktu 24 Jam Kita harus terlihat di rumah meskipun cuman ganti baju" Mama mendengar itu mengerutkan keningnya.
"Maksudnya?"
"Biar kita gak kabur, soalnya Ayah gak di rumah. Kalo salah satu dari kita ngelanggar yang kena hukuman kita bertiga. Kalo kita nyoba kabur, Ayah gak akan segan-segan juga sama kita" ucap Mark.
"Kenapa Jake gak cerita? Ini Jake gak pulang dari kemarin kan? Terus gimana?"
Tunggu, kenapa Mark se gampang itu menceritakan ke Mama Jake. Apa dirinya mulai nyaman dengan sikap orang di hadapannya ini, atau mungkin Mark hanya merindukan ibunya yang sudah pergi. Biasanya Mark akan menceritakan apapun itu ke Ibunya namun sekarang tidak ada yang mendengarkan keluh kesahnya lagi atau apapun itu.
_____
Gua up malam ini
Dan next up biasa Jumat.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ He's My Brother
Fiksi PenggemarHubungan yang sulit untuk Mark Jevan Jake. Mereka 1 ayah tapi beda ibu dan harus tinggal bersama. Cukup memuakan untuk ketiganya karena harus menerima satu sama lain sebagai saudara di usia mereka sekarang. Apakah seiring berjalanya waktu akhirnya m...