"Lo gak kenapa-kenapa kan Jake?" Tanya Shaka."Enggak" Jake.
"Bohong, 4 hari Lo ngilang ya bangsat" Tian.
"Gua gak ngilang yah, Gua sakit" Jake.
"Gila, Lo dihajar Mark sampai sakit 4 hari?" Raka bertepuk tangan.
"Gak heran sih, Mark kan emang suka ngehajar orang" Shaka.
"Emang serem tu orang, makannya gak ada yang berani ke Dia" Raka.
"Jake doang yang berani" Tian.
"Bisa gak usah bahas lagi? Kalo gak Gua pulang" ucap Jake.
"Dari pada Lo pundung gara-gara mereka yang gak jelas ikut Gua aja, Jay dapet onderdil baru yang mungkin cocok buat motor Lo" ucap Hyuka mengajak Jake.
"Sialan Lo" Tian melempar botol kosong ke arah Hyuka dan tidak kena karena Hyuka mengingkir.
.
.
"Lo tau Darrel kan? Dia kan emang suka mancing emosi Lo" Rehan.
"Semakin Lo marah semakin seneng Dia" Dewa.
"Gua terlalu muak" Jevan berdiri dari duduknya lalu berjalan ke arah samsak dan mulai memukuli samsak itu.
"Kena bogem Jevan sakit gak sih?" Haikal.
"Lo mau coba?" Javi.
"Terimakasih, Thankyou, Kamsahamnida. Gak" ucap Haikal membuat mereka tertawa.
"Tapi yah, emang bener?" Javi.
"Soal?" Dewa.
"Nyokap Jevan yang Darrel ucapin" Javi.
Mereka terdiam mendapat pertanyaan dari Javi.
Darrel dari dulu suka membuat masalah dengan Jevan, apalagi membawa-bawa nyokap Jevan dan mengata-ngatai Nyopak Jevan yang enggak-enggak tapi untuk masalah pastinya Mereka belum tau sampai sekarang.
Mereka tidak berani dan belum berani bertanya karena melihat reaksi Jevan yang selalu menghindar jika anak-anak menyinggung soal nyokap nya.
"Setidaknya jangan menyinggung soal ini dulu, kayaknya Jevan emang gak pengin kita bahas ini" Dewa.
"Bener, kehidupan Jevan masih terlalu misterius untuk kita" Rehan.
Mereka kenal Jevan sejak awal kuliah dan tidak terlalu tau bagaimana kehidupan Jevan sebelumnya. Jevan terlalu tertutup diantara yang lain.
Melihat bagaimana Jevan memukuli samsak tanpa ampun membuat mereka tau jika Jevan benar-benar kesal dengan Darrel.
Terlepas ucapan Darrel benar atau tidak, mereka tidak mau memperdulikan itu sekarang. Lagipula Jevan temannya.
.
.
"Eh Gua baru inget" Lucas.
"Pas Lo gak kuliah dan gak ngumpul sama kita, itu Lo sakit?" Tanya Lucas ke Mark.
"Enggak, kenapa?"
"Tapi Gua liat Lo di rumah sakit deh. Pas mau Gua samperin, Nyokap udah minta pulang" Lucas.
"Lo ngapain ke rumah sakit?" Chan.
"Jemput nyokap chek up eh liat Mark sama Jevan gak sih?" Lucas.
"Jevan?"
"Iya, Gua pikir salah liat tapi Gua yakin itu Jevan pas nganter nyokap pulang kan gua ke sirkuit, Gua liat Jevan pake baju yang sama kek yang Gua liat di RS" Ucap Lucas membuat Mark mengumpat dalam hati, kenapa temannya itu harus melihatnya bersama Jevan.
"Gua gak sengaja ketemu tu anak" alasan Mark.
"Terus Lo di rumah sakit ngapain?" Han.
Sial, umpat Mark lagi. Harusnya jawab aja bukan Dia tapi Lucas juga akan tetep ngeyel kalo Mark mengelak.
"Gua, adek Gua sakit"
"Hah?"
"Kalian budeg?" Tanya Mark karena mereka berbarengan menjawab 'Hah'
"Bukan itu, Lo punya adek? Sejak kapan Lo punya adek atau adek-" ucap Lucas menatap selangkangan Mark.
"Anjing Lo" ucap Mark membuat Lucas tertawa.
"Ya kan kirain, Gua gak tau Lo punya adek. Gua tau ya adik" Lucas.
"Sama, tapi serius? Adek Lo?" Tanya Han memastikan.
"Iya, mending kalian gak usah nanya lagi karena Gua males jawab dan gak mau bahas" ucap Mark.
"Gua serius" ucap Mark akhirnya membuat mereka mengurungkan niatnya yang ingin menanyakan lebih lanjut perihal adek Mark.
So mereka selama kenal Mark, Dia gak pernah menyinggung soal adek ataupun Kakak jadi mereka pikir Mark anak tunggal.
"Daniel mana nih belum nongol?" Chan mengalihkan pembicaraan dan mencoba merubah suasana.
"Tau tu anak. Nemu cewe baru kali" Lucas.
"Daniel bukan Elo yah Cas" Han.
"Ya emang Daniel bukan Gua, emangnya Lo gak liat muka kita beda. Ortu kita aja beda" Lucas.
"Capek banget gak sih" kesal Han.
Waktu lucas gak sengaja liat Mark dan Jevan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ He's My Brother
FanfictionHubungan yang sulit untuk Mark Jevan Jake. Mereka 1 ayah tapi beda ibu dan harus tinggal bersama. Cukup memuakan untuk ketiganya karena harus menerima satu sama lain sebagai saudara di usia mereka sekarang. Apakah seiring berjalanya waktu akhirnya m...