HMB 25

3.3K 385 14
                                    


Darrel akan mencari tau sendiri soal hubungan Jevan dengan Mark dan Jake. Setau Darrel, Jevan tidak memiliki saudara tapi melihat Jevan yang selalu pulang dan pergi dari rumah yang sama dengan Mark dan Jake membuat Darrel jadi penasaran.

Darrel tau kalo ketiga orang itu tidak pernah terlihat seperti memiliki hubungan atau bahkan mengenal satu sama lain. Mark dan Jake saja pernah terlibat perkelahian di kampus.

Darrel pernah berfikir kalo Ibu Jevan menikah dengan pemilik rumah itu tapi itu tidak mungkin, karena Ibu Jevan masih tinggal di komplek pelacur itu.

Darrel akan memastikan sendiri pada Jevan siapa Mark dan Jake.

Mark akan pulang karena jam sudah menunjukan pukul 3 pagi. Dia melajukan motornya dengan kencang di jalanan yang masih terlihat sepi dari pengendara lain, Namun di tengah perjalanan sebuah motor hampir menyenggol motor miliknya membuat Mark terkejut dan akhirnya Ia tidak bisa mengendalikan motor miliknya yang melaju dalam kecepatan tinggi itu akhirnya Mark terjatuh.

"BRENGSEK" Kesal Mark sambil melepas helm miliknya.

Mark mencoba mengangkat motor yang menindih kakinya ternyata tidak bisa.

"Sial" Mark mengambil ponselnya lalu mencari nomor untuk Dia hubungi.

Di jalan yang sepi seperti ini tidak ada orang yang akan menolongnya kalau Ia tidak mencari bantuan sendiri.



Tidak lama sebuah motor berhenti di depan Mark. Orang itu melepas helmnya lalu tertawa membuat Mark menatapnya sebal.

Emang tai, bukannya nolongin dulu malah ketawa. Siapa lagi kalo bukan Jevan. Terpaksa Dia menghubungi Jevan, kalo ngubungin teman-temannya nanti malah repot kalo mereka mau nganter Mark pulang.

"Anjing Lo, bantuin cepet kebas nih kaki kelamaan ketindih motor" ucap Mark ke Jevan yang masih tertawa.

"Ya sabar dong, lagian Lo mabok apa gimana sih kenapa bisa jatoh" ucap Jevan mengangkat motor Mark supaya tidak menindih Kakaknya itu terus.

"Akhh" Mark mencoba menggerakkan kakinya dan sialnya itu sakit.

"Gara-gara motor sialan hampir nyenggol motor Gua dan malah Gua jadi jatoh!" Kesal Mark.

"Ya gak usah marah ke Gua" ucap Jevan saat berhasil menstandarkan motor Mark yang yahh lecet.

"Bisa bawa motor gak Lo?" Tanya Jevan ke Mark yang masih duduk.

"Berdiri aja susah" ucap Mark.

"Bilang kek, Jevan tolong bantuin kakak berdiri dong, gitu" ucap Jevan membuat Mark menatapnya datar dan Jevan tertawa lagi, Dia paling suka kalo liat Mark tersiksa kaya gini.

"Haduhh gak ada pilihan lain" ucap Jevan ingin menghubungi seseorang.

"Ngubungin siapa?" Tanya Mark.

"Bapak Dirga" ucap Jevan.

"Ngapain hubungin Ayah sih?" Tanya Mark membuat Jevan menaruh jari telunjuknya di depan bibir supaya Mark diam.

"Ya Lo mau Gua hubungin siapa? Salah sendiri Lo gak bisa bawa motor" ucap Jevan setelah memutuskan panggilan dengan Ayah.





Mereka berdua duduk di trotoar sambil nunggu Ayah dateng tapi lama banget. Ini mereka sambil nyabutin rumput kayaknya bisa habis itu rumput yang tumbuh di pinggir jalan.

"Bokap Lo lama banget sih?" Mark.

"Sabar, mungkin ngumpulin nyawanya lama ya maklum udah tua" ucap Jevan.

Sebuah mobil Alphard datang dan itu mobil Ayah. Ayah turun bersama Jake dan dua anak buahnya.

"Lama banget sih yah" Jevan.

"Bangunin Jake dulu kan" ucap Ayah.

"Kenapa pake ajak tu anak" Mark.

"Biar bawa motor kamu" ucap Ayah ke Mark.

"Orang kalo gak tau terimakasih gini nih, bisanya nyusahin" Jake.

"Sadar diri juga dong" Mark ke Jake.

"Gak di rumah gak di luar rumah masih aja" Ayah.

"Kalian bantu Mark masuk ke mobil" ucap Ayah ke anak buahnya, Anak buah Ayah lalu membantu Mark berdiri.

"Yak! Pelan-pelan" kesal Mark karena merasa sakit.

"Makannya gak usah sok ngelayab mulu kamu, mending pada di rumah aja bisa gak sih" Ayah.

"Ayah mulai nih, Dia yang jatuh kita berdua yang kena imbas" Jevan saat mendengar ucapan Ayahnya.

"Ini Mark lagi sial aja" Jawab Mark yang sudah masuk ke dalam mobil.

"Ya udah kalian berdua pulang, biar Ayah yang bawa Mark ke rumah sakit" ucap Ayah.

"Hati-hati Lo bawa motor Gua, jangan sampai lecet" Mark ke Jake.

Jake menatap datar Mark. "Motor Lo udah lecet" jawab Jake.

"Udah, Ayah pergi dulu. Kalian pulang" ucap Ayah lalu masuk ke dalam mobil dan mobil itu melaju pergi.




Di sisi lain Darrel yang sejak tadi berada sedikit jauh dari posisi Jevan tersenyum. Bukan Dia yang membuat Mark jatuh tapi kenalan Darrel yang membuat Mark jatuh.

Darrel mengambil ponselnya lalu mengetik pesan dan mengirimkannya sebelum akhirnya pergi.

Jake lebih dulu melajukan motor milik Mark pergi meninggalkan Jevan yang sedang melihat ke arah ponselnya karena mendapat pesan masuk.

Jake lebih dulu melajukan motor milik Mark pergi meninggalkan Jevan yang sedang melihat ke arah ponselnya karena mendapat pesan masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jevan menggeram melihat pesan yang baru saja masuk. Dia melihat sekeliling dan tidak ada siapapun. Apa Darrel mengetahui kalo Mark adalah Kakaknya.

Kenapa Jevan bisa langsung mengetahui itu Darrel, Karena mantan temannya yang memusuhinya hanya Darrel. Jadi kemungkinan besar itu Dia.




✅ He's My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang