05| Perjodohan

5.1K 412 12
                                    

Assalamu'alaikum

Happy Reading🙌

[Bagian 05; Perjodohan]

•••
"Jangan membenci siapapun, tidak peduli
berapa banyak mereka bersalah padamu"

~Ali bin Abi Thalib

🌷🌷🌷

Kini keempat gadis itu sudah menetap di pesantren kurang lebih 1 bulan, dan selama satu bulan sikap mereka perlahan lahan mulai lebih baik, walaupun masih suka membuat masalah

"Assalamu'alaikum" ucap gus fahim saat melihat 4 gadis yang baru pulang sekolah

"Waalaikum salam" Jawab mereka kompak

"Kenapa gus?" Tanya zalfa

"Orang tua kalian berempat ada di ndalem, mereka ingin bertemu"

"Nanti kita kesana"

"Kalau begitu saya pamit assalamu'alaikum" Ucap gus fahim yang masih setia menundukkan kepalanya

"Kok tumben banget ya orang tua kita datang ga ngabarin?" Tanya halwa pada ketiga sahabat nya

"Gatau, ga biasanya juga, yaudah sekarang kita ganti baju aja dulu, habis itu kita ke ndalem" ucap Zahra yang diangguki oleh ketiga sahabat nya

Setelah ganti baju 4 gadis itu sekarang sedang berjalan menuju ndalem untuk menemui orang tua mereka masing-masing

"Assalamu'alaikum" ucap empat gadis itu

"Waalaikum salam"jawab semua orang yang ada di ndalem termasuk keempat gus yang berkumpul bersama

"Ada apa nih, kok 4 gus itu ikut kumpul juga?" Tanya daiva sambil berbisik

"Mencurigakan" kini Zahra yang berbisik

"Sini, kalian berempat duduk ada yang mau kami bicarakan" Ajak nia mami daiva

Mereka berempat tidak menjawab namun langsung mendekati orang tuanya masing-masing lalu mengecup punggung tangan semuanya
(Kecuali K.H rohim, umi Syarifah, zayyan, fahim, raihan, haikal😄🙏)

Hening, tak ada yang berbicara namun tak lama kemudian aryo mulai menyampaikan apa yang dimaksud
"Jadi gini, kami ingin menjodohkan kalian berempat dengan zayyan, fahim, raihan, haikal"

Deg!!!

Ada apa ini, mereka baru 1 bulan yang lalu masuk pesantren dan sekarang mereka akan dijodohkan

"Gimana nduk?" Tanya umi Syarifah ketika melihat mereka berempat hanya diam tak menjawab

"Em, maaf semuanya saya izin ke toilet sebentar" Ucap halwa sambil menahan air matanya dan langsung pergi tanpa menunggu jawaban mereka

"Halwa, sayangg" Panggil firman agak berteriak

"Kami berdua izin menyusul halwa terlebih dahulu, kami akan bicara baik baik"ujar firman lalu pergi dengan desi setelah mendapat anggukan dari semuanya

"Zahra bagaimana jawaban kamu?" Tanya Novi dengan lembut

Melihat kedua orang tuanya yang seperti nya berharap membuat Zahra menjawab
"Tapi uma kenapa kalian berniat menjodohkan Zahra? Zahra kan bisa cari pasangan sendiri"

"Zahra abba sama uma cuma gamau kamu dapat pasangan yang tidak baik, apalagi lewat pacaran, percayalah ini bukan hal buruk" jawaban doni membuat Zahra menunduk menahan air matanya

Forever with GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang