22| Ngambek

3.8K 343 21
                                    

Assalamu'alaikum, semuaa

Langsung aja lah ya 👍

°°
°°
°°
°°
°°
°°
°°
°

Tandai Typo!!!

Happy Reading 🙌🤍

[ Bagian 22; Ngambek]

•••

"Saat kita menjaga agama Allah dalam 1 hari, maka sungguh, itu lebih baik dari dunia dan seisinya."

~~كتاب شعب الايمان
Hal- 10

🌷🌷🌷

Pagi ini, Halwa dan Zayyan berniat pergi keluar untuk membeli lengko ayam, karena dari semalam Halwa menginginkan makanan tersebut.

"Kalian mau nitip ga?" Tanya Halwa pada Zalfa, Zahra, dan Daiva yang kebetulan sedang berada di bawah.

"Gak usah wa, gue mau masak aja." Tolak Zalfa

"Lo mau gak Zah?"

"Enggak usah deh."

"Lo gimana Dai?"

"Enggak deh, gak mood soalnya."

"Yaudah, gue berangkat ya. Assalamu'alaikum." Pamit Halwa pada ketiga sahabatnya. Sedangkan Zayyan hanya pamit dengan menganggukkan kepalanya.

"Waalaikumsalam."

"Mau pake motor atau mobil?" Tanya Zayyan saat mereka berada di halaman rumah.

"Pake motor aja." Zayyan mengangguk, lalu ia mengeluarkan motornya dari gerasi.

Di dalam rumah, saat Zalfa sedang memasak ia mendengar suara suaminya Fahim yang sedang mencari sesuatu.

"Kemana sih?" Gerutunya kesal pada diri sendiri.

"Zal..." Panggil Fahim sedikit berteriak.

"Zalfa,,, kamu lihat kitab durroh punyaku gak?" Masih tidak ada jawaban dari Zalfa, membuat nya bertanya pada Daiva yang sedang membersihkan kaca.

"Daiva, lihat Zalfa gak?"

"Zalfa lagi masak di dapur." Fahim mengangguk seraya mengucapkan terimakasih, lalu pergi ke dapur untuk menemui Zalfa.

Saat menemukan keberadaan istrinya yang tengah memasak sesuatu, Fahim menghela nafas pelan. Zalfa berada di dapur sejak tadi, masa ia tidak mendengar panggilan Fahim? Oh ya, Fahim melupakan sesuatu, Zalfa kan memang mendiaminya dari kemarin saat dirinya berbincang dengan Nazwa.

"Zalfa.." Panggil Fahim dengan lembut.

"Masak apa?" Tanyanya basa-basi.

"Lihat aja." Jawab Zalfa dengan nada berbeda dengan Fahim.

"Kamu lihat kitab durroh punyaku gak?"

Forever with GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang