21| Masak bareng

3.7K 371 15
                                    

Assalamu'alaikum, semuaa

Kecepetan gak nih aku up nya?

Gimana, cerita keduaku udah dimasukin perpus kalian belum???

Kalau belum masukin yok. Biar kita bisa temenan sampai cerita keduaku nanti ending, Aamiin semoga ya👍

Tandai typo!!!

Happy Reading...

[Bagian 21; Masak bareng]

•••

"You best wife ever, dear."
~Rafisqy Haikal

🌷🌷🌷

Satu minggu sudah dilewati oleh para santri yang sedang mendapatkan liburnya. Itu berarti sekitar satu minggu lagi libur santri akan berakhir.

06:00, di jam segini biasanya Haikal dan Daiva baru bangun, karena mereka sering tidur setelah melaksanakan sholat shubuh dan membaca Al-Quran bersama.

"Eughh.." Daiva merasa terusik akibat sinar matahari yang masuk ke area kamarnya dan Haikal.

Akhirnya Daiva memilih untuk membuka matanya setelah melihat jam yang menunjukkan pukul 06.00,
"Mass." Panggilnya sambil mengusap kepala Haikal yang sedang tidur sembari memeluk pinggang Daiva.

"Hm." Sahut Haikal saat merasa Daiva memanggilnya dengan matanya yang masih setia terpejam.

"Bangun yuk, bantuin aku beres-beres."

"Beres-beres apa yang?" Daiva terkekeh geli mendengar Haikal memanggilnya dengan sebutan yang.

"Aku mau kamu bantuin aku beresin pakaian." Jawab Daiva dengan tangan nya yang masih setia mengusap kepala Haikal.

"Lima menit lagi ya?"

"Sekarang aja. Nanti sebagai gantinya aku mau buatin kamu sop ayam sama sambal, gimana?"

"Mau dong. Bangunin kalau gitu." Haikal merentangkan tangannya mengkode agar Daiva menariknya.

Daiva yang mengerti pun langsung menarik Haikal,
"Yuk, cuci muka dulu."

Haikal mengangguk lalu segera bergegas pergi ke kamar mandi, setelah sebelumnya ia mengecup pipi Daiva singkat.

"Iih kebiasaan." Rengek Daiva

"Mana pakaian yang mau diberesin yang?" Tanya Haikal yang baru keluar dari kamar mandi.

"Itu, aku udah siapin."

"Yaudah, cuman ditata dilemari aja kan?"

"Iya."

"ANAK-ANAK UMI!!!"

"TOLONG TURUN NAK, JANGAN LUPA AJAK ISTRINYA."
Teriakan umi Syarifah sepertinya mampu membuat ke empat anak dan menantunya turun.

"Ada apa umi?" Tanya Zayyan yang baru sampai dengan Halwa.

"Iya kenapa umi?" Kini Fahim yang bertanya

Forever with GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang