29| Bersama kamu

3.2K 296 17
                                    

Assalamu'alaikum, semua

Ada yang nungguin?

•••

"Mengeluh secukupnya, dan bersyukur seluas semesta"

—Author, hihi

[Bagian 29; Bersama kamu]

🌷🌷🌷


Sejak mengetahui bahwa wanita yang ia cintai sudah menikah, ia berusaha untuk melupakan perasaan nya kepada wanita itu. Namun rasanya seperti susah sekali, entah kenapa saat ia semakin memaksa untuk melupakan malah ia semakin memikirkan orang yang ia cintai. Apakah memang itu yang selalu di alamai sama orang yang sedang belajar melupakan?

"Izin abah, umi. Saya ingin meninggal kan pesantren ini, dikarenakan ingin melanjutkan kuliah di Jakarta."

"Disini kan banyak universitas yang gak kalah bagus nak, kenapa gitu? Kamu kan baru 6 bulan disini." Ujar Abah Rahim

"Apa ada masalah?" Tanya Umi Syarifah

Raka menggeleng pelan, "Saya tidak bisa memberitahu alasan utama nya."

"Umi, sama abah izinin kan?" Tanyanya melanjutkan maksudnya menemui gurunya.

"Kalau itu maumu, yo wes. Kami izinkan, tapi jangan lupain pesantren ini ya."

"Iya abah."

"Raka pamit, assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam, Hati-hati."

Setelah berpamitan Raka mulai berjalan ke luar pesantren, ia sudah memesan taksi online sebelumnya.

"Ternyata sakit juga ya dipaksa merelakan disaat kita belum sempat memilikinya." Gumam Raka yang diakhiri dengan kekehan miris.

"Ternyata gue dan lo layaknya bulan dan bintang yang gak akan pernah nyatu di malam hari."

"Gue harap setelah ini gue bisa lupain lo. Dan bayangan lo gak akan pernah ada dipikiran gue lagi, semoga."


Usia kandungan Halwa kini sudah 7 bulan, berarti usia kandungan Zahra 5 bulan, usia kandungan Zalfa 4 bulan, dan usia kandungan Daiva 3 bulan. Ya, keempat pasangan itu kini sudah tinggal secara masing-masing sekitar 3 bulan yang lalu.

Dan sejauh ini mereka baik-baik saja, acara tasyakuran 4bulanan Zahra,Zalfa dan Daiva telah diadakan dirumah masing-masing, sekitar 2 minggu yang lalu.

"Sayang kira-kira, bayinya udah bisa gerak belum?" Tanya Raihan seraya mengelus perut Zahra.

Zahra tersenyum, "Belum dong mas, kalau punya Halwa pasti udah bisa gerak."

"Gak sabar nunggu perut kamu ada yang nendang."

"Kita tunggu aja ya."

"Kamu lagi pengen apa? Mumpung hari ini weekend."

Zahra tampak sedang berpikir, "Kayaknya kalau makanan enggak dulu deh, tapi aku pengen pergi ke mall."

Forever with GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang