Assalamu'alaikum
Happy Reading All!!!
Kalian bakal nangis gak ya?
***
Pagi hari sekitar pukul 10. Halwa, Zalfa, Zahra dan Daiva telah rapi. Ya, mereka hari ini akan pergi ke pernikahan ustadzah Aulia. Masing-masing suami keempatnya pun sudah siap dengan sang anak di gendongannya.
"Ini kita satu mobil apa gimana?" Tanya Halwa saat mereka sudah diluar.
"Gak akan cukup, dua mobil aja. Kal, kamu nyupir ya." Ujar Zayyan.
"Berarti aku sama mas Fahim ya?" Tanya Raihan.
"Iya, ayok.. Akad nya udah selesai kata umi."
"Umi chat?"
"Hm, umi juga minta kita buat segera datang."
"Yaudah ayok."
Jarak yang mereka tempuh tidak lama, hanya sekitar 30 menit. Kini mereka sudah sampai ditempat. Terlihat ramai, namun sepertinya sudah ada yang mulai pit satu persatu.
Saat masuk ke area pernikahan tersebut, tak sedikit pasang mata yang memperhatikan mereka secara terang-terangan. Kedatangan mereka seperti nya dinanti-nanti oleh para santri yang penasaran bagaimana reaksi gus muda saat bertemu dengan sahabat kecilnya yang menikah.
"Kalian langsung salaman aja." Titah umi saat mereka bertemu di pintu masuk.
"Nggih umi."
Mereka menurut, dan mulai menaiki pelaminanu ntuk memberikan ucapan selamat pada kedua pengantin.
"Matur nuwun gus, ning, sudah pada datang." Ujar suami dari Aulia dengan senyum hangat.
"Sami-sami."
Tiba-tiba saat bagian Haikal dan Daiva, Aulia menatap Haikal dalam, sebelum akhirnya memalingkannya ke sembarang arah. Haikal menyadari Aulia sedang menahan tangisnya.
"Selamat ya, semoga pernikahan nya sakinah, mawaddah, warohmah."
"Aamiin, matur nuwun do'a nya gus, ning." Jawab mempelai laki-laki, sedang Aulia hanya mengangguk seraya menampilkan senyuman kaku-nya.
***
Setelah bersalaman, keempat gus dan ke empat ning itu mulai menikmati hidangan yang sudah disediakan.
Halwa yang memang sengaja menghabiskan makanannya pun segera berdiri sebelum kedua anaknya dikembalikan oleh sang mertua.
"Mau kemana?" Tanya Zayyan saat melihat Halwa tampak buru-buru.
"Mau ke alfamar* depan, mau beli bubur bayi buat al sama el." Jawabnya.
"Aku anter, didepan rame banget mobil sama motornya soalnya."
"Gausah, makanan kamu belum habis itu, habisin dulu. Aku bisa sendiri kok."
Zayyan pasrah, "Yaudah, Hati-hati nyebrangnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever with Gus
Teen FictionP L A G I A T D I L A R A N G M E N D E K A T!!!!! BACA DULU YUK, SIAPA TAHU SUKA") -Sesuai dengan yang sudah tertakar, tidak akan pernah tertukar- A U T H O R FWG Bagaimana jadinya 4 gadis yang kurang paham agama, dijodohkan dengan 4 oran...