28| Rumah baru

2.9K 311 27
                                    

Assalamu'alaikum, semuaa


[Bagian 28; Rumah Baru]

"Kita adalah makhluk yang suka menyalahkan dari luar, tidak menyadari bahwa masalah biasanya dari dalam." (Abu Hamid Al Ghazali)

-🌷🌷

Perjalanan dari Bandung ke Garut hanya sekitar 2 jam saja, dari Bandung ke Bogor sekitar 3 jam, dari Bandung ke Banten sekitar 4 jam, dan dari Bandung ke Yogyakarta sekitar 7 jam.

Otomatis yang pertama kali sampai adalah Raihan dan Zahra, karena jarak nya tidak terlalu jauh, kini Raihan memarkirkan mobilnya dihalaman rumah barunya dan Zahra. Saat mematikan mesin mobilnya, Raihan menoleh ke arah Zahra yang sedang tertidur pulas, mau tidak mau ia membangunkan Zahra dengan lembut.

"Ra,"

"Bangun ra, kita udah sampe."

"Eughh." Zahra melenguh saat Raihan mengusap pelan tangannya dan mencium pipinya.

"Bangun yuk." Ajak Raihan, Zahra belum menjawab, mungkin ia masih mengumpulkan nyawa.

"Udah sampe?"

"Hm, yuk kita turun. Kuat gak? Kalau nggak biar aku gendong."

"Kuat kok, yaudah ayok." Akhirnya keduanya turun dirumah mereka yang berada di pinggir jalan yang ramai.

" Akhirnya keduanya turun dirumah mereka yang berada di pinggir jalan yang ramai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja suasananya malam)

"Ini beneran rumah kita mas?" Tanya Zahra seraya memandang rumah didepannya.

"Iya, kenapa?"

"MasyaAllah, emang gak kegedean buat kita berdua?"

Raihan mengeluarkan kekehannya, "Enggak dong, bentar lagi juga kan anak kita lahir."

"Iya juga ya." Ujarnya menyetujui yang dikatakan Raihan, namun tak lama pun ia menundukkan kepalanya.

"Kenapa, hm?"

"Tapi kayaknya aku bakal kecapean kalau harus bersihin rumah sebesar ini." Ucapnya memelas.

"Ada aku ayy, kamu tenang aja. Kita bagi dua ya?"

Mata Zahra berbinar saat Raihan mengucapkan hal tersebut, "Yang bener?"

"Iya," Jawabnya meyakinkan Zahra seraya mengelus puncak kepalanya yang terbalut kerudung.

"Makasih mas." Ucapnya yang langsung memeluk tubuh Raihan.

Raihan yang melihat tingkah Zahra tersenyum manis, sebelum akhirnya ia melirik jam ditangannya. "Udah jam sembilan lewat tiga puluh menit, kita masuk yuk."

Forever with GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang