20| Halwa positif?

4.1K 365 14
                                    

Assalamu'alaikum, semuaa

Part kali ini aku up nya agak cepet gk sih?

Ada yang nungguin?

Kalian baca part ini pukul berapa?

Happy Reading 🙌

[ Bagian 20; Halwa positif?]

•••

"Beruntung banget bisa kenal kamu. Apalagi dicintai sebesar ini sama kamu yang awalnya tak pernah terbayang akan hal itu."

~Halwa Albina Ginanita

🌷🌷🌷

Setelah PAS selesai sekitar 1 minggu yang lalu. Kemarin pembagian rapot siswa telah dibagikan dengan acara kelulusan yang lumayan meriah. Dan Alhamdulillah keempat istri gus mendapatkan nilai yang baik.

Kini para santri dan santriwati Miftahul Amin yang jumlahnya sekitar 3.000 lebih sudah mendapatkan hari libur mereka sekitar 2 minggu, membuat suasana di pesantren menjadi sepi. Hanya terdapat para ustadz, ustadzah dan para santri yang jarak rumahnya jauh. Itu membuat Halwa, Zalfa, Zahra dan Daiva sedikit lega, karena setidaknya mereka sedikit leluasa jika ingin berdekatan dengan suami mereka di halaman pesantren.

Dan selama 3 hari ini entah kenapa Halwa sering mual, pusing, dan tidak nafsu makan. Umi sering membujuk Halwa agar mau pergi ke dokter, namun Halwa selalu menolak dengan alasan kalau dirinya sudah baik-baik saja.

"Halwa." Panggil Zayyan dengan lembut saat melihat Halwa sedang rebahan sambil memainkan ponselnya.

"Apa? Kamu mau ajak aku ke dokter?" Tanya Halwa dengan nada tidak bersahabat.

"Enggak. Makan dulu yuk, kamu belum makan nasi loh drai kemarin."

"Enggak." Tolak Halwa

"Ayok dong, mau ya?" Bujuk Zayyan

"Kamu kan tahu aku kalau makan nasi ujung-ujungnya pasti mual."

"Kita coba lagi aja ya. Aku suapin gimana?"

"Ish kamu mah. Maksa mulu."

"Ya kan demi kebaikan kamu."

"Yaudah ayok." Akhirnya Halwa mau makan setelah sekian lamanya Zayyan membujuk.

Sesampainya mereka dibawah. Zayyan langsung mengambilkan nasi dengan sop buatan Umi dan langsung menyuapi Halwa.

"Terakhir nih." Ucap Zayyan sambil memasukkan suapan terakhir kedalam mulut Halwa.

"Lah ini habis toh." Ucap Zayyan heran.

"Kok habis sih? Perasaan tadi masih banyak."

Zayyan hanya terkekeh mendengar penuturan Halwa, "Aku ambilin minum dulu." Ucapnya mengambilkan air putih pada Halwa.

"Mas." Sapa Umi yang baru datang entah dari mana.

Forever with GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang