Rapat tengah di mulai sejak satu setengah jam yang lalu, lisa sosok pemeran utama sebagai pemegang saham pertama terduduk mendengarkan para bawahannya menjelaskan tentang berita untuk pertemuan kali ini. Untuk pertama kalinya lisa membuka anak perusahaan baru dengan menjalankan usaha makanan dan minuman khas korea yang di olah dengan bumbu-bumbu ala italian, ia ingin pengembangan dari usahanya berjalan sampai melompat keluar negeri seperti perusahaan-perusahaan lain miliknya.
Lisa terpaku untuk mendengarkan meeting hari ini. Suasana tegang dengan perdebatan antar meja dan pertanyaan dari lisa yang begitu menguliti pikiran mereka sampai akhirnya semua telah disimpulkan untuk melanjutkan meeting di hari kedua karena perdebatan tolak menolak antar penguji rasa makanan yang tak kunjung usai.
Lisa menarik kursinya kasar ketika sudah berada di dalam ruang kerjanya, melepas blazer yang terus bertengger di tubuhnya.
"Ah, aku butuh wine." Lisa bersandar untuk meng istirahat kan tubuhnya, matanya beralih menatap bright untuk memahami kodenya agar segera mengambilkan sebotol wine, dengan segera bright menangkap radar itu.
"Bagaimana perkembangan perusahaan kita yang berada di new York?" Lisa bertanya kepada bright dengan menyesap wine nya sesekali.
"Saat memulai kerja, aku telah memeriksa perkembangan masing-masing perusahaan ma'am, untuk perusahaan di new York cukup berjalan lancar, hanya saja di China untuk perkembangan teknologi dari pesaing kita hampir membuat usaha ponsel yang kita luncurkan terpendam." Jelas bright, ia menatap laptop yang berisi data-data semua perusahaan lisa.
"Sialan! Cepat cari tahu teknologi apa yang ia pakai untuk menyaingi usahaku. Jika sudah, cepat buat rapat penting untuk mengajak beberapa kolega untuk melancarkan usahaku, pasang papan iklan di berbagai tempat, cari artis paling terkenal untuk membuatnya mengiklankan usaha ponselku, dan satu hal penting lagi, aku ingin usahaku memiliki teknologi yang lebih tinggi dari perusahaan manapun, dengan cara apapun aku tidak perduli, utus bawahan-bawahanmu untuk menyelesaikan semua ini, aku akan mendengar laporanmu ketika semua telah selesai, mengerti?!" Bibir merah maroon itu menyesap wine nya dengan kasar.
"Baik ma'am."
Lisa dan bright terdiam sejenak.
"Aku ingin usaha baruku ini berjalan lancar sampai aku menguasai beberapa perusahaan di dalam dan di luar negeri, belum ada yang membuat usaha makanan dengan bumbu khas seperti yang akan aku lakukan, aku telah memikirkan bahwa ini akan menjadi berita paling besar di korea dan italia, dengan perpaduan ini aku akan menghasilkan penghargaan besar, dan lagi akan lebih mudah bagiku untuk mengajak kerjasama antar negara." Lisa tersenyum dengan selembar kertas proposal yang ia tatap.
"Kau benar-benar telah memikirkan ini secara matang sekali ma'am." Bright memuji kepintaran lisa.
Lisa tersenyum puas dengan sebelah alisnya yang terangkat.
-----
"Ayam goreng dengan pangsit disini sangat enak, kau harus mencobanya." Jisoo berucap kepada sehun ketika mereka turun dari mobil.
"Chagiya, kau sangat yakin sekali, aku bahkan ragu untuk memakannya ketika menatap restoran kumuh ini." Sehun mengusap lengannya sebelah.
"Aish! Restoran ini cukup mewah, aku sering bolos sekolah hanya untuk memakan ayam goreng pangsit ini asal kau tahu. Sudah lama tidak kemari, mungkin pemiliknya sudah berubah." Jisoo menarik lengan sehun untuk masuk kedalamnya.
"Dulu seleramu rendah sekali." Sehun bergumam.
"Silahkan, selamat datang!" Dua pelayan menyambut kedatangan mereka dengan ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Care ( jl )
FanfictionFanfiction GXG Jenlisa Warning+!!! Jennie Kim, seorang mahasiswi jurusan ekonomi yang sudah berhutang 7 tahun lamanya kepada orang terpandang dan paling berpengaruh dikorea demi kelangsungan hidupnya serta mengurus ibunya yang sudah dalam keadaan sa...