Jennie bangun di pagi buta karena merasa bajunya mulai basah, matanya mengerjap pelan dan mencari saklar lampu untuk dapat menerangi ruangan yang sebelumnya gelap gulita. Ia menatap sekitar dan juga dadanya, ia akhirnya tahu bahwa asinya merembes keluar, itu lumayan banyak dari beberapa hari terakhir.
Lisa terusik akibat pergerakan jennie, padahal jennie sudah sehati-hati mungkin bangkit dari kasur agar tidak membuat lisa terbangun.
"Eungh, jennie jam berapa ini?" Tanya Lisa, matanya masih tertutup, ia menguap dan tak lama ia membuka mata untuk mencari jennie.
"Mian lisayaa aku membuat mu terbangun." Jennie berhenti di ujung kasur lalu menatap lisa, "ini pukul setengah lima pagi."
"Kau mau kemana?" Lisa menggaruk punggungnya, lisa belum sepenuhnya tersadar.
"Aku akan mulai pumping asi, asiku sangat banyak keluar hingga membuat bajuku basah."
Lisa mengangguk dan ikut turun dari kasur.
"Baiklah, aku akan menemanimu."
"Itu tidak perlu lisa, aku bisa melakukannya sendiri, kau bisa tidur kembali."
"Kau menolak?" Lisa menatap jennie, itu seperti dia benar-benar serius dengan perkataannya.
"Aniyaa, maafkan aku." Tidak menjawab tetapi lisa bangkit untuk berjalan bersama jennie menuju dapur mereka.
Lisa duduk di kursi, tangannya menggenggam ponsel untuk mengecek beberapa pesan yang mungkin terlewat, sementara jennie kini ikut duduk di hadapan lisa setelah mengambil alat pumping. Lisa masih fokus pada ponselnya dan Jennie sudah memasang pumping pada payudaranya, ia diam sementara asi turun pada wadah yang menampung.
"Apakah ini yang kau lakukan setiap hari?" Tanya lisa, ia kini menoleh sedikit kearah jennie.
"Tidak sering, asiku akan merembes banyak karena brylee tidak meminumnya."
"Mengapa tidak membangunkanku, aku bisa meminumnya." Lisa akhirnya menaruh ponsel pada meja makan itu dan menopang kepala pada kedua tangannya.
Jennie tidak dapat menjawab dan memilih untuk tertawa kecil. Mata lisa menjelajah dan menatap payudara jennie yang setiap detiknya mengeluarkan asi, ia menelan ludah kasar.
"Aku seharusnya membeli freezer lagi untuk menaruh asi-asi ini secara khusus."
Sebenarnya di manshion lisa memiliki kurang lebih tujuh kulkas, tetapi semua penuh dengan kegunaannya masing-masing, sebagian untuk menyimpan daging dan sayuran, dan sebagian lagi untuk menyimpan minuman soda dan makanan ringan.
"Aku telah membeli stroller baru untuk bayi kita, sekarang sudah di dalam perjalanan."
"Oh ya? Tapi lisa bukankah stroller baby masih sangat baru."
"Aku hanya ingin memberi hadiah kecil untuk putraku."
Jennie mengangguk, "kau membeli dengan harga berapa?"
"Hanya sembilan puluh delapan juta, ini merk dior, menurut jisoo ini adalah yang terbaik."
Jennie tersedak ketika mendengar harga yang di sebut-sebut oleh lisa, ia membuang uang hampir seratus juta hanya untuk stroller bayi yang mungkin hanya dipakai sementara. Tetapi menurut lisa itu hanya 0.0001% dari uang tabungan yang ia miliki.
"Apakah stroller itu anti peluru?" Itu pertanyaan konyol kedua yang lisa dengar dari mulut jennie.
"Bahkan stroller itu mempunyai tv." Lisa memutar bola matanya terlihat jengah.
--------
Lisa kembali setelah memanaskan beberapa mobilnya, garasinya tidak terlalu cukup untuk beberapa mobil yang ia punya, mengakibatkan ia harus menaruh beberapa mobilnya di rumahnya yang lain, selain manshion besar itu. Kalian tahu sendiri bahwa lisa membawa mobil yang berbeda setiap harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Care ( jl )
FanfictionFanfiction GXG Jenlisa Warning+!!! Jennie Kim, seorang mahasiswi jurusan ekonomi yang sudah berhutang 7 tahun lamanya kepada orang terpandang dan paling berpengaruh dikorea demi kelangsungan hidupnya serta mengurus ibunya yang sudah dalam keadaan sa...