I-D-C (32)

3.3K 350 11
                                    

"mari kita membuat rekaman itu kembali."

Kata-kata yang membuat pendengaran jennie menjadi berdengung. Jennie menatap lisa ketika ia tahu wanita disampingnya tengah diselimuti hawa nafsu yang dalam.

Ia tetap diam sementara lisa berhasil membuka bajunya. Lisa menyesap tulang selangka jennie dan itu membuat tanda kemerahan yang jelas. Lisa tidak perduli berapa banyak tanda yang ia buat di leher jenjang Jennie sampai area dadanya.

Lisa berada diatas jennie sementara satu tangannya turun menyusuri tubuh jennie hingga ke pinggul. Jennie hanya menahan tubuh nya, ia menengadah seperti memberi lisa ruang untuk dapat membuat lebih banyak.

Jemari lisa bergerak, baju dengan merk Chanel itu berhasil lisa lepaskan dari tubuh jennie, hanya tersisa bra yang masih menutupi payudara besar milik Jennie. Itupun tak luput dari pergerakan lisa, ia membukanya dengan kasar.

Wajah lisa mendekat, lidahnya bermain pada pucuk berwarna merah muda, lidahnya bergoyang untuk membuat puting jennie menegang. Lisa tersenyum diantara goyangan lidahnya. Bibirnya menjamah lebih dalam untuk menyesapnya.

"Aku sekarang tahu, mengapa brylee lebih nyaman dengan asimu dibanding susu formula, payudaramu besar, itu empuk untuk bersandar dan asimu sangat lezat." Lisa mengatakan itu dengan semangat, jennie hanya diam tetapi nafasnya terlihat sangat memburu.

Lisa menyesap itu lebih kuat membuat jennie membusungkan dadanya lebih.

"Ahh lisayaa itu sakithh." Jennie mendongak untuk merasakan itu.

Lisa terus menatap wajah jennie yang berkeringat. Sedikit-sedikit lisa merasakan bahwa asi jennie tertelan olehnya.

"S-ahh lisaahh..." Tangan lisa merayap untuk meremas payudara kiri jennie.

Dahi berkerut, mata terpejam dan bibir yang terlipat kedalam, menandakan bahwa jennie tengah menahan ngilu pada payudaranya yang di remas kuat.

"Enghh lisa aku mohon ampun-ahh!"

Lisa menarik nipple jennie sebelum menjauhi wajahnya dari sana. Lisa tersenyum bangga melihat hasilnya, bagian dada jennie sudah tidak berbentuk akibat banyaknya tanda merah disekitar sana, dan juga kedua puting payudara jennie yang terlihat membengkak.

"Ah i like it."

Lisa menarik jennie untuk duduk di pangkuannya, tangan lisa mengelus pinggang jennie dan turun untuk membuka celana cream milik jennie, tetapi sebelum itu tangan jennie bergerak untuk menghentikan Lisa.

"Lisa mianhae, aku sedang datang bulan."

Wajah yang penuh nafsu itu berubah menjadi datar ketika jennie mengatakan bahwa dirinya sedang berhalangan. Tangan Lisa menjauh, deru nafasnya masih memburu tetapi lisa tidak bisa egois kepada jennie. Ia membuat jennie duduk kembali pada ranjang, Lisa masih diam hanya saja jemarinya terus meremas sprai beberapa kali.

"Mian lisayaa tidak memberitahumu lebih dulu." Jennie tertunduk.

"Arraseo, kalau begitu kita kedapur saja untuk membuat makanan." Lisa memberikan baju jennie, tanpa menunggu lisa berjalan lebih dulu menuju dapur kecilnya.

Jennie merasa lisa sangat kecewa, tetapi ia tidak dapat melakukan apapun. Ia menyusul lisa untuk membantu membuat makan malam.

"Lisa, biar aku saja yang membuat makan malam kita."

"Ani, aku akan membantumu." Lisa tidak menatap jennie, tubuhnya bergerak untuk mengambil beberapa barang.

Lisa tidak bisa mengontrol nafsunya sampai saat ini, itu sebabnya ia tidak dapat melihat jennie sekarang.

I Don't Care ( jl )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang