I-D-C (3)

5.8K 532 11
                                    

"joy, bawa wanita ini keruangan yang sudah kuberitahu tadi, suruh dia mengganti bajunya lalu kunci dia dari luar. Bawa cepat..."

Joy adalah wanita yang lalisa wakilkan untuk mengurus dan mengatur semua pekerja didalam rumah lisa yang super mewah ini. Dia seperti ketua dari semua pekerja rumah mulai dari satpam sampai pembantu yang hanya mengurus kolam renang milik lalisa, kecuali para pengawal, karena itu adalah tugas bright sebagai ketua pengawalan.

"Siapa wanita ini Lis? Seperti anak kecil." Joy sudah bekerja bersama lalisa selama 15 tahun lamanya, jadi wajar saja ketika berbicarapun seperti layaknya teman akrab.

"Kau tak perlu tahu." Joy mendengus sebal lalu melirik Jennie, mengkode agar mengikutinya untuk keluar dari ruangan.

LALISA POV

Jennie, wanita anggun dan polos itu, sebenarnya aku tidak tahu mengapa aku harus membawanya kemari karena jika hanya agar ia membayar hutangnya, aku bisa saja menyuruhnya keluar dari rumah gubuknya itu dan menyita semua barang-barangnya, tetapi sepertinya tidak salah untuk mencoba hal baru untuk menyenangkan diriku sendiri.

Dan eomma, ibu dari Jennie itu sudah kubawa ketempat yang jauh sekali dari kota ini, aku juga tidak tahu alasan mengapa aku ingin menjauhkan mereka berdua, hahaha lucu sekali. Bukan karena aku memiliki perasaan atau semacamnya untuk wanita itu tetapi ketika aku melihat seseorang menyerahkan dirinya begitu saja aku benar-benar merasa tertantang.

Aku suka menyewa jalang dan melakukan one night stand, ataupun membuat perjanjian bersama baby-baby ku, entah baby boy ataupun baby girl. Tetapi untuk melakukan sesuatu dengan seorang gadis polos adalah hal yang belum pernah aku lakukan seumur hidupku.

Aku melihat Jennie, tetapi tubuhnya benar-benar tidak membuatku berselera, aku harus melakukan sesuatu untuk membuatnya jera berada disini.

Aku mengambil blouse ku lalu berjalan keluar rumah menuju salah satu bar ternama di Seoul. Dan tentang Jennie, aku akan memikirkannya lagi nanti.

LALISA POV END

Jennie melihat sekeliling ruangan yang ditunjuk lalisa untuk menempatkannya disana, ia pikir lalisa akan menempatkannya digudang yang penuh serangga dan gelap tetapi sungguh ini bukanlah seperti yang Jennie bayangkan, ini seperti sebuah kamar seorang putri raja, mewah, bersih, dan luasnya melebihi rumah Jennie disana. Tetapi tetap saja, Jennie masih benar-benar takut untuk berada disana, Jennie tetap berdiri dipinggir tembok dekat pintu dan disampingnya adalah Joy.

"Ayo masuk jangan hanya berdiri, jika ma'am melihat maka kamu akan terkena masalah." Joy membawa Jennie menuju ranjang lalu mendudukkannya disana.

"Jangan takut denganku, jadi...siapa namamu?" Joy tersenyum hangat memandang Jennie yang masih tertunduk.

"Jennie."

"Oh Jennie, kenalkan aku Joy. Aku ketua dari semua pembantu yang berada dirumah ini, kamu mengapa bisa berada disini?"

"A-aku ditarik paksa oleh mereka hiks..."

"Hey hey jangan menangis, tidak usah takut...apa para pengawal berjas hitam itu yang menarikmu?" Jennie menangguk menggenggam erat kedua telapak tangannya.

Joy memandang wajah Jennie iba, bagaimana tidak Jennie seperti tidak makan berhari-hari dengan tubuhnya yang kurus, kecil, dan pipinya yang tirus, persis seperti bayi yang kekurangan gizi. Tetapi bagi Joy Jennie masih menggemaskan.

"Eomma...aku ingin bertemu eomma." Mata Jennie berkaca-kaca memandang Joy lalu kembali menatap lantai.

"Dimana eommamu? Kenapa kamu ditarik paksa oleh mereka?"

I Don't Care ( jl )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang