Matahari tertutup awan tebal memungkinkan para penghuni villa besar tersebut dapat berendam di kolam karena suasana tidak terik sama sekali.
Mereka banyak melakukan kegiatan bersama selama berlibur, dimulai dari berkebun, bermain game bersama, memasak bersama, bermain golf, dan bernyanyi di depan api unggun.
Ini adalah hari ke empat selama liburan mereka, para pria hanya memakai boxer dan bertelanjang dada untuk memperlihatkan otot tubuh mereka sementara para wanita memakai bikini kecuali wendy dan lisa, mereka bilang itu hanya untuk wanita anggun, jadi mereka memutuskan untuk memakai baju renang yang sedikit tertutup.
Lisa bersama brylee dan jungkook, berada di tengah kolam dengan brylee mengapung menggunakan ban pelampung. Bayi itu memainkan air dengan tangan kecilnya yang mengayun-ayun ceria.
Wendy dan rosé sibuk dengan beberapa makanan di bawah tenda, para pria yang lain asyik mengobrol di pinggir kolam dengan buah kelapa yang siap untuk di minum airnya, jisoo duduk di samping jennie yang tengah membaca novel di karpet besar dekat kolam.
"Jen, apa kau pernah berfikiran untuk pergi dari lisa?" Pertanyaan jisoo mampu membuat jennie menghentikan aktivitasnya.
Ia menoleh untuk menatap jisoo.
"Emh ada, bahkan aku sedang mengumpulkan tabungan untuk membayar lunas hutangku, karena bagaimanapun aku tidak akan berada cukup lama lagi bersama lisa, ia mempunyai diana dan akan menjalani hidup yang baru dan aku tidak ingin menjadi ranjau dalam hidupnya. Tetapi, aku masih bimbang apakah Brylee akan di jauhkan olehku? Karena bagaimanapun hak adopsi jatuh atas nama lisa."
Jisoo tertegun, ini adalah pilihan yang sulit bagi jennie, antara ia bebas dan mengikhlaskan brylee atau menetap dengan rasa sakit. Lisa tidak akan mungkin bisa melepaskan jennie begitu saja apalagi brylee ada di tangannya, itu adalah sebuah ancaman yang fatal.
"Tetapi secara signifikan, aku melihat lisa jauh lebih mencari perhatianmu dibanding pacarnya."
"Aku tidak merasa begitu, karena bagaimanapun itu aku disini hanya tahanan, mungkin ia bersikap baik karena ia juga mempunyai sedikit hati nurani."
Jisoo terdiam, apa yang harus ia lakukan? Apakah ia harus berbicara bahwa lisa memiliki perasaan terhadapnya tetapi jika harus, ia tidak tega dengan jennie karena jennie akan semakin terjebak.
"Jennie, tell me. Hanya kita berdua, kau bisa jujur denganku apapun itu oke?" Jisoo memutar tubuh untuk berhadapan dengan jennie.
Jennie mengangguk.
"Apa kau memiliki perasaan terhadap lisa?" Tanya jisoo membuat jantung jennie menjadi berdetak lebih cepat.
Jennie menggeleng takut, itu bahkan tidak membuat jisoo percaya.
Jisoo menaikkan satu alisnya dan Jennie meneguk ludah kasar.
"Seriously? Kalian bersama hampir tiga tahun, itu tidak mungkin jika kau tidak memiliki perasaan sedikitpun terhadap lisa."
Jennie menggeleng, lagipula ia tidak mungkin membeberkan perasaannya begitu saja, apalagi jisoo adalah sahabat Lisa.
"Aku tidak mungkin."
Jisoo mengangguk-angguk, ia tidak akan memaksa jennie untuk berterus terang walaupun di dalam lubuk hatinya ia penasaran dengan perasaan jennie. Tetapi bisa jadi juga jennie malah membenci Lisa, jisoo paham bahwa mungkin jennie muak dengan perlakuan kasar lisa, tetapi ia berharap bahwa keduanya bisa menjaga satu sama lain di kemudian hari.
" Kau tahu, aku dan lisa berteman sejak lama, kita memang tidak bisa memungkiri bahwa Lisa memang arogan, sombong dan kasar tetapi jika ia mulai baik itu berarti ada hal yang membuatnya nyaman, jika itu terjadi padamu, itu berarti kau dianggap berpengaruh di dalam hidupnya. Kita memang tidak bisa memaksa sifat lisa yang kasar berubah menjadi lembut, karena memang itu adalah hidupnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Care ( jl )
FanfictionFanfiction GXG Jenlisa Warning+!!! Jennie Kim, seorang mahasiswi jurusan ekonomi yang sudah berhutang 7 tahun lamanya kepada orang terpandang dan paling berpengaruh dikorea demi kelangsungan hidupnya serta mengurus ibunya yang sudah dalam keadaan sa...