JENNIE POV
Di rumah megah ini dan selama ini juga aku tidak dapat menghubungi siapapun terutama eomma ku aku benar-benar merindukannya.
Handphone ku berada ditangan ma'am lisa dan aku yakin banyak sekali notif chat teman-teman ku yang menanyakan kenapa aku tidak datang untuk mengikuti mata kuliah dan juga bekerja paruh waktu.
Mengikuti peraturan ma'am lisa membuatku begitu terpenjara diruangan megah ini walau tidak begitu banyak peraturan yang dibuat tapi percayalah bahwa setiap peraturan yang ia buat bagai sebuah benang diantara eommaku.
Aku jarang berbicara dengan ma'am lisa, jika ia datang maka ia hanya sekedar menatapku lalu pergi begitu saja tapi tidak jarang juga dia dengan tiba-tiba meraba dan membelai tubuhku seperti aku adalah seorang pelacur, tetapi demi eomma aku bahkan tidak berani untuk mengucapkan satu kata pun untuk membantahnya.
Aku mulai terbiasa dengan kehadiran Joy dan para pelayan disini, bahkan aku mulai berteman baik dengan mereka, terkadang aku ikut membantu mereka untuk memasak jika ma'am lisa sedang berada di perusahaan nya karena jika tidak ia pasti akan marah besar kepadaku.
Hari ini aku meminta joy untuk membebaskanku untuk berjalan-jalan disekitar rumah ini, awalnya ia menolak permintaanku.
"Tidak Jennie, bagaimana jika lisa melihatmu keluar dari dalam kamar?" Tanya Joy dengan nada khawatir.
"Aku berjanji akan masuk kedalam kamar lagi sebelum ma'am tiba dirumah." Aku merengek meminta persetujuannya.
Aku terus memohon kepada-nya dengan wajah memelas karena aku sudah sangat bosan hanya duduk berdiam diri didalam kamar dan hanya ditemani oleh buku-buku prasejarah dan beberapa novel.
Joy menghembuskan nafasnya memandangku lalu menganggukkan kepalanya. Akhirnya ia luluh juga dengan permohonanku, dan mengizinkanku untuk berjalan-jalan disekitar rumah.
Tentu aku sangat senang dan langsung memeluknya dengan erat.
Untuk pertama kalinya aku melihat kolam berenang yang begitu luas berada ditengah-tengah rumah ini, rumput pagar yang tertata rapi didepan rumah megah yang terukir berbentuk-bentuk seperti labirin, dapur yang sangat luas dengan beberapa chef yang handal.
Aku juga melihat beberapa hewan buas yang berada di ruangan tertentu yang sudah diubah layaknya zoo kecil seperti harimau, cheetah, dan ular, ada juga burung gagak dan elang yang berada didalam rumah mereka masing-masing.
Tetapi ada juga hewan lucu yaitu monyet kecil dan panda merah yang sedang tertidur terlungkup. Menggemaskan.
Aku berjalan kembali menuju belakang rumah. Disana ada perkebunan bunga membuatku memandangnya takjub.
Aku meminta izin kepada para pelayan untuk membantu mereka menanam bunga, walau mereka menolak tetapi aku tetap bersikukuh untuk membantu.
Aku mengambil satu bibit bunga dan menaruhnya didalam pot yang sudah berisi pupuk tanaman. Begitu seterusnya hingga beberapa pot tersusun rapi dihadapanku.
Setelah selesai aku memandang sekitar perkebunan yang asri, suasana disini sangat sejuk, dan lihat banyak sekali kupu-kupu berterbangan dengan berbagai warna yang berbeda.
Aku tersenyum puas menatap beberapa hasil dari bibit yang sudahku tanam dalam pot bunga.
"Nona jennie apa tidak sebaiknya berteduh saja, disini sangat panas nona." Bibi sunghyun selaku pelayan yang bertugas untuk mengurus perkebunan berkata kepadaku dengan nada khawatir.
Aku tersenyum menatapnya, "Tidak apa bi, aku sudah biasa untuk melakukan ini, aku pernah bekerja sebagai tukang kebun sebelumnya jadi jangan khawatir."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Care ( jl )
FanfictionFanfiction GXG Jenlisa Warning+!!! Jennie Kim, seorang mahasiswi jurusan ekonomi yang sudah berhutang 7 tahun lamanya kepada orang terpandang dan paling berpengaruh dikorea demi kelangsungan hidupnya serta mengurus ibunya yang sudah dalam keadaan sa...