Sudah sedari jam setengah 4 pagi Jennie sudah disibukkan dengan berbagai macam pekerjaan rumahnya dan kini ia harus membantu eommanya untuk mandi, berpakaian serta sarapan.
"Besok kita akan kerumah sakit untuk menebus pengobatan eomma, eomma jangan lupa untuk meminum obat nee?" Jennie yang sedang mencuci piring akhirnya bersuara, ia menoleh menghadap ranjang eommanya yang berada tidak jauh dari dapur, maklum...rumah Jennie hanya sepetak tanpa kamar ataupun yang lainnya, semua bercampur menjadi satu, dan hanya kamar mandi yang terpisah. Rumah Jennie hanya diisi dengan 1 ranjang kecil, 1 kursi, dan 1 lemari pakaian serta beberapa perabotan dapur.
Eomma Jennie tersenyum kecil lalu mengangguk.
Tok tok tok...
Tok tok tok...
Tok tok tok...
Jennie yang baru saja menyelesaikan acara mencuci piringnya terlonjak kaget dengan ketukan suara pintu yang cukup keras terdengar. Siapa pikirnya yang datang berkunjung sepagi ini.
Tok tok tok...
Tok tok tok...
Tok tok tok...
Jennie bergegas menuju pintu utama lalu membukanya.
Tubuh Jennie membeku setelah tahu siapa yang berada dihadapannya saat ini, yah..dia! lelaki berjas hitam yang datang setiap bulannya menemui jennie, tubuh Jennie bergetar dan tak mampu menatap wajah lelaki yang berada dihadapannya kini.
"Minggir! Dimana ibumu? Cepat katakan dimana dia?! Hey kalian berdua! Cepat bawa nona ini dan masukkan dia kedalam mobil." Lelaki itu menerobos masuk begitu saja, dan menoleh kekanan-kiri guna mencari eomma Jennie, lalu ia tersenyum mengetahui eomma Jennie yang terbaring lemah diatas ranjang, ia segera mengangkatnya untuk membawanya ke suatu tempat yang sudah ia siapkan.
"A-apa yang kau lakukan?! Kau mau membawa eommaku kemana?! ku mohon...jangan pisahkan aku dengan eomma!! Kau boleh mencaci maki diriku, atau pukul saja aku..tapi jangan bawa eomma ku! Aku kan sudah berjanji akan membayar semua hutang-hutangku jadi ku mohon jangan membawa eomma ku, kumohon..." Jennie menangis dengan badannya yang bergetar, ia terus memberontak memaksa lelaki itu untuk melepaskan eommanya.
"Diamlah nona, aku hanya menjalankan tugasku, jika saja kemarin kamu membayar semua hutangmu pasti bosku tidak akan menyuruh ku untuk membawa eommamu, sudahlah minggir..haish kalian berdua! Cepat bawa nona ini jangan diam saja!" Sebut saja bright, lelaki berjas hitam yang tengah menyeret kedua lengan eomma Jennie agar segera berdiri.
"Eomma ku sedang sakit, jangan memaksanya seperti itu!! Tolong lepaskan eomma! Aku yang akan menemui bosmu...jangan sentuh eommaku, kau bajingan sekali!" Jennie terus memukul bright dengan semua tenaga yang ia punya, lalu segera memeluk eommanya.
"Jennie-yaa...apa yang telah kamu perbuat nak? Mengapa mereka ingin membawa eomma?Uhuk...uhuk.."
"Maafkan aku eomma, a-aku berhutang kepada pengusaha besar itu...aku ingin eomma sembuh, jadi aku berhutang untuk membiayai semua pengobatan eomma..maafkan aku eomma aku berbohong hiks..tapi aku akan membayar semuanya..aku berjanji eomma hiks..hiks.." eomma Jennie terlonjak kaget mendengar pernyataan Jennie air matanya mengalir begitu saja, Jennie terisak dan segera merengkuh tubuh rentan sang eomma.
"Haiss, cepat bawa nona ini kedalam mobil Lalu kita segera pergi dari sini..hey! Kalian berdua lepaskan acara berpelukan kalian itu...seperti ibumu akan meninggal dunia saja!" Salah satu bodyguard bright menarik paksa lengan Jennie dan mendorongnya untuk masuk kedalam mobil hitam disana, "hey kau! Jaga ibunya sampai kami datang kembali." Ucap bright menyuruh salah satu bodyguardnya untuk tetap berada disana, "haiss, tua Bangka itu menyusahkan saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Care ( jl )
FanfictionFanfiction GXG Jenlisa Warning+!!! Jennie Kim, seorang mahasiswi jurusan ekonomi yang sudah berhutang 7 tahun lamanya kepada orang terpandang dan paling berpengaruh dikorea demi kelangsungan hidupnya serta mengurus ibunya yang sudah dalam keadaan sa...