I-D-C (31)

3.1K 324 14
                                    

LALISA POV

Siapa yang akan memberiku suara ketika mereka tahu aku adalah orang yang paling keras. Mataku menatap tajam pada beberapa karyawanku yang tengah tertunduk gusar, aku tidak ingin membebani mereka dengan banyaknya tugas yang berat, tetapi hal kecil saja mereka lalai untuk mengerjakan.

Aku memecat beberapa orang yang aku ketahui telah memperguna uang perusahaanku secara ilegal. Beberapa karyawan lain terlihat hanya mampu tertunduk dan meminta maaf. Sejujurnya aku sudah muak dengan ini.

Aku melempar beberapa kertas dan itu semua menjadi berantakan, tetapi aku tidak perduli. Aku membuat mereka semua lembur untuk memperbaiki masalah ini.

Dengan heelsku yang terketuk kencang pada lantai perusahaanku, aku berjalan masuk kedalam lift.

Aku tidak ingin disini lebih lama, alangkah baiknya mungkin aku harus beristirahat selama dua minggu kedepan.

Matahari sangat terik untuk menyinari korea yang sedang dalam musim kemarau.
Aku mengendarai mobil Porsche Panamera Turbo S E-Hybrid Executive, mobilku melesat untuk membelah kota Seoul.

Sekitar 20 menit aku berhenti pada garasi rumahku. Disana para bodyguard sudah berdiri untuk menyambut kehadiranku.

Aku melangkah ketika aku melihat brylee sedang berada di pelukan joy.

"Dimana Jennie?" Aku menatap sekeliling ruang tamu tetapi aku tidak menemukannya.

Aku membuka blazerku dan maid membawa itu pergi untuk dimasukkan kedalam keranjang pakaian kotor.

"Ia sedang melukis di taman belakang."

Aku tidak menjawab tetapi aku segera melangkah untuk menemui jennie.

Aku tersenyum tipis melihatnya sibuk dengan kanvas putih yang hampir penuh dengan beberapa coretan tangannya. Ia terlihat sangat serius.

"Gambar yang bagus." Aku menepuk pundaknya pelan, tetapi ternyata itu membuatnya sedikit terkejut.

"Oh lisa, ah nee, gomawo." Ia tersenyum kecil, aku dapat mengetahui itu. Ia sangat menggemaskan.

Oh tidak, apa yang aku fikirkan.

Aku melihat apa yang sedang ia buat pada kanvasnya.

"Melukis alam eoh?"

"Nee lisa-yaa, joy ingin bersama brylee hari ini, jadi aku memanfaatkan waktu untuk menyenangkan diri."

Fikiranku terbesit untuk mengajaknya pergi berdua.

"Apakah lukisanmu sudah selesai? Aku ingin mengajakmu pergi."

Jennie menatapku dalam, kemudian ia merapihkan semua alat melukisnya.

"Aku akan bersiap sekarang."

Jennie berdiri untuk merapihkan sedikit bajunya.

"Ani, selesaikan dulu kegiatanmu, aku akan menunggu."

Jennie menggeleng lucu, "maaf lisa aku tidak ingin kau menungguku, itu tidak baik."

"Baiklah, aku akan menunggu di dalam mobil."

Kami melangkah untuk pergi dari taman, aku menunggu di mobil sementara jennie mengganti pakaiannya dengan yang baru. Kami tidak membawa brylee karena hari ini joy akan menjaganya, aku mungkin akan memberikan joy libur panjang karena telah membantuku.

Jennie masuk kedalam mobilku, hanya kami berdua. Aku menjalankan mobil dengan santai. Jennie diam selama perjalanan karena ia terus menatap sepenghujung jalanan kota. Aku hanya sesekali meliriknya, aku takut ia bosan tetapi aku ingin ia selalu bersamaku disini.

I Don't Care ( jl )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang