I Don't Care ( jl )

I-D-C(53)

meeting kali ini cukup menegangkan dimana sekian dari seluruh perusahaan milik lisa tengah berkumpul pada meja bundar, cuaca kali ini cukup dingin karena hujan baru saja berhenti, tetapi tidak dengan hawa dalam ruangan yang mengisi puluhan karyawan yang terduduk tegang dengan tatapan tajam yang menusuk dari bola mata sang pemilik perusahaan terkemuka tersebut.

Lisa bersandar pada kursi dimana dihadapannya kini terlihat puluhan direksi yang diam dengan cucuran keringat di dahi.

"Baik terimakasih atas waktunya, saya akan menyampaikan laporan penjualan dari satu bulan terakhir yang kita tahu bahwa tingkat penjualan pada perusahaan bahan pangan mengalami penurunan sekitar tujuh persen dari bulan sebelumnya. Kami sudah semaksimal mungkin untuk meningkatkan omset pasar, tetapi permintaan produk kian hari semakin menurun." Tutur direksi pada perusahaan bahan pangan milik lisa.

"Mengapa itu bisa terjadi?" Pertanyaan lisa membuat direksi perusahaan terlihat menelan ludah kasar.

"Setelah menyelidiki melalui lapangan ternyata terdapat produk sejenis yang memiliki harga lebih terjangkau, tetapi dari segi kualitas kita lebih unggul, jadi untuk masalah yang terjadi adalah karena harga pasar yang berbeda ma'am lisa."

Lisa mangangguk paham, "untuk permasalahan kali ini akan kita tampung lebih dulu. Selanjutnya saya ingin mengetahui laporan kinerja dari produk kosmetik? Apa berjalan dengan lancar? Atau ada masalah dari bagian produksi? Bisa di jelaskan secara mendetail mr. Adron?"

"Baik terimakasih, yang kita ketahui bahwa produk kita sedang menjadi trending topik, dilihat dari antusias kalangan masyarakat terutama para wanita, dengan nama besar dan kualitas produk yang baik membuat para masyarakat sangat antusias dengan produk yang kita miliki, ditambah kolaborasi antara perusahaan dengan artis terkemuka membuat penjualan semakin meningkat, yang kita tahu bahwa kosmetik ini terkenal secara meng global membuat banyak pesan masuk yang meminta kita untuk membuka cabang pada kota-kota dan negara lain."

Seluruh karyawan cukup terperangah dan bertepuk tangan bangga atas pencapaian yang perusahaan miliki, termasuk lisa.

"Cukup bangga untuk mendengar ini, begitu artinya produk kita banyak diminati, dari yang saya dengar itu berarti dari bagian produksi masih terlihat stabil dan baik-baik saja. Tetapi untuk membuka cabang baru itu perlu pemikiran yang matang terutama dari segi keuangan yang kita tahu bahwa pencapaian penjualan dari pihak bahan pangan sedang mengalami penurunan, untuk satu perusahaan besar yang menampung beberapa perusahaan global terkemuka pastinya harus memiliki strategi yang matang, untuk permintaan ini akan kita usulkan setelah saya menerima seluruh laporan keuangan dari masing-masing perusahaan." Tutur lisa. Ia mengetuk bulpoin dan menunjuk direksi utama dari perusahaan pertambangan.

"Terimakasih untuk waktunya ma'am, untuk pertambangan mineral dan batubara sejauh ini mampu dikatakan stabil dan berjalan dengan lancar, tingkat penjualan cukup normal dalam produksi mineral karena ini merupakan salah satu aspek utama dalam kehidupan masyarakat, biaya produksi yang kita keluarkan tetap dalam jumlah yang dapat di negosiasi dan keunggulan dari produksi mineral kita sendiri masih dalam posisi teratas. Untuk pertambangan batu bara, yang kita tahu sendiri bahwa perusahaan kita memiliki tambangnya sendiri, jadi untuk itu saya selaku direksi utama akan terus meminimalisir biaya impor, dalam tujuan lain dari ini juga masyarakat sekitar dapat membeli dari dalam negerinya sendiri, begitu pula upaya saya agar selalu dapat menarik perusahaan lain agar ekspor dan impor dapat terkelola dengan baik. Saya harap dengan usaha pertambangan kita dapat memajukan bidang transportasi dan telekomunikasi." Direksi utama membungkuk hormat sebelum kembali duduk di kursinya.

Meja meeting penuh ketegangan selama kurang lebih dua jam, mineral di hadapan mereka bahkan dibiarkan menganggur karena terlalu sibuknya menjelaskan tentang masalah-masalah yang terjadi di antara perusahaan.