I-D-C (13)

4.7K 470 24
                                    

_-_

Lalisa mendudukkan dirinya di salah satu sofa ruang keluarga sedangkan para pelayan mulai sibuk untuk mengambil piring-piring kotor yang berada dimeja makan lalu membawanya menuju dapur untuk segera mencucinya. Kini jam baru menunjukkan pukul delapan malam, yang berarti bahwa acara makan malam baru saja selesai.

Lalisa menarik kedua kakinya agar terlipat diatas sofa, tangannya terangkat mengambil rambutnya untuk diikat asal. Ia menghela nafas panjang lalu menyandarkan tubuhnya agar merasakan nyaman setelah seharian bekerja.

Suasana hening karena para pelayan mulai meninggalkan area rumah untuk menuju kamar mereka masing-masing sementara Jennie sudah memasuki kamarnya setelah menghabiskan sisa makan malamnya. Bukannya Jennie tidak mau membantu para pelayan untuk membersihkan sisa acara makan malam tetapi karena lalisa lah yang melarang Jennie untuk melakukan itu, dan karena perintah lalisa Jennie masuk kedalam kamar terlebih dahulu.

Lalisa menekan tombol on dari remot TV untuk menghidupkan nya. Tentang CD film yang tempo hari jungkook berikan kepada Lisa, ia sudah menelpon Jungkook dan memarahinya karena memberikan video yang tidak-tidak, tetapi sebenarnya dia cukup bersyukur untuk itu karena kalian tahu sendiri dan Jungkook bilang bahwa ia akan memberikan lebih banyak video porno lainnya kepada Lisa agar Lisa bisa menontonnya, lalisa hanya menggelengkan kepala tidak percaya dengan apa yang temannya katakan.

Ia mengganti saluran tv berkali-kali guna mencari acara yang bagus untuk malam hari ini, tetapi sepertinya acara tv malam ini tidak ada yang berpihak kepadanya, untuk itu lalisa mencari beberapa film untuk diputarnya, dan matanya tertuju pada satu judul yang terpampang dilayar tv besarnya. Ia belum pernah menonton film tersebut membuat dirinya penasaran dengan isi ceritanya, ia memencet tombol play lalu menaruh
Remot tvnya dimeja kecil samping sofa, dan tangannya beralih untuk mengambil ponsel.

Ia mencari kontak Jennie lalu mengiriminya pesan agar segera keluar dari kamar dan menemuinya di ruang keluarga agar dapat menemaninya menonton malam ini.

Dan setelah beberapa saat terdengar suara gesekan antara permukaan anak tangga dan sendal rumah dari arah belakang dan lalisa yakin itu adalah Jennie, karena dari kamar jennie menuju tangga hanya memerlukan beberapa langkah kaki saja. Ia menolehkan wajahnya kesamping lalu melihat Jennie yang malam ini hanya memakai night robe tipis berwarna merah gelap dengan rambutnya yang tersanggul sedikit berantakan. Lisa dengan segera memalingkan wajahnya karena jika tidak maka bukanlah Lisa yang menonton TV malam ini tetapi sebaliknya.

Lalisa menepuk pahanya mengisyaratkan Jennie untuk duduk diatasnya lalu dengan perlahan Jennie mendudukkan dirinya diatas paha Lisa.

"Apa kau kesulitan selama berkuliah?" Tanya lalisa, ia mengambil satu batang cigeratte lalu menghidupkannya. Asap mulai mengepul seiring lalisa membuang nafasnya perlahan.

Jennie tersenyum seraya menggelengkan kepalanya, tangannya yang sejak tadi berada diatas paha kini perlahan terangkat lalu meletakkannya diantara leher lalisa dan tentu saja itu membuat Lisa terkejut bukan main. Lisa kira Jennie ingin menggodanya, karena jika iya maka dengan senang hati ia akan menuruti gejolak nafsunya, tetapi ternyata Jennie perlahan meletakkan kepalanya dipundak lalisa. Jennie memeluknya!

"Terimakasih Lisa, karena sudah mengizinkanku untuk berkuliah kembali dan memperbaiki nilai-nilai ku yang berkurang." Tubuh lalisa menegang karena perlakuan Jennie saat ini.

Astaga ia akan lupa diri jika Jennie terus memeluknya seperti itu.

Dengan sigap lalisa mendorong tubuh Jennie pelan lalu berdehem guna meng-iyakan ucapan Jennie.

"Apa ada pria yang mendekatimu hari ini?" Tanya lalisa, matanya terarah menatap layar televisi yang tengah menampilkan beberapa adegan film.

"T-tidak."

I Don't Care ( jl )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang