36.Ilusi Dunia Mimpi

274 39 8
                                    

Sorry ya yang nungguin aku update.authornya pushrenk dulu.*tabok author

Terima kasih buat yang

selalu nungguin :*

~~~~~~







" Disini kau rupanya... "

Suara berat khas orangtua membuyarkan lamunan harith ditepi tebing siang itu.dia sudah berada ditempat ini sejak semalam.

" Wanwan dan chang'e sibuk mencarimu kemana-mana,mereka panik kau tidak ada dikamarmu sejak pagi tadi "

Itu suara great dragon,dia berjalan menghampiri harith dengan tangan terlipat kebelakang.harith terlihat tidak begitu tertarik dengan kehadiran kakek tua itu.

Harith dengan setengah malas melirik great dragon,dalam hati bertanya-tanya bagaimana kakek tua itu bisa berada ditempat ini?.tidak mungkin kakek tua itu memanjat seperti dirinya kan?pasti tidak mungkin.pertanyaan itu hanya harith pendam dalam diamnya.dia malas berkata-kata.

Great dragon seperti memahami apa yang membuat leonin itu terlihat murung.tapi dia tak ingin mencampuri lebih jauh.ada hal yang lebih penting daripada menasehati harith tentang perasaannya pada demon hunter itu.

" Karna kau sudah berada ditempat ini.akan kutunjukkan sesuatu padamu "

" ..?? "

Dengan bahasa tubuh great dragon mengisyaratkan harith untuk mengikutinya.sejujurnya harith malas untuk beranjak,tapi dia tak punya alasan untuk menolak.maka dengan menahan rasa malasnya dia segera berdiri,mengikuti kakek tua itu.

Great dragon berjalan menyusuri tebing yang curam,penuh dengan bebatuan tajam.dibelakangnya,mengikut harith.

" Kakek tua,kau mau membawa aku kemana? "

Harith akhirnya buka suara,karna sedari tadi mereka hanya berjalan tanpa tujuan.didepan mereka,sejauh mata memandang tidak ada apa-apa,hanya pemandangan langit disiang hari.

Great dragon mengabaikan harith,dia terus berjalan tanpa menoleh kebelakang sedikitpun.hal itu membuat harith diam-diam mendengus sebal.

Tiba-tiba great dragon menghentikan langkahnya,harith sontak ikut menghentikan langkahnya.hampir saja dia menabrak punggung kakek tua itu.

Didepan mereka kini ada sekumpulan batu yang tersusun tak tak beraturan.namun jika dilihat lebih seksama,batu-batu membentuk sebuah pembatas ditengahnya ada sebuah celah yang lebih mirip seperti pintu.

" Tutup matamu "

" Kenapa? "

" Tutup saja matamu,kemudian berjalan lima langkah kedepan "

Harith kembali mendengus.seperti sedikit terpaksa menuruti apa yang great dragon katakan.harith kemudian menutup matanya,kemudian berjalan kedepan.dia menghitung setiap langkah kakinya,di langkah yang kelima dia menghentikan langkahnya sesuai apa yang great dragon katakan.

" Apa aku boleh membuka mataku sekarang kakek? "

" Silahkan "

Harith membuka matanya perlahan.beberapa detik kemudian dia terdiam cukup lama dengan wajah cengo.Dimana aku?.

Seperti berpindah dimensi,harith kini berada disebuah tempat yang berbeda.dia tidak lagi ada ditebing yang curam.harith menoleh kebelakang,bahkan tebing curam yang tadi dimana dia berjalan seperti menghilang,berganti dengan pemandangan yang sangat indah.ada air terjun yang seperi turun langsung dari langit,dibawahnya ada kolam besar yang dipenuhi ikan koi berwarna warni.harith bisa melihat dengan jelas ikan-ikan sedang bergerombolan berenang kesana kemari.

TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang