1.Demon hunter

2.6K 124 16
                                    

" pergi lagi?."

Suara bernada pelan cukup untuk menghentikan langkah pemuda berpakaian serba biru itu.Dengan pedang besar yang tersalib di pinggang.

Dia menoleh ke asal suara yang berbicara padanya.

Terlihat seorang bocah laki-laki berambut putih tengah melipat dada diatas sebuah dahan pohon kamper yang besar.

Dia terlihat seperti bocah tapi bukanlah seorang bocah manusia,bisa dilihat dari telinganya yang berbentuk seperti telinga kucing dengan warna putih dibalik rambutnya serta ekor putih yang seperti ekor kucing terlihat menjuntai, bergoyang-goyang kekiri kekanan. Punggungnya bersandar dipohon dengan kaki menjuntai diudara,terdengar suara gemericik yang berasal dari pinggangnya,sebuah kunci berukuran besar tergantung disana.

" Harith. " Lirihnya pelan.

Yang dipanggil hanya melirik dengan tersenyum tipis.

" Alucard." Dia balas memanggil pria berpakaian serba biru itu.

" Belum satu hari pulang,sudah pergi lagi.ckckck." Harith berdecak sambil menggeleng dengan pandangan kebawah,dimana Alucard berdiri.
Alucard tak menanggapi.

" Apa yang kau lakukan sepagi ini diatas sana?."

" Menunggumu." Jawab Harith dengan cepat.

Alucard sedikit terkejut.

"  Kalau kubilang,aku ingin ikut denganmu.apa kau tidak keberatan?." Harith berseru lagi.

Dengan cepat pria itu kembali mendongak,memberikan tatapan tajam pada Harith. Tidak,begitulah arti tatapan itu.

" Northen Vale,kau mau kesana kan?.aku sudah tau semua dari jendral Tigreal. Pasukan dark abyss sedang mengacau disana."

" Aku bisa mengatasinya sendirian.kau tidak perlu ikut."

" Kenapa tidak.Bisa saja disana ada pria berjubahh dengan wajah menyeramkan itu.Aku ingin membunuhnya." Harith mengepalkan tangannya,seolah menyalurkan semua kebenciannya dalam kepalan itu ketika membayangkan sosok yang dia maksud.

" Kau tetap disini.para iblis itu mengincar mu.jangan lupa.kau adalah incaran mereka."

Harith tiba-tiba melompat turun dari pohon kamper,mendarat dengan posisi tegak.

Harith berkacak pinggang didepan Alucard.Matanya menatap teduh Alucard,meski harus sedikit mendongak karna tinggi Alucard yang jauh diatasnya.

" Aku tidak takut." Harith memamerkan senyum indahnya dengan mata jamrud yang menawan.Angin membuat rambut dan ekornya menari-nari.Dia melipat tangan didada.

Alucard menghela nafas pelan.

"Tetaplah dimoniyan.kau aman disini.aku segera kembali."

Alucard mengusap kepala Harith,memberikan rasa sensasi aneh pada bocah itu.Itu membuat Harith seketika tertekun.

Kemudian Alucard memindahkan posisi pedangnya,menopangnya dibahu kirinya.

" Ini sudah menjadi tugas seorang demon hunter." Alucard melangkah pergi tanpa keraguan meninggalkan Harith.

Harith terdiam menatap punggung Alucard yang semakin lama semakin menjauh dan semakin memudar.

" Cuma mau memandangi?." seru pria yang ternyata dari tadi juga berada disitu menguping pembicaraan mereka.

Pria berompi hitam dengan biola ditangan.Rambut hitam bersiluet putih,matanya terpejam dengan kerah rompi yang tampak menutupi mulut dan hidungnya.Dia bersandar dibawah pohon dengan posisi kaki kiri ditekuk.

TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang