77.Situasi Genting

181 10 2
                                        

Suasana di dalam pemukiman moon elf terlihat tenang dan damai,beberapa moon elf ada yang lalu lalang dan ada juga yang sedang mengerjakan sesuatu.

Ditaman didekat kolam hias,seperti biasa Nana menghabiskan waktunya bermain bersama dengan Bubu dan Molina,kali ini ada miya yang menemaninya.

Nana berbaring diatas rumput,menekuk kedua lututnya.Sambil bersenandung kecil,Molina bermain jungkit-jungkitan diatas lutut Nana.Disamping Nana ada Bubu yang tertidur diatas rumput,kemudian ada Miya yang sedang membaca sebuah buku.

Sesekali Nana melirik miya,Gadis elf itu sejak tadi terlihat begitu serius dengan buku yang dia baca.Dia hampir tak berkedip.Daripada serius, wajahnya lebih menunjukkan ekspresi terkejut,membuat Nana penasaran dengan apa yang sedang Miya baca.

" Kenapa Alucard tidak kembali juga?,bukankah dia bilang tadi dia akan segera kembali.Sudah hampir dua jam tapi batang hidungnya tidak muncul." Nana menyeletuk.

Tetapi Miya pura-pura tidak mendengar atau memang tidak mendengarkan,Miya hanya mengerjap matanya satu kali kepada buku yang dia baca,tidak berminat melirik Nana.

Menyadari itu,Nana hanya bisa mendengus.Melanjutkan permainannya dengan Molina.Bahkan Nama Alucard tidak bisa menganggu fokus Miya.

Nana melirik miya lagi.
Memangnya buku apa yang Miya baca?,sampai membuat Miya seserius itu.

Bola mata Miya tiba-tiba membesar,tampak seperti melotot,kenyataannya dia memang melotot.Tiba-tiba saja dia menutup buku ditangannya dengan cara yang kasar,Ekspresi wajahnya memperlihatkan keterkejutan yang tidak bisa Nana tebak.Miya tampak tercengang,wajahnya merona ditengah keterkejutan yang menimpanya.

" Ada apa?."

Nana dibuat penasaran oleh sikap Miya,dia melirik buku ditangan Miya.Buku itu yang membuat Miya tiba-tiba bertingkah aneh.

Nana mengulurkan tangannya untuk mengambil buku yang bersampul usang ditangan Miya.Namun Miya tidak mengizinkan, Miya dengan segera menjauhkan buku itu dari tangan Nana.

" Kenapa?,aku hanya ingin tau apa yang sedang kau baca."

" Tidak,kau tidak boleh melihatnya.Buku ini,kau tidak boleh menyentuhnya apalagi membacanya." Miya berucap tegas,sedikit mengancam.

Nana mengerutkan dahi,memangnya buku apa itu?.Larangan dari Miya justru menambah rasa penasarannya.

Baru saja dia ingin protes,tiba-tiba terdengar suara yang keras.Suara yang terdengar seperti sebuah ledakan diikuti oleh suara riuh burung yang ketakutan.

Keduanya sama-sama terdiam.

Suara itu terdengar cukup jelas dan berasal dari tempat yang tidak jauh dari mereka.
Para moon elf lainnya juga mendengar suara itu,mereka saling bertanya satu sama lain.

" Sepertinya suara itu berasal dari hutan moonlit forest."

Beberapa elf termasuk Miya merasa penasaran dan ingin mengetahui sumber dari suara ledakan tersebut.Tetapi ketika mereka sampai di pintu gerbang keluar,mereka melihat sihir penghalang di gerbang yang terbuka itu aktif.King Estes memang memasang sihir penghalang digerbang masuk pemukiman,dengan tujuan hanya dia yang diizinkan olehnya lah yang bisa masuk.Sihir penghalang itu tidak selalu aktif,king Estes hanya akan mengaktifkannya dalam kondisi tertentu,umumnya dalam kondisi darurat.

Para elf telah diperingati,jika sihir penghalang digerbang aktif,mereka tidak boleh keluar dari gerbang apapun yang terjadi.

Oleh karna peringatan itu,Miya dan teman elfnya menghentikan niat mereka.

Mereka saling melempar pandangan dengan ekspresi serius.Setelah itu mereka bergegas pergi keruangan king Estes,tapi king Estes tidak ada di ruangannya.

Mereka pun menyadari,ada sesuatu yang telah terjadi diluar pemukiman.Ditambah king Estes tidak ada ditempatnya,hal itu mengundang kecemasan mereka.

TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang