82.Berakhir?

124 12 6
                                    

Alucard menyeret langkahnya sambil menahan rasa sakit yang menyengat di kedua kaki.Dia melompat, menggunakan semua tenaga yang dia punya saat ini untuk menyerang Alice.

Alice menghindari serangan Alucard dengan mudah.Setelah menghisap energi milik King Estes,Alice menjadi lebih bugar dari sebelumnya.Kondisi fisiknya berbanding terbalik dengan Alucard yang bertarung menggunakan nafas terakhir.

" Bodoh."

Dengan perbedaan kondisi fisik,Alice sudah pasti diunggulkan.Gerakan serangan Alucard tidak segesit sebelumnya,dia tampak kesusahan untuk mengayunkan pedangnya, sehingga Alice dengan mudahnya menepis hanya dengan menggunakan satu tangan,kemudian dia mendorong Alucard,kebetulan Alice menyentuh area lubang dipunggung Alucard.

Satu dorongan yang bertenaga membuat Alucard hampir jatuh tersungkur.Sekuat tenaga Alucard menjaga tubuhnya agar tidak jatuh.

" Tampaknya,kau perlu belajar cara untuk menyerah.Kau bahkan tidak bisa bergerak dengan benar,tapi masih bersikap sok ingin membunuhku?,Kau membuatku muak."

Alice mencibir,menatap Alucard dengan jijik.Alice tiba-tiba menyipitkan matanya,menatap punggung Alucard yang terluka.Luka yang masih basah belum sepenuhnya sembuh oleh sihir penyembuh king Estes.Senyum licik tiba-tiba tercipta dibibirnya.

Tanpa di duga tiba-tiba Alice menusuk luka dipunggung Alucard dengan tangannya sendiri.

Nafas Alucard tercekat,lututnya jatuh ditanah.Untuk beberapa saat Alucard tidak bisa bernafas,dia kehilangan nyawanya untuk beberapa detik ketika merasakan tangan Alice menembus lubang di punggungnya.

Alucard menggigit bibirnya,menahan rasa sakit yang tidak terbayangkan.Perlahan dia menundukkan wajah,melihat kearah perutnya.Dari perutnya,muncul kepalan tangan yang berlumuran darah,itu adalah tangan Alice.

Tangan yang ditusukkan ke punggung menembus perut.Alice dengan kejam memutar tangannya,membuat Alucard semakin tersiksa.Dia merintih tanpa suara,wajahnya berubah pucat,memelas menahan rasa sakit yang tak terbayangkan.

" Aku berubah pikiran,tadinya aku tidak ingin kau mati.Tapi karna tingkahmu menyebalkan.Jadi,lebih baik kau mati saja."

Granger membelalakkan matanya menyaksikan pemandangan itu.Dia menahan nafas ketika mellihat pemandangan yang mengerikan itu.

Granger mengutuk dirinya sendiri,hanya karna melihat tekad dalam diri Alucard dirinya membiarkan Alucard maju,dan bodohnya dia hanya diam saja.

Bodoh,dasar bodoh!.

Jelas-jelas Alucard dalam kondisi terluka parah,bagaimana bisa dirinya membiarkan pria itu maju sendirian.

Granger segera berlari.

Cukup sekali dia merasa bersalah kepada Alucard,cukup sekali dia membuat Alucard hampir mati karna kebodohannya.

Granger segera memasang posisi,dia menekuk satu kakinya kedepan dan melakukan tembakan.

Tiga tembakan secara beruntun, serangannya berhasil memisahkan Alice dan Alucard.Alice segera mencabut tangan dari tubuh Alucard, kemudian melompat untuk menghindari tembakan Granger.

Saat tangan Alice tercabut dari perutnya,Alucard langsung tumbang,dia merasa seperti ada bagian tubuhnya yang ditarik,lubang diperutnya terasa hampa.Sekuat yang dia bisa dia menahan tubuhnya dengan kedua tangan sehingga dia tidak ambruk ditanah.

Serangan dari Granger menciptakan ledakan yang cukup keras,namun Alucard tidak terkena serangan dari Granger.Granger menargetkan serangannya kepada Alice,tapi Alice menghindari semua tembakan dari Granger.

TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang