53.Ungkapan Hati

382 32 29
                                        

Setelah menyelesaikan makan malam bersama dengan nana,miya dan para elf lainnya.Alucard menyuruh harith untuk pergi kekamar duluan.

" Harith,kau duluan saja kekamar "

Harith menautkan alis,menatap alucard penuh selidik.tidak biasanya alucard memintanya untuk pergi duluan,biasanya dia selalu membuntuti kemanapun harith pergi.

" Ada sesuatu yang harus aku lakukan " ucap alucard lagi,menjawab tatapan harith.

Harith mengerucutkan bibir.memilih untuk tidak protes lebih lanjut.harith kemudian berlalu pergi meninggalkan alucard lebih dulu.

Alucard menghela nafas memandang sejenak punggung harith yang semakin jauh.alucard kemudian memandang kearah gazobo ditengah paviliun.dari kejauhan melalui sinar bulan yang cukup terang serta dibantu dengan lampu penerang yang dipasang disana,alucard bisa melihat gazebo itu kosong.tidak ada sosok miya.

Seperti yang miya katakan padanya,miya ingin bertemu dengannya digazebo itu setelah makan malam.karna itu alucard menyuruh harith untuk kembali kekamar duluan,dia akan menemui miya terlebih dahulu.

Alucard menghela nafas kembali,kemudian berjalan menuju gazebo.

Harith saat itu masih belum pergi terlalu jauh,dia kembali melirik kebelakang dan melihat alucard yang berjalan dilain arah.seketika dia menghentikan langkahnya.harith menautkan alis menatap alucard yang terus berjalan seorang diri.

Tidak tau sekarang jam berapa,beberapa elf tampaknya sudah pergi keruangan masing-masing untuk beristirahat.

Sesuai janji,alucard menemui miya digazebo setelah makan malam.alucard datang lebih awal,dia menunggu beberapa menit sebelum akhirnya miya datang seorang diri.

" Ada yang ingin kau sampaikan? " 

Alucard tidak berbasa-basi,langsung bertanya setelah miya ada dihadapannya.
Dipikiran alucard saat ini,harith sedang menunggunya,dia harus menyelesaikan urusannya lalu menemui harith.

Miya tampak canggung,tidak langsung berbicara.dia butuh beberapa menit untuk meyakinkan diri lalu  merangkai kalimat yang akan harus dia keluarkan.tiba-tiba dia menjadi sangat gugup berhadapan dengan alucard.

Alucard sedikit tidak sabaran,menanti miya mengatakan sesuatu.tapi miya masih berdiam diri.

" Miya? " Panggil alucard akhirnya,karna miya tak kunjung bicara.

Miya akhirnya mengangkat wajah setelah cukup lama berpikir. " A-alu "

" Ya? "

" A-aku,aku hanya ingin memastikan,antara kau dan harith.aku,aku tau kau dan harith sangat dekat.maksudku adalah...kau dan harith,hubungan kalian... " miya terbata-bata,dia tampak gugup hingga kebingungan untuk merangkai kalimat dengan benar.

Alucard mencermati,sedikitnya dia mulai mengerti apa yang ingin miya pastikan.
alucard menghela nafas pelan,menyadari pembicaraan ini tidak ada gunanya.

" Seperti yang kukatakan tadi siang,harith adalah segalanya bagiku "

Miya tertekun.tidak bisa menyembunyikan raut kecewanya.

" Alu,kau tidak akan menghabiskan hidupmu hanya untuk mengurus harith nantinya.dia akan menjadi dewasa,dia pasti akan mandiri.kau..kau juga harus memikirkan dirimu sendiri.kau butuh seseorang untuk menemanimu nantinya.maksudku,kau butuh teman,teman yang...yang berharga.harith tidak bisa..maksudku,aku tau kalian berdua sangat dekat,kalian saling menyayangi.tapi harith tidak mungkin selalu bersamamu nantinya kan " miya menggaruk pelipis,tertawa ganjil." Kau pasti nantinya membutuhkan seseorang yang selalu ada untukmu.seorang pendamping "

TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang